2020 kemarin dunia menyaksikan pergeseran tren gaya hidup yang tadinya selalu diisi dengan kesibukan dan “hustling” menjadi gaya hidup yang lebih sadar akan kualitas diri. Baik itu dari sisi mental maupun fisik, pengembangan diri belum pernah setinggi dan sepopuler tahun 2020 kemarin. DI tengah itu semua, ada tren gaya hidup dan olahraga yang melejit yaitu bersepeda. Bersamaan dengan naiknya tren itu, informasi terkait berbagai macam sepeda beredar bagaikan wabah di jagat maya, dan semakin banyak orang tertarik untuk mencoba terjun ke jalanan naik kuda besi. Diantara berbagai macam sepeda yang menarik hati masyarakat, ada satu yang mencolok, yaitu sepeda lipat merk Brompton.
Di mata orang awam, sepeda lipat Brompton itu nggak ada bedanya sama sepeda lipat biasa. Sama-sama praktis, bisa dilipat, dan cara pakainya dikayuh. Sepeda Brompton baru bakal kelihatan jelas perbedaannya ketika si orang awam melihat price tag sepeda itu. Brompton itu mahal banget, bro. Bisa dibilang Brompton itu sepeda yang mewah, bukan buat orang yang beli sepeda iseng-iseng aja, tapi buat yang emang hobinya sepeda. Harga yang selangit itu juga menimbulkan banyak pertanyaan. Kok Brompton mahal banget, dan apakah iya worth it ngeluarin uang sebanyak itu buat beli sepeda lipat? Untuk menjawab, kita harus cek dulu nih, apa sih yang bikin Brompton jadi sepeda sultan.
Pertama, lo harus tau dulu kalau Brompton itu pionir sepeda lipat. Berasal dari Inggris, pembuatan sepeda Brompton berkaitan erat dengan gaya hidup metropolitan di London. Sejak didirikannya Brompton pada tahun 1970-an, sepeda lipat ini udah jadi solusi transportasi yang praktis, cepat, dan nggak terlalu melelahkan. Makanya, selian jadi sepeda, Brompton itu juga jadi simbol karena Brompton adalah sepedanya orang London. Naik sepeda Brompton menandakan lo tau akan budaya itu dan lo percaya sama kualitasnya.
Bicara soal kualitas, sepeda Brompton dibuat dengan bahan yang lebih kuat dari sepeda biasa karena framenya harus bisa kokoh meskipun kepotong di tengah. Faktor ini bikin Brompton luar biasa berhati-hati dalam memilih dan menyusun material yang mereka gunakan untuk frame sepeda. Belum lagi, sepeda haru tetap ringan karena setelah dilipat bisanya Brompton baka ditenteng ke dalam kantor, bis, atau bahkan kereta. Kebayang kan gimana trickynya memenuhi semua kriteria itu? Kerennya, Brompton udah bisa mencapai semua kriteria itu sejak lama.
Sejarah Brompton juga jadi salah satu faktor tenarnya sepeda ini. Gimana nggak, bro, setiap lo ke London, lo bakal lihat hampir semua orang gowes naik Brompton. Pastinya lo bakal bertanya-tanya itu sepeda apa dan kenapa semua orang naik sepeda itu. KEmudian lo coba sepedanya, dan ternyata enak dan nyaman. Belum lagi wajah terkejut lo pas tau sepeda itu bisa dilipat sampai jadi kecil kayak tas kerja. Semua faktor itu bersinergi membuat Brompton dikenal di seluruh dunia sebagai brand sepeda lipat terbaik. Dengan sejarah dan nilai yang kayak gitu, harga Brompton sekarang juga menjadi tanda status sosial dan ekonomi bagi para pembeli.
So, sekarang lo tau nih kenapa Brompton mahal. Tapi, apakah worth it? Masalah worth it atau nggak itu tergantung lo, bro. Kalau soal kualitas, udah nggak perlu dipertanyakan lagi. Yang perlu lo pertanyakan adalah, sepedanya mau lo pakai buat apa? Brompton dibuat dengan tujuan dipakai setiap hari untuk ke kantor, ke kampus, atau commuting in general di lingkungan perkotaan atau sub-urban. Kalau lo tinggal di daerah dataran tinggi dengan jalur naik-turun, of course sepeda kayak gini nggak with it. Selain itu, kalau lo tinggal di kota besar yang nggak ramah cyclist, atau tinggal jauh dari kantor dengan transportasi umum yang nggak aman, Brompton kurang worth it karena risiko safety yang terlalu besar, bro. Coba tanya diri lo sendiri dengan mempertimbangkan keadaan dan gaya hidup lo sekarang, is a Brompton worth the price?
PERSONAL ARTICLE
ARTICLE TERKINI
Source:https://bikehike.org/why-are-brompton-bikes-so-expensive/
Please choose one of our links :