Jika berbicara mengenai Cradle Of Filth. Bisa dibilang band metal asal Inggris ini merupakan salah satu band yang cukup kreatif. Semenjak terbentuk di tahun 1991, Cradle Of Filth sering menunjukkan evolusi mereka dalam bermusik di ranah metal. Evolusi tersebut dimulai dari black metal yang menjelma menjadi gothic metal, hingga akhirnya kini dikenal dengan istilah extreme metal.
Perubahan elemen musik yang mewarnai perjalanan karier Cradle Of Filth tersebut nyatanya terus membantu band metal asal Inggris ini menjangkau audiens yang lebih luas. Terbukti eksistensi mereka tetap terjaga dengan baik hingga tahun 2021 ini. Dalam menjaga eksistensi tersebut, Cradle Of Filth baru saja memperkenalkan sebuah lagu baru berjudul Necromantic Fantasies. Untuk lagu barunya ini, Cradle Of Filth mencoba untuk kembali mengembangkan latar belakang gothic metal yang sempat jadi karakteristik musik mereka beberapa tahun silam.
Keputusan untuk mengembangkan warna musik gothic metal ini didasari oleh konsep musik yang lebih imersif serta memiliki kesan sinematis. Cradle Of Filth menyatakan bahwa apa yang mereka tawarkan di tahun 2021 ini menjadi sebuah perbedaan yang kontras dengan karya-karya terdahulu mereka. Konsep sinematis tersebut pun direalisasikan ke dalam sebuah video klip untuk single Necromantic Fantasies.
Dalam proses pembuatan video klip tersebut, Cradle Of Filth dibantu oleh Vicente sebagai sutradara. Cradle Of Filth mencoba untuk menambahkan elemen dongeng horor ke dalam video klip untuk single Necromantic Fantasies ini. Dani Filth selaku vokalis dari band metal asal Inggris ini menjelaskan bahwa video klip dari single perdana mereka, Crawling King Chaos merupakan inspirasi dan acuan untuk membuat karya baru ini jadi punya cerita yang lebih mendalam.
Baik Crawling King Chaos maupun Necromantic Fantasies merupakan single baru yang dirilis oleh Cradle Of Filth di tahun 2021 untuk menyambut rilisnya album ketiga belas mereka. Album baru berjudul Existence Is Futile ini merupakan bukti terjaganya eksistensi Cradle Of Filth setelah terakhir kali merilis album di tahun 2017 berjudul Cryptoriana - The Seductiveness of Decay. Cradle Of Filth akan merilis album ketiga belas dalam daftar diskografi mereka ini pada tanggal 22 Oktober mendatang.
Berbicara mengenai album Existence Is Futile, Cradle Of Filth menyatakan bahwa album baru mereka ini akan bercerita tentang konsep eksistensialisme dalam kehidupan manusia. Sudut pandang yang diambil adalah ketakutan manusia terhadap banyak hal yang tidak mereka ketahui, salah satunya adalah kematian. Cradle Of Filth menyatakan bahwa konsep tersebut tampaknya jadi sebuah respons yang sesuai untuk mengungkapkan keresahan mereka terhadap pandemi Covid-19 yang cukup mengkhawatirkan, bahkan menyeramkan bagi banyak orang.
Meskipun begitu, Cradle Of Filth menjelaskan bahwa konsep tentang eksistensialisme dan sudut pandang kematian ini bukan hal yang sengaja mereka tulis di masa pandemi. Cradle Of Filth sudah mulai memikirkan tema album ketiga belas mereka dalam waktu yang lama. Tema tersebut tercipta berkat kesadaran Cradle Of Filth akan kehidupan mempunyai batas akhir bagi setiap orang. Pandemi Covid-19 menurut Cradle Of Filth jadi sebuah momentum yang selaras untuk kembali mengingatkan kepada seluruh orang tentang ketakutan akan kehidupan yang tidak abadi ini.
Cradle Of Filth tidak bermaksud untuk menghadirkan kegaduhan atau ketakutan dalam membuat keputusan untuk memilih tema tersebut di masa pandemi seperti sekarang ini. Namun, band metal asal Inggris ini mencoba untuk tetap menyebarkan pesan kejujuran terhadap kondisi dunia yang kacau dan tidak aman. Pesan utama dari album baru yang disajikan oleh Cradle Of Filth ini adalah sebuah ajakan agar setiap orang mau lebih peduli tentang kehidupan pribadi dan diri sendiri, sekaligus menjalani hidup dengan nyaman.
Rencananya di akhir Oktober 2021 ini, Cradle Of Filth akan tampil sebagai headliner untuk acara pertunjukkan musik Roundhouse di London.
Image courtesy of Sterling Munksgard/Shutterstock
Please choose one of our links :