Di era 2010-an, musik psychedelic rock dengan sentuhan modern jadi salah satu genre yang cukup besar di benua Australia. Tentu lo tau genre satu ini sempat kembali dipopulerkan oleh Tame Impala salah satunya. Namun, Australia nggak cuma mengirimkan Kevin Parker sebagai perwakilannya di industri musik dunia. Mereka adalah The Murlocs.
Bagi yang masih merasa asing, The Murlocs merupakan sebuah unit rock psychedelic asal Australia yang terbentuk di tahun 2011. Hingga saat ini The Murlocs masih aktif bermusik dan sudah merilis 7 album penuh sepanjang karier mereka. Menjadi salah satu band yang cukup konsisten di kancah musik mancanegara, The Murlocs nggak mau melepaskan predikat tersebut dengan memperkenalkan Queen Pinky di tahun ini, Superfriends.
Single Queen Pinky ini dipilih oleh The Murlocs untuk merayakan perilisan album ketujuh mereka, Calm Ya Farm pada pertengahan bulan Mei lalu, Superfriends. Lagu baru dari The Murlocs ini menawarkan nuansa psychedelic rock yang cukup kental. Hal tersebut juga bisa lo liat di video klip single tersebut.
Konsep psychedelic rock dari musik Queen Pinky cukup tergambar dengan tepat lewat video klipnya. Kali ini, The Murlocs menggunakan pendekatan visual sinematis dengan elemen kabaret yang membuat visualnya semakin unik untuk lo tonton, Superfriends. Pendekatan kreatif tersebut jadi sebuah narasi penting bagi The Murlocs dalam membicarakan soal konsep album Calm Ya Farm.
Lewat album barunya, The Murlocs ingin sedikit menyinggung isu sosial yang lagi berkembang saat ini, Superfriends. Menurut mereka diskusi umum yang terjadi saat ini cukup nggak terbuka. Setiap orang terlalu memaksakan sudut pandang politiknya masing-masing saat berargumen. Hal tersebut bahkan menjadi sebuah celah untuk berkembangkan teori konspirasi di tengah kehidupan bersosial menurut The Murlocs.
Meskipun begitu, The Murlocs mencoba agar lagu-lagu mereka di dalam album Calm Ya Farm ini nggak terlalu terdengar otoritatif. Di dalam single Queen Pinky bahkan unit rock asal Australia ini menggambarkan bagaimana orang-orang harus tetap berjuang demi mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Ide tersebut datang sosok penting dalam hidup sang vokalis The Murlocs, Kenny Ambrose. Sang vokalis menyatakan kalau narasi besar yang ada di dalam lagu Queen Pinky ini datang dari obrolannya bersama sang pacar, Superfriends. Pasangan dari sang vokalis tersebut mengajak Kenny Ambrose untuk melihat realita dari kacamata manusia pada umumnya.
Kenny Ambrose juga menambahkan kalau lewat album Calm Ya Farm, Ia ingin The Murlocs punya identitas musik yang berbeda. Kali ini, The Murlocs sengaja untuk menurunkan oktan distorsi mereka lewat lagu-lagu di dalam album tersebut. Kenny Ambrose ingin agar suara yang lebih bersih dari biasanya bisa menghipnotis para pendengar mereka, Superfriends.
Di luar album studio mereka, The Murlocs telah membangun reputasi sebagai penampil live yang berkualitas. Penampilan mereka yang penuh energi jadi ciri khas yang menghibur bagi para penggemar setia. Hampir di setiap pertunjukan,
The Murlocs menawarkan sisi dinamis mereka dengan aksi dan tata cahaya dan visual lainnya yang unik. Baik tampil di tempat-tempat kecil maupun menguasai panggung festival besar, The Murlocs selalu meninggalkan kesan yang nggak terlupakan pada penonton.
Dengan setiap album dan penampilan live, The Murlocs terus mendorong batas-batas suara mereka dan memikat pendengar dengan perpaduan khas mereka antara psychedelic rock dan blues. Kemampuan mereka dalam menggabungkan genre-genre yang berbeda sambil tetap mempertahankan identitas mereka yang unik adalah bukti visi artistik dan kepiawaian mereka.
Image courtesy of Izzie Austin/Charm School Media
Please choose one of our links :