Madchester merupakan sebuah pergerakan di Inggris yang jadi sebuah identitas musik tersendiri. Sama halnya dengan shoegaze, namun identitas musik ini tumbuh dan berkembang di kawasan Manchester. Namun, karena keunikan dan lokalitas yang ada, madchester jadi sebuah fenomena yang mendunia dan cukup diikuti oleh berbagai musisi di belahan dunia lainnya, seperti Echo Dead Leaf kali ini.
Bagi kalian yang belum kenal, Echo Dead Leaf merupakan sebuah unit rock asal Brooklyn, New York, Superfriends. Dengan format trio, band ini memang terkenal dengan gaya bermusik madchester yang jadi identitasnya. Hal tersebut bisa kalian dengarkan lewat mini album berjudul Truth EP yang rilis di tahun 2010, Superfriends.
Dalam karya tersebut, kalian bisa mendengarkan adanya musik identik dengan yang biasa kalian dengar dari The Smiths. Band tersebut memang bisa dibilang sebagai salah satu unit yang mempopulerkan identitas madchester. Merasa identitas tersebut jadi hal penting, Dead Leaf Echo kembali untuk mempopulerkan musik madchester di penghujung tahun 2022, Superfriends.
Kali ini, Dead Leaf Echo merayakan madchester dengan single baru berjudul Boo. Single ini pertama kali mereka rilis melalui akun Bandcamp mereka pada bulan Oktober 2022 lalu. Meskipun masih terinspirasi dengan identitas madchester, untuk lagu Boo ini, Dead Leaf Echo menawarkan warna musik yang berbeda. Nggak serupa layaknya karya dari The Smiths.
Boo hadir dengan permainan musik yang lebih agresif. Trio rock asal New York ini terdengar punya kebebasan penuh dalam merangkai musik lewat permainan gitar mereka. Meskipun jadi karya yang baru, vokalis dari Dead Leaf Echo, L.G. Galleon menjelaskan bahwa lagu ini sebenarnya sudah Ia tulis sejak lima tahun lalu.
Kala itu, sang musisi dipaksa untuk membuat musik dengan nuansa madchester yang lebih komersil. Namun, lambat laun musik yang Ia tulis pun akhirnya berevolusi dengan nuansa yang lebih ceria. Bisa dibilang, lagu berjudul Boo ini adalah sebuah anthem indie dance yang identik di masa perkembangan musik madchester, tahun 1980-an hingga 1990-an.
Salah satu evolusi tersebut hadir sebagai bentuk penghormatan untuk kepergian Denise Johnson dari Primal Scream. Menurut Dead Leaf Echo, sang musisi memiliki kualitas vokal yang unik dan menjadi salah satu ciri khas pergerakan musik madchester. Namun, Dead Leaf Echo juga nggak lupa menambahkan bumbu kegelapan dalam lagu Boo ini.
Nuansa gelap tersebut hadir berkat inspirasi terhadap hari halloween, Superfriends. Hal tersebut juga jadi alasan kenapa kata “boo” diambil sebagai judul lagunya. Menurut Dead Leaf Echo, kesan kejutan yang datang dari kata tersebut punya makna yang beragam. Bisa menyenangkan, bisa juga menjadi hal yang cukup mengganggu.
Rencananya, karya terbaru dari Dead Leaf Echo ini akan jadi pembuka jalan bagi rilisan mini album terbaru dari mereka. Kali ini Dead Leaf Echo bekerja sama dengan PaperCup Music untuk hal distribusi EP yang akan datang di tahun 2023. Total akan ada lima buah lagu yang melengkapi narasi dari mini album terbaru band rock asal New York ini.
Nggak berhenti di situ, Dead Leaf Echo juga bekerja sama dengan Moon Sounds Records. Keduanya sudah berhasil menjalin kesepakatan untuk merilis mini album terbaru Dead Leaf Echo dalam format piringan hitam. Selain itu, rilisan piringan hitam dari Dead Leaf Echo ini juga akan menghadirkan artwork spesial.
Timothy O’Donnell dari Pale Saints, Roy Burns III dari Sun Kil Moon, dan Gary Pendergast dari Cutshapemake hadir untuk berkolaborasi dalam visual spesial yang disiapkan oleh Dead Leaf Echo, Superfriends.
Image courtesy of Dead Leaf Echo
Please choose one of our links :