Buat pendaki dan penyuka kegiatan di alam bebas, api unggun nggak bisa dianggap sepele. Rasanya ada yang kurang kalau harus berkemah tanpa api unggun, Superfriends.
Di sisi lain, saat bertualang di alam bebas sampai beberapa hari, kehadiran api unggun ini sangat membantu untuk menjauhkan binatang buas, mengusir udara dingin, hingga keperluan memasak.
Meskipun saat ini sudah ada peralatan survival kit yang lebih mudah digunakan, api unggun masih dibutuhkan untuk menghangatkan suasana.
Umumnya semua orang bisa membuat api unggun dengan membakar tumpukan kayu kering namun cara seperti ini berpotensi menimbulkan kebakaran. Alasannya karena api yang dihasilkan bisa menyambar ke benda-benda mudah terbakar yang ada di hutan. Seperti daun atau rumput kering, ranting-ranting pohon, dan lain sebagainya.
Karena itu, membuat api unggun juga perlu keterampilan teknis yang sangat memperhatikan sisi keamanan.
Ada 3 cara membuat api unggun yang digunakan oleh banyak orang karena bisa meminimalisir potensi kebakaran. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, Superfriends.
Fire Ring
Image source: en.wikipedia.org
Cara ini digunakan untuk memastikan api tetap terjaga dan lebih mudah dipadamkan karena api unggun dibuat dalam sebuah lubang. Diameter lubangnya sendiri rata-rata berukuran 60 cm dengan kedalaman 15 cm.
Prinsip utama yang harus diingat saat membuat lubang adalah pastikan nggak ada pepohonan di sekitarnya. Karena percikan api bisa mengenai ranting-rantingnya.
Kalau ternyata semua tempat nggak memungkinkan, pilih tempat di bawah pohon yang memiliki ranting cukup tinggi. Jauhkan juga semak belukar atau rerumputan yang mudah terbakar.
Setelah api unggun selesai digunakan matikan dengan cara disiram air lalu tutup lubang menggunakan tanah bekas galian. Jadi bekasnya bisa tersamar secara natural dan nggak membahayakan orang lain.
Mound Fire
Image source: campfirekitchen.co.uk
Cara kedua bisa digunakan saat nggak ada tempat yang pas untuk membuat api unggun. Misalnya setelah hujan atau tanah di sekitarnya dipenuhi oleh rerumputan. Jadi jika dipaksakan, panas dari api unggun justru hanya merusak rumput yang ada.
Nah untuk persiapannya dimulai dengan membentangkan karung, plastik sampah, atau aluminium foil di tempat api unggun. Setelah itu kumpulkan kerikil, tanah, atau pasir yang berserakan di sekitarnya. Usahakan jangan sampai merusak struktur tanah untuk mengumpulkan kerikil.
Daripada menggali lubang, lebih baik memanfaatkan tanah yang sudah ada seperti dari bekas galian hewan liar atau pohon yang tumbang. Dengan begitu alam sekitar nggak rusak. Kemudian sebarkan kerikil dan tanah secara merata sampai membuat gundukan setebal 12 cm di atas karung.
Fungsi gundukan ini nggak lain buat melindungi rumput di bawahnya dari panas api. Sedangkan karung gunanya agar bekas api unggun bisa dibersihkan lebih mudah. Oh iya, diameter gundukan harus lebih besar dari api unggunnya ya biar percikan api nggak keluar dari gundukan.
Saat api nggak dibutuhkan lagi, bekasnya bisa ditebarkan agar nggak meninggalkan jejak setelahnya.
Fire Pan
Image source: lnt.org
Sesuai namanya, cara terakhir ini memanfaatkan panci atau pan yang terbuat dari alumunium untuk membuat api unggun. Gunanya agar ada jarak antara api dengan tanah. Diameter panci atau pan maksimal cukup 50 cm saja.
Setelah panci disiapkan, tata kayu bakar dan ranting membentuk piramida lalu nyalakan api unggunnya. Ingat ya, selalu jaga agar kayu yang terbakar nggak keluar dari panci. Lalu jika sudah selesai, matikan api unggun dan bersihkan sisa-sisanya, Superfriends.
PERSONAL ARTICLE
ARTICLE TERKINI
Source:https://phinemo.com/cara-membuat-api-unggun/
Please choose one of our links :