Hello, Superfriends…!
‘Gak capek-capek gue bakal selalu tulis hal-hal yang berkaitan dengan mindset-development biar kita lebih kuat saat dihadapkan dengan situasi yang berat ketika menjalani kehidupan bermusik. Karena jujur saja, bermusik itu pekerjaan yang effort. Sama effort-nya seperti lo membangun perusahaan start-up. Jadi dibutuhkan strategi, mindset dan networking yang relevan ketika menjalaninya.
Kali ini gue mau bahas soal orbit bermusik. Supaya lo tahu mau apa dan harus ke mana membawa karya musik lo. Gue tulis ini juga supaya lo ga jadi orang yang termakan dengan perputaran trend saja, tapi juga punya karakter lo sendiri. Sila simak!
Tentukan Tujuan Lo!
Ini basic banget tapi sering banyak yang gak tahu. Jangan jadi musisi yang jalan sambil merem. Lo harus paham tujuan lo bermusik untuk apa lalu lo pecah lagi tujuan besarnya jadi sub-tujuan yang sekiranya bisa bantu lo ke sana.
Misalnya, lo mau jadi musisi yang rilis karya, tanyakan lagi sama diri lo sendiri. Apakah menjadi musisi yang merilis karya bisa membuat lo tetap mau belajar? Harus kemana dan bertemu siapa saja supaya lo semakin smooth menuju ke tujuan itu? Alat-alat apa saja yang lo butuhkan? Bagaimana cara mendapatkannya?
Yang paling utama adalah harus senang dulu dengan tujuannya. Lo harus paham bahwa dengan lo mengejar tujuan itu bisa mengisi hidup lo dengan apa yang lo mau. Jangan lakukan karena faktor eksternal, lo harus bisa liat ke dalam diri lo maunya apa dan tahu kapan harus berhenti. Tentukan tujuan lo, tetaplah belajar walaupun lo udah expert. Kemudian nikmati hasilnya.
Miliki Elemen Air dan Api
Bukan, gue bukan minta lo jadi Avatar. Maksud gue, seorang musisi harus punya sisi keren dan sisi mengancam. Itu yang membuat lo terlihat manusiawi. Menjadi terus-terusan terlihat baik di bidang itu hanya akan membuat lo terlihat membosankan.
Lo jago? Oke, lo keren? Baiklah, terus apa lagi? Udah? Lo harus membangun sesuatu yang mendobrak. Living on the edge! Aplikasikan karya lo sebagai perwakilan dari campaign tertentu yang menyuarakan segelintir orang. Tentunya ini jangan sampai pretensius atau berpura-pura.
Cobalah lihat ke dalam diri kira-kira masalah apa yang terjadi dalam hidup lo dan relevan dengan orang banyak sehingga karya lo bisa menjadi perwakilan suara mereka. Jika lo terus bergerak dengan campaign itu, nantinya lo akan bertemu orang-orang yang sejalan dengan pemikiran lo.
Kompetitif dengan Diri Sendiri
Di era informasi seperti sekarang ini kadang-kadang kita sulit membedakan antara terinspirasi dengan iri. Scrolling sosmed sedikit, liat teman mencapai satu achievement kemudian lo jadi iri. Lalu tanpa sadar lo jadi berkompetisi dengan pencapaian mereka. Kalo gak kesampaian akhirnya stres. Itu konyol sih.
Akan lebih baik lo ngaca apa yang kurang di diri lo, tujuan apa yang lagi lo kejar dan kejar itu sampai batas kemampuan lo yang paling maksimal. Daya tampung dan privilege orang berbeda-beda jadi kemampuan untuk mengukur kemampuan diri sangat dibutuhkan.
Selalu evaluasi diri lo selangkah demi selangkah. Teman lo baru mencapai sesuatu? Bersyukurlah dan berbahagialah. Setidaknya lo tahu bahwa kehidupan bermusik mereka baik-baik saja, lalu kembalilah fokus dengan diri lo sendiri.
Ide Itu Hidup
Who thanks who? Kita yang punya ide atau ide itu yang memilih kita? Gue pernah bahas ini di artikel sebelumnya yang berjudul “Ide Kreatif Itu Memilih Inangnya”. Singkatnya lo harus memiliki kesadaran bahwa sebuah ide itu hidup, ketika itu masuk ke dalam isi kepala lo maka lo harus jalani ide itu hingga batasnya selesai. Let the music write itself!
Pinjamkan tubuh lo supaya ide itu menjadi sesuatu yang bisa dinikmati banyak orang, menyuarakan social cicrcle tertentu dan besar bersama pergerakan tujuan lo. Gak hanya berusaha, lo juga harus berserah. Mood-management sangatlah penting di sini, karena ketika lo rileks, maka lo akan lebih mudah bergerak untuk menjalani ide tadi.
Jangan Menunggu Ditemukan
Jangan menunggu momen yang pas. Kelamaan dan umur lo tiap hari berkurang. It’s better you make your own orbit. Kembali lagi ke tujuan bermusik tadi dan campaign apa yang ingin lo bawa. Gue sempat berpikir bahwa trend terjadi karena ketidaksengajaan, tapi ternyata tidak selalu. Ada kalanya trend itu dibuat.
Begitu juga dengan momentum. Hanya karena sesuatu itu tidak banyak yang menyukai bukan berarti tidak ada yang suka dengan sesuatu itu. Tetaplah menyuarakan diri lo lewat karya-karya lo, nantinya aka nada momen untuk lo sendiri sehingga segalanya menjadi relevan buat hidup lo dan orang banyak. Tetap semangat!
Please choose one of our links :