Author :
Article Date : 25/02/2017
Article Category : Super Buzz
Dalam sebuah penelitian yang baru diterbitkan di jurnal ilmiah Scientific Reports berjudul Earth's Oldest 'Bobbit Worm' - Gigantism In A Devonian Eunicidan Polychaete yang ditulis oleh Mats E. Eriksson (Lund University, Swedia), Luke A. Parry (Bristol University, Inggris), dan David M. Rudkin (Royal Ontario Museum, Kanada), baru meresmikan penemuan spesies polychaeta (cacing bulu, kerabat laut lintah dan cacing tanah) raksasa (purba) baru, yang berasal dari Kanada.
Uniknya, nama spesies baru itu, Websteroprion Armstrongi, diambil dari nama bassis unit death metal legendaris, Cannibal Corpse, Alex Webster. nama genus Websteroprion adalah bentuk penghormatan bagi Alex Webster. Sedangkan David M. Rudkin memberi nama Armstrongi sebagi tribute untuk Derek K. Armstrong yang menemukan dan mengumpulkan materi cacing ini di tahun 1994.
Penelitian ini dikepalai oleh Prof. Mats E. Eriksson, seorang metalhead yang sebelumnya juga pernah memberi nama Lemmy Kilmister dan King Diamond untuk fosil spesies baru.
“Saya dan Mats adalah fans berat metal dan menurut kami, Alex Webster adalah ‘raksasa’ yang sangat ahli bermain bass,” jelas Parry.
“Saya juga bermain bass dan sangat terpengaruh oleh (Webster) ketika saya masih remaja, terutama permainannya bersama Blotted Science dan Cannibal Corpse. Saya dan Mats sebelumnya pernah memberikan nama musisi untuk fosil, maka kami berpikir untuk melakukan hal serupa untuk penelitian kali ini, sekaligus menandai kerjasama perdana kami. Alex Webster sepertinya nama yang cocok untuk cacing raksasa bertaring gergaji,” imbuhnya.
Websteroprion Armstrongi memiliki morfologi (bentuk) yang unik, dan juga merupakan pemilik rahang terbesar, lebih dari satu sentimeter (sementara rahang cacing lain berada dalam rentang milimeter) dari seluruh fosil cacing lain yang sudah ditemukan.
Penelitian tersebut juga memperkirakan ukuran W. Armstrongi mencapai satu meter, sebanding dengan spesies eunicid rakasasa, yang lebih dikenal dengan nama “cacing Bobbit”. Spesies baru ini menunjukkan fenomena unik, yaitu gigantisme polychaeta pada era Paleozoikum, sekitar 400 tahun yang lalu.
Please choose one of our links :