Istilah dark tourism kali pertama diperkenalkan John Lennon dan Malcolm Foley melalui bukunya yang berjudul "Dark Tourism: The Attraction of Death and Disaster". Awalnya, dark tourism cuma dikaitkan dengan hal-hal yang berbau kematian, perang, dan bencana.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu aktivitas dan perihal mistis juga dikaitkan dengan dark tourism dan beberapa daerah pun ternyata sudah memasukkan ‘keanehan-keanehan’ tersebut untuk menjadi bagian dari atraksi wisata. Selain berdampak positif pada sektor ekonomi lokal, dark tourism juga diyakini dapat memberikan banyak perenungan terhadap sebuah peristiwa dan sejarah kepada para wisatawan.
Berikut ini beberapa di antara bentuk dark tourism yang perlu kamu ketahui, Superfriends.
1. Dark Fun Factories
Image source: shutterstock.com/Balate Dorin
Jenis dark tourism ini didasari oleh suatu peristiwa fiksi maupun nonfiksi, misalnya Benteng Abad Pertengahan di Romania. Di mana, banyak orang yang menganggap benteng tersebut berkaitan dengan kisah Dracula.
2. Dark Exhibitions
Image source: shutterstock.com/fbxx
Dark tourism yang satu ini menampilkan barang atau hal-hal yang berkaitan dengan kematian seperti “Body Worlds” Exhibition. Di mana, pameran tersebut menampilkan mayat-mayat yang diawetkan dengan tujuan pendidikan kesehatan. Lo bisa menemukan bentuk Dark Exhibitions di Indonesia, tepatnya di Tana Toraja.
3. Dark Dungeos
Image source: instagram.com/farlys_nf
Menampilkan sejarah kelam yang terjadi di masa lampau dengan tujuan pendidikan sekaligus hiburan seperti Galeri Keadilan di Nottingham. Tempat ini merupakan bekas penjara di masa lampau. Kalau di Indonesia, lo bisa menemukan jenis piknik ini di Lawang Sewu, Semarang.
4. Dark Shrines
Image source: instagram.com/r0bbiej01
Jenis dark tourism ini berbentuk objek wisata yang berfungsi sebagai penghormatan dan memorial terhadap orang yang sudah meninggal. Sebut saja Gerbang Kensington Palace yang berfungsi untuk mengenang kematian Lady Diana, Princess of Wales tahun 1997, atau Monumen Ground Zero Bali (Tugu Peringatan Bom Bali).
5. Dark Conflict Sites
Image source: instagram.com/historia24249
Dark tourism yang satu ini berbentuk pendidikan terkait segala hal yang berhubungan dengan perang dan sejarahnya. Misal, Monumen Plataran di Kabupaten Sleman atau Monumen Junyo Maru di Kota Cimahi sebagai peringatan Perang Dunia II bagi mereka yang tewas dalam bencana kapal Junyo Maru.
6. Dark Resting Places
Dark tourism ini menawarkan penjelajahan pemakaman terkait sejarah-sentris, konservational, dan commemorative ethic. Misalnya, lo bisa menemukan dark tourism pada pemakaman Pere-Lachaise di Paris, atau di Ereveld (Makam Kehormatan Belanda) yang berada di beberapa kota di Indonesia.
7. Dark Camps of Genocide
Bentuk dark tourism yang satu ini merupakan yang paling kejam. Objek yang ditampilkan memiliki sejarah pembunuhan, genosida, maupun bencana alam yang menelan banyak korban. Letusan Gunung Tambora, bencana tsunami di Aceh yang diabadikan lewat Museum Tsunami merupakan contoh dark camps of genocide.
PERSONAL ARTICLE
ARTICLE TERKINI
Source:https://inibaru.id/adventurial/mengenal-dark-tourism-piknik-mengenang-bencana-yang-dipopulerkan-john-lennon
Please choose one of our links :