Setelah di tahun 2020 kemarin melepas dua single anyar berjudul Mantra Bentala dan Apokaliptika, legiun metal kebanggaan Kota Solo, Jawa Tengah, Down For Life, kini kembali menggebrak kancah musik keras dalam negeri melalui nomor Children Of Eden yang dilepas tanggal 15 Januari 2022.
"Proses penggarapan single ini dikerjakan dalam periode waktu yang cukup panjang,
semenjak tahun 2019, karena para personilnya sendiri berada di beberapa kota
berbeda," ujar sang vokalis, Stephanus Adjie.
Kabar yang juga cukup menarik selain dirilisnya single Children Of Eden ini adalah kemunculan dua nama muda yang kini resmi bergabung dalam formasi baru Down For Life, Mattheus Aditirtono (bas) dan Adria Sarvianto (sequencer).
Lagu Children Of Eden sendiri mengangkat cerita tentang anak-anak berkebutuhan khusus. Malik, anak kedua dari Kukuh Prasetyo Hadi, kerabat dekat Down For Life, serta Keysha, keponakan dari Stephanus Adjie. Adjie berpendapat bahwa keduanya tidak pernah memilih untuk terlahir dengan kondisi tersebut.
"Meski memiliki beberapa keterbatasan, namun dengan hebatnya mereka tumbuh sebagai pribadi yang luar biasa tanpa perlu meminta kasih sayang berlebih atau pun kesempatan spesial, keduanya (Malik dan Keysha) justru lebih ingin mendapat perlakuan yang sama seperti orang lain dan sebagai manusia sesuai dengan kapasitasnya masing-masing," ungkap Adjie.
Hal tersebut yang kemudian menginspirasi Down For Life hingga mereka menggarap materi lagu sedemikian rupa. Sebuah tribute dengan gaya penyampaian yang gagah khas Down For Life.
Tidak hanya tema yang terasa begitu segar, Down For Life juga coba menampilkan artwork dalam nuansa baru kepada para penggemar. Ilustrasi bergaya Renaissance hasil kolaborasi seniman Jahlo Gomes dan Ardha Lepa hadir sebagai wajah utama dari Children Of Eden. Karya tersebut juga kemudian dikembangkan menjadi video musik yang juga jauh berbeda dengan visual Down For Life biasanya. Untuk pengerjaan artwork-nya, Jahlo dan Ardha dibantu oleh Reka dari Bandung, yang sebelumnya pernah bekerjasama dengan Revenge The Fate.
Down For Life juga menyiapkan merchandise khusus bagi single Children Of Eden. Tiga lini digandeng sekaligus untuk mengurus program kampanye membantu anak-anak berkebutuhan khusus. Mulai dari Rown Division, Belukar League, dan Blackandje Records. Hasil keuntungan dari penjualan merchandise ini akan disumbangkan kepada yayasan di Kota Solo yang mengurusi hal-hal seputar kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus.
Sementara untuk urusan rekaman, Down For Life merampungkan lagu ini di Darktones Studio milik Blackandje Records dan mempercayakan proses mixing serta mastering kepada Adria Sarvianto dan Hamzah Kusbianto.
Dirilisnya single Children Of Eden juga dikonfirmasi akan menjadi langkah awal bagi Down For Life untuk membuka album penuh terbaru dari Down For Life yang rilis pada tahun ini.
"Untuk rencana ke depannya, akan ada beberapa single lagi yang menjadi bagian dari album penuh yang akan datang. Ada juga kejutan-kejutan lain yang sudah kami siapkan di tahun 2022 ini," tutup Adjie.
Down For Life merupakan band metal Indonesia. Band ini dibentuk di Surakarta, Jawa Tengah, pada tahun 1999 oleh vokalis Stephanus Adjie, menyusul kepergiannya dari band sebelumnya, Sabotage. Nama band ini diambil dari tulisan Achenk di album No Holds Barred milik Biohazard, yang rencananya akan dijual kepada adik Imam, Sigit Pratama.
Down For Life beranggotakan Stephanus Adjie (vocals), Ahmad "Jojo" Ashar (bass guitar, backing vocals), Rio Baskara (guitar), Isa Mahendrajati (guitar), Muhammad "Abdul" Latief (drums), dan Mattheus Aditirtono (bass).
Anggota pertama Down For Life adalah vokalis Stephanus Adjie, bassis Ahmad "Jojo" Ashari, drummer Anang "Achenk" Ahmadi, dan gitaris Imam Santoso. Pertunjukan pertama mereka berlangsung pada awal tahun 2000 untuk pertunjukan punk jalanan di Semarang, Jawa Tengah. Perubahan line-up pertama terjadi ketika drummer Achenk meninggalkan band dan digantikan oleh Doddy. Penambahan gitaris juga terjadi dengan bergabungnya saudara Imam, Sigit Pratama. Sepanjang karirnya, band ini mengalami beberapa perubahan line up sejak awal dengan Adjie dan Jojo menjadi dua anggota asli yang tersisa hari ini.
Butuh waktu hampir delapan tahun bagi band ini untuk merilis album debut mereka, Simponi Kebisingan Babi Neraka. Album tersebut didahului oleh kepergian drummer Doddy dan kedatangan penggantinya, Wahyu "Uziel" Jayadi. Album debutnya dirilis pada tahun 2008 melalui Belukar Records. Album ini dengan cepat mendapat perhatian dari para penggemar karena fakta bahwa band ini sering memainkan beberapa lagu di album bertahun-tahun sebelum dirilis.
Hingga kini, Down For Life telah mencetak setidaknya tiga album. Di antaranya Simponi Kebisingan Babi Neraka yang dirilis tahun 2008 via Belukar Records, album keduanya Himne Perang Akhir Pekan yang dirilis taun 2013 via Sepsis Records/ demajors Records, dan album ketiganya Menantang Langit yang dirilis tahun 2017 via demajor Records.
Beberapa single Down For Life seperti Change (2006), Menuju Matahari (2007), Pasukan Babi Neraka (2012), Prosa Kesetaraan (2013), Pesta Partai Barbar (2014), Liturgi Penyesatan (acoustic version) (2017), Mantra Bentala (2019), dan Apokaliptika (2020).
Please choose one of our links :