Duo rock Inggris, Royal Blood, telah kembali dengan single baru yang berat berjudul Mountains At Midnight. Di samping itu, Royal Blood juga mengumumkan detail dari album keempat mereka, Back To The Water Below, baru-baru ini.
Album Back To The Water Below menjadi tindak lanjut dari album ketiga mereka yang terkenal Typhoons rilisan tahun 202. Duo rock asal Brighton dari Mike Kerr dan Ben Thatcher ini akan merilis album Back To The Water Below yang diproduksi sendiri pada 8 September 2023 mendatang.
Mereka pun telah melepas taster album baru ini dalam bentuk single back-to-basics, Mountains At Midnight. Simak lagu dan video musiknya berikut ini, Superfriends:
Kepada NME, Mike Kerr mengungkapkan, "Ini selalu tentang menarik perhatian orang, dan lagu-lagu seperti ini sepertinya jarang. Kedengarannya sangat mirip dengan kami dan apa yang membuat kami dikenal. Sebagai pengenalan kembali kepada kami, rasanya seperti cara yang berani untuk kembali dan berkata, 'Hai!'”
Saat ditanya tentang lirik lagu tersebut, Mike Kerr mengatakan bahwa dia enggan untuk mengungkapkan terlalu banyak karena telah membongkar begitu banyak tentang perjuangan pribadinya dan perjalanan menuju ketenangan di album Typhoons.
“Gue berjanji pada diri sendiri bahwa gue nggak akan terlalu mendalami makna lirik yang saatu ini, soalnya gue menghabiskan banyak waktu di album ini untuk membedaah lagu-lagu sampai tidak ada lagi yang layak untuk didengarkan,” ungkap Mike Kerr.
Sebaliknya, Mike Kerr hanya akan mengungkap tema lirik di antara lagu-lagu tersebut yang mungkin tidaak menyatukan mereka semua, tetapi inspirasinya datang dari tempat yang menyedihkan secara mental. Dia cuma nggak mau menghancurkan lagu tersebut sebelum benar-benar dirilis.
Selain itu, Mike Kerr cuma nggak mau bikin kesal Ben Thatcher yang mungkin akan menganggap lirik yang sudah mereka kerjakan jadi terdengar seperti sampah—jika benar-benar dibocorkan. Soalnya, duo ini memang sudah menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk lirik tersebut dan memastikan maksud mereka di setiap baris liriknya.
Sementara itu, rekaman terakhir mereka diproduksi dengan sedikit bantuan dari Paul Epworth (Adele, Florence + The Machine, U2) dan Josh Homme dari Queens Of The Stone Age. Kali ini, dua teman seumur hidup itu membuat album sendiri di studio rumah mereka. di Brighton.
Dalam pernyataannya kepada NME, Mike Kerr melanjutkan, “Ben dan gue sangat mengenal satu sama lain, dan rekaman ini tentang kejujuran satu sama lain. Memproduksi sendiri itu memaksa kami untuk melakukan hal-hal yang alami. Terkadang memiliki produser, meskipun dengan niat baik, mendorong lo untuk pergi ke wilayah yang biasanya tidak dikunjungi. Jelas itu benar-benar dapat membantu kemajuan, tetapi bagi kami ini juga tentang melakukan sesuatu yang pada dasarnya adalah apa yang akan lo lakukan.”
Bersamaan dengan single Mountains At Midnight, album ini juga melakukan perjalanan ke beberapa medan sonik yang luas untuk Royal Blood, termasuk Shiner In The Dark yang diwarnai tarian dan full-bodied glam-rock yang kotor dari Pull Me Through. Mereka mengungkapkan rasanya seperti menullis lagu yang berat dengan riff yang kuat, sambil diuji ketahanannya dalam setiap rekaman lagu.
“Lo harus mengikuti ke mana lagu ingin pergi dan ke mana harus pergi. Banyak lagu dalam rekaman album ini pergi ke tempat yang sangat berbeda. Gue nggak akan bisa melakukan itu sebelumnya,” jelas Mike Kerr.
Simak tracklist untuk album terbaru Royal Blood, Back To The Water Below berikut ini:
- Mountains At Midnight
- Shiner In The Dark
- Pull Me Through
- The Firing Line
- Tell Me When It’s Too Late
- Triggers
- How Many More Times
- High Waters
- There Goes My Cool
- Waves
Royal Blood adalah duo rock Inggris yang dibentuk di Worthing, West Sussex pada tahun 2011. Formasi saat ini terdiri dari Mike Kerr (vokal, bass) dan Ben Thatcher (drum). Mereka telah teken kontrak dengan Warner Chappell Music pada 2013. Sejak saat itu, duo ini telah merilis tiga album studio: Royal Blood (2014), How Did We Get So Dark? (2017), dan Typhoon (2021).
Band ini juga tengah bersiap untuk tur musim panas yang sibuk – termasuk slot dukungan dengan pahlawan mereka, Muse. Trio asal Devonshire tersebut memang telah menjadi pahlawan bagi Royal Blood, karena mereka mengakui telah tumbuh sejak rekaman album pertama Muse. Hingga pada akhirnya Muse telah mengajarkan mereka cara memainkan alat musik untuk memproduksi lagu-lagu mereka sampai sekarang.
Duo ini menyebutkan, “Mereka adalah standar musik. Mereka selalu sangat mahir dan konsisten. Sungguh luar biasa untuk menyetel ke frekuensi itu dan menjadi bagian darinya.”
Di antara tanggal tur mereka di musim panas nanti, Royal Blood mengatakan bahwa mereka juga menantikan slot yang "menakutkan" di Glastonbury. Pasalnya, mereka akan tampil di festival musik besar itu untuk ketiga kalinya.
Image source: https://www.instagram.com/royalblooduk/
Please choose one of our links :