Aturan Bawa Powerbank Saat Naik Pesawat, Perhatikan!

Sejak terjadi insiden kebakaran powerbank di bagasi kabin maskapai China Southern Airlines di Tahun 2018 kemarin, muncul isu baru dalam dunia penerbangan. Di Indonesia sendiri, ada aturan baru yang ditetapkan melalui Surat Edaran (SE) nomor 015 tahun 2018 tentang aturan membawa powerbank serta baterai lithium cadangan di dalam pesawat.

Singkatnya, sekarang lo nggak bisa membawa powerbank sembarangan. Biar bagaimanapun, tujuan pemerintah mengeluarkan surat edaran memang biar nggak terjadi kasus kebakaran seperti sebelumnya.

Pada dasarnya, para penumpang boleh bawa powerbank tapi harus tahu batas kapasitas yang diperbolehkan, Selain itu, powerbank-nya hanya bisa dimasukan ke dalam tas terus ditaruh di bagasi penumpang. Untuk lebih jelasnya, langsung aja cek uraian di bawah ini:

Powerbank hanya bisa ditaruh di bagasi penumpang

Image source: unsplash.com/@alschim

Pertama, powerbank yang lo bawa nggak akan masuk ke dalam bagasi tercatat atau checked baggage melainkan ditaruh di bagasi penumpang. Selain itu, powerbank yang nggak ada informasi tentang indikator kapasitas daya baterai serta spesifikasi lainnya bakal dilarang masuk ke dalam pesawat.

Jadi pastikan, lo membawa powerbank yang memang mencantumkan informasi-informasi tersebut, ya.

Daya maksimumnya 27.000mAh (atau sekitar 100wh-160wh)

Image source: unsplash.com/@markuswinkler

Batas maksimal daya powerbank yang boleh dibawa ke dalam pesawat adalah 27.000mAh atau sekitar 100wh. Tapi khusus untuk yang dayanya nggak lebih dari 160Wh masih bisa dibawa, tapi dengan catatan harus dengan persetujuan maskapai. Kalau lebih dari itu, nggak diperbolehkan sama sekali.

Satu orang maksimal 2 powerbank

Image source: shutterstock.com/richardnazaretyan

Setiap penumpang boleh membawa powerbank maksimal sebanyak dua buah. Selain itu, nggak ada aturan yang mengatur berapa banyak powerbank dibawah 100Wh yang bisa penumpang bawa.

Akan tetapi, menurut aturan penerbangan internasional TSA dan FAA, penumpang hanya boleh membawa powerbank untuk penggunaan pribadi. Jadi kalau lo bawa powerbank buat dijual kembali, pasti bakal dilarang oleh pihak maskapai.

Dilarang menggunakan powerbank saat penerbangan

Image source: shutterstock.com/MVelishchuk

Ketika penerbangan penumpang dilarang menggunakan powerbank untuk mengisi daya semua jenis perangkat elektronik. Selain itu, powerbank juga harus selalu berada dalam kondisi mati sebab bisa memicu arus listrik atau ledakan.

Aturan lengkap dalam Surat Edaran Nomor 015 tahun 2018

1. Semua penyelenggara bandara diinstruksikan untuk menginformasikan kepada setiap penumpang dan personel pesawat udara terkait ketentuan membawa powerbank atau baterai lithium cadangan pada pesawat udara.

2. Maskapai domestik dan asing diinstruksikan untuk menanyakan kepada setiap penumpang pada saat proses lapor diri (check-in) terkait kepemilikan powerbank atau baterai lithium cadangan.

3. Maskapai harus memastikan bahwa powerbank atau baterai lithium cadangan yang dibawa penumpang dan personel pesawat udara, harus memenuhi beberapa ketentuan. Seperti power bank atau baterai lithium cadangan yang dibawa di pesawat udara tidak terhubung dengan perangkat elektronik lain.

4. Maskapai harus melarang penumpang dan personel pesawat udara melakukan pengisian daya ulang dengan menggunakan powerbank pada saat penerbangan.

5. Powerbank atau baterai lithium cadangan tersebut harus ditempatkan pada bagasi kabin dan dilarang pada bagasi tercatat.

6. Peralatan yang boleh dibawa hanya yang mempunyai daya per jam (watt-hour) tidak lebih dari 100 Wh (watt-hour atau daya per jam). Sedangkan peralatan yang mempunyai Wh lebih dari 100 Wh tapi tidak lebih dari 160 Wh, harus mendapatkan persetujuan dari maskapai dan diperbolehkan untuk dibawa maksimal dua unit per penumpang.

7. Untuk peralatan yang mempunyai daya per jam lebih dari 160 Wh (Wh ≥ 160) atau besarnya daya per jam (watt-hour) tidak dapat diidentifikasi, maka peralatan tersebut dilarang dibawa dalam penerbangan.

8. Untuk peralatan powerbank atau baterai lithium cadangan yang tidak mencantumkan keterangan jumlah Wh, maka perhitungan jumlah Wh dapat diperoleh dengan rumus E = V x I. E = daya per jam, satuannya adalah watt-hour (Wh), V = tegangan, satuannya adalah volt (V), I = arus, satuannya adalah ampere (Ah).

9. Apabila hanya diketahui miliampere (mAh), maka untuk mendapatkan ampere-hour (Ah) harus dibagi 1000. Contohnya; jika jumlah voltase 5 V dan jumlah kapasitas 6000 mAh, maka jumlah daya per jam adalah 6000 mAh : 1000 = 6 Ah. Sedangkan daya per jamnya adalah 5 V x 6 Ah = 30 Wh sehingga masih boleh dibawa dalam penerbangann