.Feast tentu saja masih belum selesai dengan rilisan mini album Abdi Lara Insani. Dengan cukup produktif, band ini memberikan kejutan terbaru lainnya mengikuti rilisan EP Abdi Lara Insani yang bermuatan delapan buah trek. Kejutan itu tak lain adalah tiga single baru yang memperpanjang muatan dalam EP rilisan tahun ini.
Ketiga single terbaru dari .Feast ini adalah Lagu Kritik Lagi, Orang-orang yang Berubah, dan Jangan Ikut Campur. Itulah ketiga single yang akan resmi mengakhiri rangkaian kisah Ali, sosok fiksi yang dibangun oleh .Feast dan ditampilkan di dalam EP Abdi Lara Insani.
“Singkatnya, mungkin ia adalah penggambaran kekecewaan masyarakat secara kolektif terhadap figur-figur ‘pengubah bangsa’ yang datang silih berganti tiap beberapa waktu sekali namun pada akhirnya selalu mengecewakan, dan terkadang parahnya terbukti lebih buruk dibandingkan pemimpin-pemimpin terdahulu,” ungkap Baskara Putra setelah merilis album ini.
Tiga lagu tambahan di album tersebut merupakan selipan-selipan cerita di antara nomor-nomor yang sudah lebih dulu hadir. Lagu berjudul Lagu Kritik Lagi merupakan cerita sebelum kejadian yang diceritakan di trek Gugatan Rakyat Semesta.
“Lagu Kritik Lagi, secara timeline, terjadi sebelum demo besar-besaran yang diceritakan di Gugatan Rakyat Semesta. Dalam mental state ini, Ali sudah mulai lelah dengan manuver politik yang harus ia lakukan (dan diajarkan oleh mentor-mentornya) seperti dijelaskan di lagu Kuping Ini Makin Lalai dan merasa mungkin satu-satunya jalan menuju perubahan adalah pergerakan massa dan penggunaan kekerasan, seperti dijelaskan di lagu Gugatan Rakyat Semesta,” lanjut Baskara Putra.
Lagu Kritik Lagi adalah trek yang liriknya ditulis oleh Baskara Putra. Adrianus Aristo Haryo atau Ryo Bodat mengerjakan komposisi, aransemen, hingga bagian produksinya, dibantu oleh Dicky Renanda untuk aransemennya. Proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Gerard Rumintjap.
Nomor tambahan lainnya, Orang-orang yang Berubah, dihadirkan dalam format instrumental. Lagu ini menggambarkan perubahan situasi hati dari Ali setelah melalui momen-momen tersebut. Sedangkan satu lagu lagi, Jangan Ikut Campur, merupakan sebuah gambaran puncak dari pergolakan batin Ali.
.Feast mempercayakan sang drummer, Adrianus Aristo Haryo, alias Ryo Bodat, untuk menjadi produser utamanya. Superfriends jangan sampai ketinggalan tiga lagu terbaru dari .Feast yang telah menambahkan trek sekaligus cerita lengkap untuk sosok Ali. Simak video musik resmi Lagu Kritik Lagi, bersama dengan lagu-lagu lainnya berikut ini.
Kembali pada akhir April lalu, .Feast resmi mempersembahkan Abdi Lara Insani sebagai mini album terbarunya tahun ini. Resmi dirilis dan dirperdengarkan pada 22 April 2022, album mini ini menjadi tindak lanjut .Feast setelah mereka resmi melepas single berjudul Gugatan Rakyat Semesta.
Single Gugatan Rakyat Semesta sendiri sempat mereka perkenalkan di awal bulan April. Single ini juga menjadi lanjutan kisah Ali, sosok fiksi yang diciptakan oleh .Feast.
“Singkatnya, mungkin ia adalah penggambaran kekecewaan masyarakat secara kolektif terhadap figur-figur ‘pengubah bangsa’ yang datang silih berganti tiap beberapa waktu sekali namun pada akhirnya selalu mengecewakan, dan terkadang parahnya terbukti lebih buruk dibandingkan pemimpin-pemimpin terdahulu,” ungkap Baskara Putra mengenai hadirnya sosok Ali ini.
.Feast mengemas album mini dengan delapan trek di dalamnya. Deretan lagunya antara lain Berhenti di Kotak Pesan Suara yang melibatkan Vincent Rompies sebagai kolaborator, Bintang Massa Aksi, Camkan, Kuping Ini Makin Lalai, Gugatan Rakyat Semesta, Jaya, Ali, dan Senin Toko Tutup.
Beberapa lagu dalam album mini Abdi Lara Insani ini sebenarnya merupakan daur ulang dari materi-materi .Feast di medio 2015, tepatnya era sebelum album Multiverses. Sebut saja lagu berjudul Camkan yang kini dirilis ulang setelah sempat di-takedown. Demikian halnya dengan lagu Kuping Ini Makin Lalai yang dulunya belum sempat untuk dirilis.
Dalam acara sesi dengar yang digelar pada malam sebelum album mini ini dirilis, terselip bocoran bahwa Abdi Lara Insani akan dihadirkan dalam format kaset pita yang tersedia secara terbatas di gelaran Record Store Day Jakarta.
“Iya, memang belum diumumkan, tapi ada jumlah terbatas di Record Store Day, dalam format kaset pita,” jelas Fadli Fikriawan.
Ali sendiri adalah sosok fiktif yang diperkenalkan oleh .Feast dalam single dengan judul yang sama dan hadir dalam album kompilasi Sounds Cute Might Delete Later yang dilepas via Sun Eater. Kisah Ali pun mendapat tempat tersendiri yang kemudian dikemas dalam single Gugatan Rakyat Semesta—rilis pada 8 April 2022 lalu.
Ali membawa ragam kisahnya yang diceritakan dalam mini album Abdi Lara Insani. Namun secara benang merah, topik utama dalam cerita Ali adalah tentang perjuangan menggulingkan jajaran pemerintahan.
“Liriknya merupakan penggambaran adegan dari cerita dalam mini album yang akan datang, persisnya tentang usaha Ali (tokoh utama) dan kawan-kawan seperjuangannya menggulingkan jajaran pemerintah dengan dukungan (hampir) penuh dari rakyat,” jelas Baskara Putra.
Mengenai lagu ini, Dicky Renanda mengatakan, “Karena lagu sudah lama juga, sudah ada dasarnya, kami coba geser chordnya dan buat beberapa part baru.”
Image source: https://www.instagram.com/ffeastt/
Please choose one of our links :