Awali Fase baru, Wolfza Rilis Single Bias

Wolfza, duo elektronik asal Bandung mengawali fase baru mereka dengan merilis single yang berjudul Bias. Single Bias merupakan bentuk eksplorasi dan pembaruan yang akan menjadi awal dari identitas baru Wolfza dalam bermusik.

Pada dasarnya, Wolfza masih mempertahankan unsur musik elektronik yang telah menjadi identitas mereka sejak terbentuk. Hanya saja, dalam single Bias ada keterlibatan unsur instrumen organik yang lebih kental.

Wolfza memadukan musik elektronik dan rock yang dibalut dengan sentuhan riff gitar serta beat drum yang berbeda dari single-single mereka sebelumnya, Menggunakan lirik berbahasa Indonesia, kakak beradik ini yakin bahwa single Bias akan terdengar lebih segar dan menjadi warna baru mereka dalam mengeluarkan karya-karya selanjutnya.

Single Bias ini ditulis oleh Isan Muhammad (gitaris dan vokalis) yang merupakan ungkapan serta pandangan pribadinya terhadap manusia-manusia yang sering menghakimi dan berprasangka tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Menurut Isan, hal itu mungkin sudah menjadi suatu kebiasaan bagi sebagian orang yang memiliki kecenderungan untuk terburu-buru memutuskan apakah seseorang bersalah atau tidak.

Makna bias dalam lagu ini adalah sebuah pengingat dan bisa menjadi bahan renungan buat lo atas segala prasangka serta penghakiman yang secara sadar atau enggak sadar pernah lo lakukan. Dengan begitu, lo bakalan memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk bisa refleksi.

Single Bias sebagian besar aransemennya diproduseri oleh Handy Muchlis (gitaris dan synthesizer). Wolfza juga melibatkan Mamoy Frengers untuk proses mixing dan mastering. 

Lagu berdurasi 4 menit 10 detik ini sekarang sudah bisa lo dengarkan di berbagai platform streaming musik digital lainnya.

Bias menjadi single ketiga Wolfza yang telah dirilis dan menjadi pertanda langkah tegas duo kakak-beradik Isan Handy Muchlis untuk menyambut album pertama mereka.

Duo elektronik pop yang berdiri sejak tahun 2018 ini baru mulai aktif di industri musik Indonesia sejak tahun 2020 dengan single debutnya yang berjudul No Time For a Reason. Single ini menceritakan tentang sebuah ungkapan yang selalu merasa terjebak dalam kebiasaan buruk.

Kebiasaan buruk tentunya dapat menghalangi sebuah pencapaian dengan mencoba mengubah untuk enggak banyak berdiam diri serta enggak membuang waktu untuk hal kurang bermanfaat. Dengan begitu, lo bisa lebih tergerak untuk mendapatkan sesuatu yang diimpikan.

Melalui single pertama ini, Wolfza mengeksplorasi musik bernuansa electronic pop tahun 80’an dengan menyuguhkan suara synth yang lebih dominan. Wolfza juga menambahkan suara gitar serta shuffle perkusi dan hentakan drum serta bass.

Wolfza kemudian merilis single keduanya yang berjudul The Sun in The Ocean pada tahun 2021 atau satu tahun setelah melakoni debutnya. Dalam single keduanya itu, Wolfza menggandeng Tanayu yang merupakan solois perempuan asal Jakarta.

Kehadiran Intan Ayu Purnama atau Tanayu menjadi pembeda antara single pertama dan single kedua. Melalui single The Sun in The Ocean, Wolfza ingin mengajak orang-orang yang pernah berada di titik tersulit untuk bangkit dari kegagalan.

Wolfza mencoba untuk mengajak para pendengarnya agar bangkit dari kegagalan atas semua impian dan cita-citanya yang belum bisa tercapai dan meninggalkan semua kesedihannya untuk mendapatkan ketenangan hati.

''Dalam lagu ini kita ingin berbagi pengalaman pribadi dan coba mengajak orang-orang yang pernah gagal dalam mencapai cita-cita untuk jangan pernah menyerah,'' ujar Handy.

Wolfza juga bercerita kisah tentang awal mula mengapa mereka memilih berkolaborasi dengan Tanayu pada. Mereka membagikan bahwa keduanya ingin sesuatu yang berbeda dari single No Time For a Reason.

''Awalnya di single kedua ini kita mau beda dari single sebelumnya, salah satunya dengan mengajak kolaborasi penyanyi wanita. Setelah berdiskusi dengan mas Angga, akhirnya kita menemukan mba Tanayu karena kita merasa cocok dengan karakter suara yang dia punya,'' ungkap Handy

Wolfza juga membagikan alasan mengapa mereka tetap membuat karya walaupun terkendala pandemi. Mereka memang senang untuk berkarya, produktif, dan tetap semangat dengan melihat berbagai musisi yang terus berkarya.

Image source: https://www.instagram.com/wolfzamusic/