Author :
Article Date : 30/01/2018
Article Category : Super Buzz
Lord of Chaos akan tayang perdana pada festival film Sundance, yang dimulai dari 18 hingga 28 Januari mendatang. Film arahan Jonas Åkerlund (sineas video klip tersohor, sutradara Spun, Rammstein: Paris) ini diadaptasi dari buku Lord of Chaos karangan Michael Moynihan and Didrik Søderlind. Proses pengambilan gambar dilakukan di Oslo, Norwegia, sejak pertengahan 2016.
Buku ini mengisahkan kancah black metal Norwegia di awal 90-an, termasuk pembunuhan vokalis Mayhem, Øystein ‘Euronymous’ Aarseth oleh Kristian ‘Varg’ Vikernes (Burzum). Åkerlund sendiri juga pelaku lawas di kancah black metal, ia merupakan drummer pertama Bathory.
Di film ini, Euronymous diperankan oleh Rory Culkin, Emory Cohen sebagai Varg Vikernes, Jack Kilmer sebagai Dead dan solois Sky Ferreira sebagai Ann-Marit.
#lordsofchaosthemoive
— Jonas Åkerlund (@Akerlund_Jonas) January 19, 2018
@lordsofchaosthemoive pic.twitter.com/MOpxgTMegJ
Soundtrack film ini diisi oleh pentolan post-rock Islandia, Sigur Rós. Menurut pernyataan bassis Georg Hólm pada Pitchfork, Åkerlund meminta mereka mengisi Lord of Chaos setelah menyutradarai video klip single “Óveður.” Di film ini Sigur Rós mengadaptasi ulang lagu-lagu lawas mereka.
“Menurut saya, Jonas menyukai perpaduan antara musik lo-fi dan brutalnya kisah Mayhem dengan persepsi banyak orang soal musik Sigur Rós. Akhirnya ia menggunakan lagu dari semua album kami, terbanyak dari Von dan Valtari. Film ini bukan untuk pemula, tapi kisahnya amat menakjubkan dan mengerikan. Mayhem memang terasa seperti sebuah sekte,” papar Hólm.
Kisah kontroversial ini mengundang komentar pedas dari musisi black metal Norwegia. Vokalis Satyricon, Sigurd ‘Satyr’ Wongraven menyatakan pada Dagbladet di 2009 bahwa film ini akan berkualitas buruk lantaran didasarkan dari buku “infotainment” yang ‘sangat jelek’.
“Ini adalah sebuah fenomena parasit,” ujar Kjetil-Vidar “Frost” Haraldstad, drummer Satyricon.
Para personil Mayhem juga telah mengungkapkan opini mereka lewat wawancara dengan Rolling Stone.
“Mereka menghubungi semua orang yang terlibat tanpa sepengetahuan kami, dengan sembunyi-sembunyi. Cara mereka salah. Jika anda menggarap film tentang suatu band maka pertama-tama saya akan menghubungi band itu dan meminta izin penggunaan musik mereka. Jangan datang setelah filmnya selesai, karena kami tidak akan mengizinkannya,” ujar Jørn ‘Necrobutcher’ Stubberud, bassis Mayhem.
Please choose one of our links :