Author :
Article Date : 17/05/2021
Article Category : Super Buzz
Pada awal Januari lalu, Avhath sempat dikabarkan akan merilis dua single baru berjudul Felo De Se dan Hallowed Ground. Single tersebut pun resmi dirilis Avhath pada bulan Februari lalu melalui akun bandcamp pribadinya. Lalu pada bulan April lalu, Avhath kembali untuk melanjutkan inisiasi proyek musik terbarunya dengan menghadirkan video klip untuk single Hallowed Ground. Sebagai catatan, Hallowed Ground merupakan sebuah lagu pertama yang dirilis oleh Avhath dan mendapatkan treatment eksklusif berupa video klip.
Keistimewaan lain pun hadir dalam proses penggarapan video klip Hallowed Ground. Untuk penggarapan video klip perdananya tersebut, Avhath juga didukung oleh band clothing asal Jakarta, Devá States sebagai bentuk kolaborasi. Avhath juga mengaku puas dengan kerja sama yang terselenggara bersama Devá States. “Ini adalah pertama kalinya Avhath mempunyai video klip dan sangat puas atas hasil dari kolaborasi lintas industri yang melibatkan brand yang di own oleh teman-teman satu visi,” ungkap Avhath. Video klip Hallowed Ground dari Avhath ini juga nantinya akan tampil sebagai video koleksi Spring/ Summer 2021 dari Devá States bertajuk Circadian Rhythm.
Avhath mengakui bahwa ide kolaborasi ini hadir dari benak mereka sendiri. Band metal asal Jakarta tersebut yang menghubungi langsung Devá States dan mengajak untuk berkolaborasi dalam konsep video klip. Circadian Rhythm merupakan koleksi anyar yang dimiliki oleh Devá States yang kebetulan memiliki karakteristik yang selaras dengan identitas Avhath sebagai band cadas. Koleksi terbaru dari Devá States tersebut menghadirkan desain menampilkan grafis yang terinspirasi dari lukisan surealis, merchandise vintage dari band seperti Metallica, Catherine Wheel, dan Grateful Dead. Selain itu, Circadian Rhythm koleksi Devá States ini juga terpengaruh oleh komposisi musikal Nocturne sampai film fenomenal seperti Akira. Avhath dan Devá States mencoba untuk merealisasikan konsep dan ide tersebut ke dalam visualisasi riil. Untunglah, Ide tersebut juga akhirnya disambut dengan baik oleh Mol Edrin yang berperan sebagai sutradara untuk video klip Hallowed Ground ini.
Membahas lagu Hallowed Ground, tentu akan kurang afdol jika melewatkan lagu Felo De Se rilis dalam konsep yang sama. Avhath mengakui bahwa pandemi dan situasi lingkungan yang mengkhawatirkan jadi inspirasi utama dalam menulis lagu Felo De Se dan Hallowed Ground. Inspirasi tersebut diramu sedemikian rupa oleh Avhath yang juga mengajak Alyuadi atau Aldead (Heals & Fuzzy, I) sebagai co-producer. Memaksimalkan peran teknologi, baik Avhath dan Aldead hampir 90 persen menggarap lagu Felo De Se dan Hallowed Ground secara virtual. Hal tersebut meskipun memiliki kendalanya sendiri ternyata cukup berjalan secara efektif. Pasalnya, baik Avhath dan Aldead keduanya tidak berada di dalam domisili yang sama. Avhath di Jakarta, sedangkan Aldead di Bandung.
Avhath menjelaskan bahwa penamaan judul yang digunakan untuk kedua lagunya tersebut diambil dari keresahan atas pembentukan norma yang ada di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Untuk Felo De Se sendiri, Avhath mencoba untuk menceritakan tentang seseorang yang menjalani hidupnya dalam keterpaksaan akibat harus mengikuti hal-hal yang bertentangan dengan dirinya sendiri. Sedangkan Hallowed Ground sendiri bercerita tentang perjalanan seseorang menuju ke sebuah tempat yang diyakini mampu menjawab semua pertanyaan dan rasa risau yang ada di benak sosok yang dibuat Avhath pada lagunya.
Sebagai seorang co-producer, Aldead juga memberikan sentuhan-sentuhan menarik saat menggarap proyek musik teranyar milik Avhath ini. Aldead menghadirkan sentuhan instrumen menarik, seperti saxophone yang direkam oleh Zulqi Ramadhana dari Syarikat Idola Remaja dan juga synthesizer yang tersaji pada kedua single ini.
Image courtesy of Avhath
Please choose one of our links :