5 Tips Pengelolaan Air Minum selama Mendaki Gunung

Seperti yang sudah lo ketahui, manusia nggak bisa bertahan lebih dari 3 hari tanpa air minum karena separuh dari tubuh kita memang terdiri dari air. Oleh karena itu, saat bepergian ke tempat yang ekstrim seperti gunung, lo harus bisa mengelola air minum sebaik mungkin.

Kemampuan manajemen air minum ini penting buat lo kuasai, apalagi kalau lo berniat mendaki gunung yang nggak mempunyai sumber mata air sama sekali. Misalnya seperti di Gunung Cikuray, Garut. Lo harus membawa stok air yang cukup dari titik mulai pendakian, paling nggak satu orang minimal bawa 4,5 liter air.

Atau mungkin lo ingin naik gunung dengan sumber air yang terbatas seperti Gunung Putri. Di gunung ini lo hanya bisa mengisi air di sungai kecil sebelum memasuki batas hutan atau alun-alun barat Surya Kencana.

Dengan kemampuan manajemen air minum yang baik, lo jadi bisa terhindar dari ancaman dehidrasi selama menyusuri medan pendakian dan bisa selamat sampai puncak. Nah, buat lo yang belum tahu bagaimana cara mengelola air minum saat naik gunung, berikut ini beberapa tips yang bisa lo lakukan:

1. Minum sesuai kebutuhan tubuh

Image source: unsplash.com/@bitcloud90

Tips yang pertama adalah dengan minum air sesuai dengan kebutuhan harian tubuh lo sendiri. Dengan kata lain, lo harus minum secara efektif dan efisien. Mengapa begitu? Karena jumlah cairan yang masuk gak berlebihan tapi gak terlalu sedikit juga.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2005 lalu, manusia paling nggak membutuhkan air minum sebanyak 40cc per kilogram berat badan dalam satu hari.

2. Minum sedikit-sedikit

Image source: pexels.com/@olgalioncat

Tips yang kedua, biasakan minum sedikit-sedikit dengan tujuan buat membasahi kerongkongan. Jadi jangan langsung dihabiskan satu botol. Ini termasuk dasar dari cara mengelola air minum saat naik gunung. Maka dari itu harus direncanakan dengan baik.

Selain itu, dengan minum sedikit-sedikit tubuh akan menyerap air secara maksimal dan pastinya lo kerongkongan gak akan kering karena selalu dibasahi oleh air minum.

Kemudian, kalau bisa jangan minum menggunakan sedotan tapi menggunakan gelas atau dari botolnya langsung pun nggak apa-apa. 

3. Minum secara teratur

Image source: pexels.com/@vanessa-garcia

Tips yang ketiga adalah minum secara teratur. Artinya jangan sampai terlalu lama menahan rasa haus karena bisa menimbulkan dehidrasi yang membahayakan keselamatan lo sendiri. Saat ini ada banyak air minuman energi yang diklaim bisa menggantikan energi, dan lo mungkin berencana buat membawa minuman jenis ini saat mendaki gunung.

Namun sebelum itu, coba perhatikan dulu kandungannya. Biasanya minuman pengganti energi memiliki kandungan maltodekstrin, sukrosa, glukosa, dan fruktosa. Nah, kalau kandungan fruktosa-nya lebih tinggi dari yang lain sebaiknya nggak perlu dibawa karena dapat memperlambat hidrasi dan memicu gangguan perut.

4. Bawa minuman teh herbal dan cokelat susu daripada kopi

Image source: pexels.com/@kamaji-ogino

Buat lo yang doyan minum kopi, sebaiknya nggak perlu membawa minuman berkafein ini saat mendaki gunung. Pasalnya kafein bisa meningkatkan jumlah output urin dan memicu terjadinya frostbite.

Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan tekanan darah dan heart rate. Kalau memang lo ingin minum kopi, batasi cukup satu cangkir saja per harinya. Atau lebih bagus lagi kalau lo membawa minuman teh herbal dan coklat susu.

5. Distribusikan stok air secara merata

Tips yang terakhir adalah mendistribusikan stok air secara merata. Dengan cara ini lo bisa membawa air dengan jumlah yang lebih banyak tanpa menambah beban. Perjalanan tetap menyenangkan dan lo nggak perlu khawatir kehabisan air di tengah jalan.