Pengertian Private Label dalam Bisnis

Kalau lo sering belanja ke Alfamart, pasti pernah menemukan berbagai macam produk berlogo Alfamart di kemasannya. Mulai dari air mineral, makanan, hingga kopi kemasan. Strategi seperti ini disebut dengan private label.

Secara umum, sudah banyak perusahaan ritel di Indonesia yang menggunakan strategi private label untuk menambah keuntungannya. Namun apa itu private label? Apa saja kelebihan dan kekurangannya untuk bisnis? Simak penjelasannya di bawah ini, ya!

Apa itu private label?

Image source: elements.envato.com/ASphotostudio

Private label merupakan barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan kemudian dijual kepada pihak atau perusahaan lain. Dalam strategi ini, perusahaan pembeli bisa mengembangkan, mengubah, dan melabeli barang tersebut dengan merek mereka sendiri.

Jadi secara singkat, private label merujuk pada produk yang dimiliki sebuah perusahaan tapi bukan mereka yang membuatnya. Untuk keperluan produksi, mereka menjalin kerja sama dengan produsen lain dan menyetujui perjanjian kontrak.

Misalnya seperti Alfamart yang sudah disebutkan sebelumnya. Alfamart sebagai perusahaan ritel sudah menentukan apa saja produk yang ingin dibuat dengan strategi private label. Mereka membuat kemasan, fitur, sampai spesifikasinya.

Setelah itu, Alfamart akan mempercayakan proses produksi kepada perusahaan produsen yang sudah menjadi mitra. Label produk hingga logo Alfamart juga akan diberikan kepada produsen tersebut.

Setelah proses produksi selesai, produk-produk private label tersebut akan disebarkan ke seluruh gerai Alfamart yang ada di Indonesia.

Hingga saat ini, private label sudah berkontribusi pada pendapatan banyak perusahaan ritel di Indonesia dan negara lainnya. Di Indonesia, private label menyumbang kontribusi kurang dari 20% sementara di Amerika Serikat sekitar 15% dari total penjualan.

Persentase kontribusi di Indonesia, menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, masih belum terlalu menggembirakan. Akan tetapi, jumlah ini diperkirakan masih akan terus meningkat mengingat perilaku konsumen dalam negeri.

Kelebihan dan kekurangan private label

Image source: shutterstock.com/Heorshe

• Kelebihan

Harganya lebih kompetitif

Produk private label cenderung memiliki harga yang lebih kompetitif sehingga perusahaan bisa menjual dalam jumlah yang lebih banyak. Hal ini sedikit banyak berpengaruh pada konsumen yang sangat memperhatikan harga karena harga lebih menentukan keputusan pembelian daripada kualitas produk.

Nilai merek lebih menguat

Karena produk private label ditempeli dengan logo merek perusahaan pada kemasannya, konsumen jadi lebih sering melihat merek tersebut. Pada akhirnya, nilai merek (ekuitas) pun akan ikut menguat.

Perusahaan mempunyai kontrol dalam menentukan harga jual

Untuk setiap produk private label, perusahaan mempunyai kontrol dalam menentukan harga jual. Alasannya karena perusahaan sejak awal dapat menentukan biaya produksi, spesifikasi produk, sampai memilih mitra yang sesuai dengan keinginan. 

• Kekurangan

Sering dipandang memiliki kualitas yang rendah

Sejalan dengan harga kompetitif yang menjadi kelebihannya, produk private label seringkali dipandang memiliki kualitas yang rendah oleh konsumen. Hal ini secara tidak langsung dapat berpengaruh kepada citra dari perusahaan di mata konsumen.

Perusahaan jadi mempunyai ketergantungan produksi

Karena perusahaan tidak melakukan proses produksi private label sendiri, maka perusahaan pun akan menggantungkan pasokan dari mitranya. Dengan demikian, jika ada kegagalan atau kendala lain yang dialami oleh mitra tersebut, secara otomatis akan berdampak kepada perusahaan.

Kontrol operasionalnya lemah

Melanjutkan dari poin sebelumnya, karena perusahaan mempunyai ketergantungan produksi maka perusahaan juga mempunyai kontrol yang lemah dalam proses operasionalnya. Sebab mereka tidak terlibat secara langsung dalam produksi.