Informasi tentang cara atau metode menghentikan pendarahan dalam kondisi survival sangat penting. Khususnya bagi siapa saja yang suka melakukan aktivitas outdoor seperti naik gunung, menjelajah hutan dan lain-lain. Mengingat kecelakaan bisa menimpa kapan saja dan dimana saja.
Berubah menjadi mengkhawatirkan jika luka sampai memicu pendarahan. Jika lo membiarkan pendarahan dalam jangka waktu yang lama, bisa menyebabkan kematian juga. Oleh sebab itu, lo wajib tahu bagaimana penanganan pasien pendarahan khususnya saat berada di alam bebas.
● Angkat Bagian Tubuh yang Luka
Image source: elements.envato.com/przemekklos
Jika ada orang yang sedang menderita luka dan mengalami pendarahan, buru-buru bersihkan dulu. Kemudian sterilkan lalu angkat bagian yang luka dengan posisi berada di atas jantung. Jangan sampai lo memposisikan membawahi jantung karena berbahaya. Gravitasi nantinya bisa menghentikan aliran darah serta membuatnya mudah berhenti dalam waktu cepat.
● Lakukan Tekanan Langsung
Image source: elements.envato.com/davidpereiras
Darah akan terus mengalir tanpa lo hentikan alirannya. Saat darah terus mengalir, sangat susah untuk membentuk penggumpalan darah dan membuatnya berhenti. Oleh sebab itu, dalam hal ini yang bisa lo lakukan adalah memberikan tekanan pada luka.
Pakai saja kain kasa atau kain yang cukup tebal dan steril. Ketika kain kasa sudah mulai basah kena darah, tambahkan lagi lapisan berikutnya. Jangan malah membuang lapisan sebelumnya sebab dapat menggagalkan pembekuan darah. Lo mungkin harus memulai lagi dari awal jika membuangnya.
Tekanan pada luka yang lo berikan bisa selama 15 menit sampai 1 jam. Bergantung dengan seberapa parah tingkat pendarahannya.
● Lakukan Tekanan pada Arteri
Banyak kasus yang muncul jika telah melakukan 2 metode sebelumnya namun darah tak kunjung berhenti. Kalau sudah begini, wajar jika beberapa dari lo akan langsung panik. Apalagi darah terus keluar dalam jumlah banyak.
Sebetulnya, untuk hal semacam ini lo bisa mengatasinya dengan cara menggunakan titik-titik tekanan. Metode menghentikan pendarahan dalam kondisi survival ini sudah banyak yang mencobanya dan dapat bekerja dengan baik. Namun, teknik ini tetap saja membutuhkan pengetahuan tentang tekanan arteri pertama.
Titik ini adalah daerah dimana posisi pembuluh darah berada dekat dengan permukaan kulit. Tekan bagian ini maka, aliran darah pun dapat melambat. Titik tekanan umum ada di antara bahu dan siku, selangkangan, serta belakang lutut.
Posisikan titik tekanan relatif dengan posisi luka. Jika luka ada di bagian lengan, tekan arteri yang posisinya paling dekat dengan luka antara letak luka dan jantung. Lo juga harus mencari tahu tentang titik arteri paling umum dalam peredaran darah. Seperti arteri femoralis yang butuh tekanan besar dan arteri brakialis.
Menghentikan pendarahan memang tidak mudah apalagi untuk situasi khusus. Jika metode-metode sebelumnya belum membuahkan hasil, coba pakai teknik tourniquet. Sebagai informasi saja, teknik ini cukup berbahaya. Pasalnya anggota tubuh bisa rusak bahkan hilang karena aliran darah berhenti total.
Walaupun begitu, saat situasinya tak memungkinkan teknik ini bisa lo coba. Caranya adalah menggunakan kain yang sebelumnya lo lipat-lipat dulu supaya lebih tebal. Lo juga bisa pakai sabuk yang ukurannya agak lebar. Pokoknya, jangan gunakan tali untuk teknik menghentikan pendarahan ini.
Ikat kain tourniquet antara luka dan jantung. Sekitar beberapa cm di atas luka. Pakai simpul persegi sederhana yaitu mengikat tali sepatu supaya lo mudah mengendorkannya. Kendurkan simpulan kain setiap setengah jam atau lebih. Bisa juga menyesuaikan keadaan apakah tourniquet masih perlu atau tidak.
Itu dia tadi metode menghentikan pendarahan dalam kondisi survival. Jika memang suka aktivitas outdoor ada baiknya pelajari teknik ini. Supaya perjalanan makin aman dan kondusif.
PERSONAL ARTICLE
ARTICLE TERKINI
Source:http://www.indosurvival.com/2020/05/cara-menghentikan-pendarahan-dalam-kondisi-darurat.html?m=1
Please choose one of our links :