Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

DEWO ISKANDAR: ADAKANLAH YANG TIDAK ADA!

Author : Admin Music

Article Date : 17/10/2021

Article Category : Noize

 “ADAKANLAH YANG TIDAK ADA, KARENA YANG TIDAK ADA ITU ADA!”

Kutipan tersebut adalah sebuah nasihat dari seorang legenda musik yang bernama Joni Iskandar (Ex-vokalis OM PMR) yang tidak lain dan tidak bukan adalah bokap gue. Beliau mengucapkan kalimat tersebut ketika gue masih SMA dan jujur aja gue bingung apa maksudnya. Gue yang saat itu bilang ke bokap bahwa gue bikin band, dinasehati sedemikian rupa. Sampai benar-benar gue liat kaya apa industri musik, baru gue paham apa yang dimaksud oleh beliau. 

Mungkin kutipan tersebut bisa jadi multi tafsir, tapi dalam bahasa sederhana yang gue tangkap kira-kira maksudnya jadi begini: “Jadilah orisinil karena masih banyak celah untuk mereka yang mengeksplor dirinya.” 

Berikut adalah beberapa aspek yang menurut gue cukup mempengaruhi orisinalitas seorang musisi. Mungkin apa yang gue jabarkan ini bisa menjadi acuan untuk kalian yang sedang mencari ciri khas unik sebagai musisi. Hal-hal berikut akan lebih baik jika dijalani tanpa unsur pretensius karena berkarya dengan jujur itu sangatlah penting. So, apa saja aspek yang diperlukan dalam berkarya dengan jujur tersebut?

Karakter Musik

Kenapa karakter musik ditulis paling pertama? Karena ini merupakan aspek yang paling utama. Menemukan karakter bermusik bisa dibilang bukan hal yang mudah, dibutuhkan waktu dan kecermatan yang baik. Unsurnya bisa datang dari berbagai macam hal. Missal, genre yang diusung, warna vokal, teknik permainan instrumen maupun sound yang coba kalian buat. 

Contoh yang sudah ada seperti Queen, Nirvana, Guns N’ Roses, The Beatles, dan band legendaris yang berhasil membuat karya dan personanya tidak lekang waktu. Kebanyakan dari musisi atau band tersebut memiliki karakter vokal yang khas. Namun jangan terjebak dengan paradigma akan ciri khas tersebut. Teori fundamental harus tetap terasah dengan baik. Jangan hanya karena kalian mengidolakan Sid Vicious terus kalian jadi ikut-ikutan main bass dengan skill alakadarnya. Tetap penuhkan gelas kosong pada cawan teori fundamental kalian karena itu akan sangat berguna untukmu.

Fashion

Yang kedua dan gak kalah pentingnya adalah citra apa yang akan kalian usung melalui aspek fashion. Sebagai penampil, visual juga sangat berpengaruh agar orang bisa mengingat kalian dengan mudah. David Bowie bisa dibilang salah satu pionir musisi dengan gaya fashion nyentrik yang cukup punya pengaruh besar. Ada juga Karen O dari Yeah Yeah Yeahs yang nggak kalah unik. Mulai dari potongan rambut dan wardrobe yang kalian pakai bisa membantu kalian supaya kalian mudah diingat. Dengan musik yang berkarakter serta dibalut fashion yang ciamik, bisa dijamin semua akan mulai memerhatikan aksi kalian saat bermain music di depan umum.

Attitude

Dalam mencari ciri khas sebagai seorang musisi, pentung buat kalian untuk terus menggali segala bentuk potensi dan kepribadian yang ada di dalam diri. Penting untuk kalian mencari tahu seperti apa kepribadian yang dominan dan menonjol. Lalu mulai untuk menilai, apakah kepribadian dan sense yang dimiliki mampu membuat kalian terlihat berbeda dengan orang lain dan mulai untuk kembangkan segala hal unik di dalam diri kalian. Namun perlu dingat, jangan pretensius atau terlalu berlebihan. Kejujuran tetap jadi hal yang utama.

Jujur dengan apa yang mau disuarakan

Dalam pembuatan karya, kalian harus bisa menentukan, apa yang mau kalian suarakan dalam karya dengan jujur. Mau membuat lagu cinta, tentu saja boleh, tapi cinta yang seperti apa yang ingin kalian coba ungkap lewat karya kalian? Tujuan lagu tersebut dibuat untuk siapa? Untuk menjawab hal tersebut kalian bisa presentasikan itu semua melalui lirik dan juga judul lagu. Seperti Slank dengan pesan anti-narkobanya, Iwan Fals dengan pendapat politiknya, atau The Rain dengan terlatih patah hatinya. Semua punya campaign masing-masing untuk disampaikan mewakili segelintir atau sekelompok orang agar musik kalian memiliki tempat untuk menemani mereka.

Moodboard

Untuk aspek satu ini tampaknya agak melebar sedikit. Dalam menemukan ciri khas sebagai musisi, kalian membutuhkan kehadiran moodboard. Kalian mungkin bertanya apa gunanya moodboard dalam bermusik? Moodboard adalah penentu mood yang akan mempermudah kalian untuk menonjolkan nuansa atau suasana apa yang kalian mau tampilkan dalam sebuah karya. 

Moodboard merupakan salah satu alat atau fasilitas yang dapat membantu kalian dalam melakukan proses art directing. Dalam proses tersebut, kalian perlu membalut musik yang berkarakter, fashion yang keren, attitude yang tegas, dan campaign provokatif yang kalian temukan menjadi sebuah kesatuan dan moodboard bisa jadi kanvas yang kalian butuhkan untuk perancangan sebelum akhirnya dipresentasikan

Melalui moodboard, kalian bisa menentukan beberapa elemen seperti warna apa yang akan mendominasi cover album, gambar apa yang mau ditampilkan, konsep video klipnya akan memiliki grading yang seperti apa. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut akan membutuhkan proses kreatif yang panjang jika dilakukan sendirian. Namun, kalau kalian punya budget lebih, akan lebih baik jika untuk mengundang art director untuk menentukan mood apa yang akan mau kaliansampaikan. 

Contoh nyatanya seperti Coldplay di album A Head Full Of Dreams (2015) tentunya memiliki art directing dan mood yang berbeda dengan album Everyday Life (2019). Mulai dari penentuan warna hingga sound musiknya sangatlah ketara perbedaannya. 

Coldplay di album A Head Full Of Dreams

Coldplay di album Everyday Life

Well, kurang lebih itulah beberapa hal yang cukup berpengaruh untuk mengeksplor orisinalitas kalian sebagai musisi atau band. Tetap semangat dan jaga kesehatan ya.

PERSONAL ARTICLE

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Supernoize #Dewo Iskandar

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Noize

Rudolf Dethu: Muda, Bali, Bernyali

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Perilaku Individu Musik Indonesia di Era ‘Baby Boomers’ dan ‘Gen X’

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Yulio Piston: Tentang Menjadi Pengkritik Musik

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Sudah Saatnyakah Indonesia Punya Rock ‘n Roll Hall of Fame?

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Acum Bangkutaman: Mencari Band Buruk yang Berpengaruh

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Berkeliling Eropa Bersama Morgensoll dalam Eternal Tour 2023

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Pentingnya Paham Soal Hukum dalam Industri Musik

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Musisi Bertopeng dan Budaya Asalnya

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Menebak-nebak Masa Depan Vinyl Indonesia

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Catatan Perjalanan: EHG Forever, Forever EHG!

Read to Get 5 Point
image arrow
1 /