Agung Hellfrog: Mana Lebih Keren, Distorsi Ampli atau Distorsi Pedal?

Isu terkait perbandingan antara distorsi ampli dan juga pedal sudah cukup sering jadi perbincangan para gitaris. Bahkan tergolong sebagai bahasan klasik. Pastinya, tidak ada jawaban benar ataupun salah, yang pasti mari luruskan dulu satu hal. Saat berbicara sound gitar, semuanya subjektif. Formula dan pendekatan satu gitais belum tentu berlaku bagi gitaris lainnya. Semua elemen saling berkontribusi mengahasilkan sound gitar yang diinginkan. Jadi, jawaban yang lebih panjang dan lebih kompleks untuk pertanyaan "mana yang lebih baik?" adalah sangat tergantung pada bagaimana gitaris ini berencana menggunakan distorsi. 

Distorsi Ampli

Sebelum stompbox pertama kali muncul, hanya ada gitar dan amplifier. Terkadang, menjaga pendekatan sederhana ini adalah hal terbaik yang dapat dilakukan. Namun, dalam memilih amplifier ada beberapa pilihan yang perlu diperhatikan, seperti tabung, solid state, hingga modelling amps.

Distorsi tabung

Bagi banyak gitaris, termasuk beberapa gitaris populer ampli menjadi primadona untuk ramuan sound-nya. Ada anggapan bahwa cara ampli tabung merespon permainan seorang gitaris sangat sulit ditiru. Walaupun teknologi peniruan ini terus dikembangkan setiap saat, tetapi beberapa gitaris tetap memeilih menggunakan distorsi ampli karena kekhasannya. 

Coba kita cermati beberapa gitaris favorit dan sound khas ikonik mereka, sembilan dari sepuluh, dapat dipastikan kalian akan lebih mudah mendengar ciri khas dari ampli tabung. Baik itu Jimi Hendrix, Eddie Van Halen, atau Jimmy Page. Sound-sound khas yang dalam perkembangannya berusaha keras untuk ditiru ini tidak lain merupakan hasil dari gitar yang dicolokkan ke amplifier tabung kuno yang bagus. Tidak dapat diremehkan juga peran tangan dan jari-jari gitaris tersebut yang berkontribusi besar menghasilkan karakter sound khasnya. 

Ampli tabung ini pun bukan tanpa masalah. Agar bekerja maksimal, seorang gitaris perlu mendapatkan tabung yang bagus dan panas yang biasanya dihasilkan dengan memutar knob volume yang di set keras. Situasi ini pun akan baik dan ideal jika dalam kondisi manggung atau di dalam studio. 

Tapi jika bermain gitar di kamar, kemungkinan untuk mengatur volume hingga arah jam 12 atau jam 2 tudak akan terwujud, kecuali kalian mau mendapatkan teguran dari keluarga atau tetangga karena memainkan music terlalu bising. Jadi, potensi yang ada pada Marshall Super Lead 100watt atau Peavey 6160 akan menjadi sangat tidak berguna jika tidak bisa mendapatkan kekerasan volume di atas jam 1. Analoginya bisa disimpulkan seperti memiliki Ferrari atau Porsche tetapi kalian tinggal di kawasan dengan kondisi jalan yang tidak optimal yang tentu akan membuat kehadiran mobil tersebut jadi sia-sia. 

Hal lain yang perlu dipertimbangkan saat membeli ampli tabung adalah keserbagunaannya. Saat membeli ampli tabung yang mahal, pada dasarnya yang dibeli adalah suara ampli tertentu. Maksudnya ketika membeli Fender Twin Reverb atau Vox AC30 misalnya, ampli yang didapat adalah ampli yang terdengar sangat clean dan berkilau dengan banyak headroom (artinya tidak akan pecah menjadi overdrive/distorsi). Sebagai perbandingan, saat membeli EVH 5150III atau Mesa Boogie Dual Rectifier, kalian akan mendapatkan amp dengan banyak gain yang menghasilkan overdrive/distorsi organik yang halus. Dengan mengingat hal ini, sebaiknya kalian pastikan dulu jenis ampli mana yang akan dibutuhkan.

Distorsi solid state 

Cara lain untuk mendapatkan distorsi ampli yang terkesan organik adalah melalui penguat solid-state. Ampli solid-state bergantung pada transistor elektronik untuk menghasilkan distorsi, yang jauh lebih murah untuk diproduksi daripada tabung. Dampaknya, ampli solid-state biasanya merupakan pilihan yang lebih terjangkau untuk gitaris, tetapi banyak yang beranggapan bahwa ampli ini tidak akan bisa terdengar sealami dan organik seperti ampli tabung.

Salah satu nilai jual utama ampli solid-state, selain keterjangkauannya, adalah terdengar jika di set volume kamar tidur. Selain itu, solid-state juga menawarkan fleksibilitas untuk bisa dimainkan dengan pengaturan gain tinggi pada volume yang sangat kecil. Oleh karena itu, ampli jenis ini membuatnya jadi pilihan bagus jika kebutuhannya hanya digunakan di rumah atau dalam situasi di mana tidak mungkin untuk menaikkan volume ampli.

Banyak ampli solid-state memiliki fitur dengan sejumlah besar preset hebat, itu berarti bahwa kalian memiliki pilihan sound terdistorsi yang jauh lebih banyak daripada ampli tabung. Amp seperti Fender Mustang LT25, Marshall Code 25 dan jajaran Boss Katana yang sangat populer, semuanya menawarkan distorsi yang sangat baik, dengan opsi untuk memperluas model preset melalui perangkat lunak eksternal dan aplikasi seluler. Sementara ampli solid-state mungkin tidak terdengar seorganik ampli tabung, dan banyak gitaris yang bersedia mengabaikan ini karena banyaknya fitur lain yang mereka tawarkan yang tidak tersedia di sebagian besar ampli tabung.

Amplifier Pemodelan (modeling amps) 

Dengan kemajuan teknologi digital, modelling amps menjadi semakin populer di kalangan gitaris. Kemper Profiling Amp yang tren di industri mampu "membuat profil" (membuat snapshot audio) dari ampli mana pun di dunia dengan akurasi luar biasa, sangat akurat, sehingga hampir tidak dapat dibedakan dari aslinya! Jadi sekarang mungkin untuk mendapatkan suara distorsi jenuh yang halus dari Soldano SLO-100 misalnya, pada volume rendah di lingkungan latihan atau rekaman. Jadi, jika kalian adalah tipe pemain yang suka menggunakan preset, atau bermain-main dengan banyak distorsi yang berbeda, tanpa membawa seperangkat amplifier dan head dalam sebuah mobil maka pilihlah jenis ini. 

Distorsi Pedal

Kotak-kotak kecil ini biasanya menjadi salah satu resep ramuan sound para gitaris. Trik ini banyak pilihannya, bahkan stompbox sering menjadi menjadi obsesi bagi banyak pemain gitar yang menyediakan banyak pilihan untuk meramu karakter sound seorang gitaris.

Stompbox

Mungkin saja terdapat lebih banyak pedal distorsi di pasaran saat ini daripada efek gitar lainnya. Gitaris tidak merasa cukup ketika membeli overdrive dan distorsi, dari gaya Tube Screamer gain rendah hingga distorsi gaya "amp in a box" gain tinggi dan pedal pre amp. Maka tidak mengherankan jika banyak gitaris memilih untuk mengandalkan pedal overdrive dan distorsi di depan ampli clean sebagai fondasi untuk membangun sound mereka.

Pedal distorsi yang ideal mungkin menjadi cara termudah untuk mengubah ampli clean kalian menjadi monster yang ganas. Banyak di antaranya sangat terjangkau ada juga yang harganya cukup tinggi. Pendekatan yang sering digunakan biasanya ditentukan oleh kebutuhan gitaris yang bersangkutan. 

Katakanlah skenarionya ketika kalian menggunakan satu channel ampli yang benar-benar clean, namun kalian menginginkan sound yang terdistorsi untuk solo. Sound tersebut tidak akan didapatkan dari amp sendirian, Di sinilah pedal distorsi benar-benar memainkan perannya. Stompbox seperti Boss DS-1 Distortion yang populer menyediakan berbagai suara distorsi klasik dalam paket pedalboard yang terjangkau. Pilihan lainnya termasuk Horizon Devices Precision Drive dan MXR 5150 Overdrive yang keduanya memiliki kebisingan built-in untuk kebisingan ekstra yang datang dengan pedal gain tinggi.

Pedal distorsi menghadirkan beragam pilihan suara untuk gitaris, hal ini juga menjadikannya cara yang sangat umum untuk menghasilkan penguatan pada ampli gitaris yang clean. Apakah mereka terdengar sebagus amplifier tabung? Jawabannya jika kalian adalah tipe gitaris yang terus-menerus mengembangkan sound, pedal distorsi mungkin menjadi pilihan tepat dalam menjawab pertanyaan tersebut

Seperti yang diulas sebelumnya, ketika berbicara tentang distorsi amp dan pedal distorsi dan mana yang lebih baik, sebenarnya tidak ada jawaban yang benar atau salah. Bagaimanapun kalian memilih untuk menciptakan sound adalah jawaban yang tepat, selama itu cocok untuk kebutuhan kalian dan musik yang diusung. Tentu saja ada pro dan kontra untuk setiap metode dan ada baiknya bereksperimen dengan keduanya untuk melihat apa yang bisa didapatkan dan bisa jadi hasilnya akan mengejutkan. Selamat mencoba.

Image banner courtesy of Cagkan Sayin/Shutterstock