Bagi Superfriends yang sudah sering keluar masuk studio musik bahkan sering naik ke atas panggung tentu tidak asing dengan nama Gallien-Krueger. Baik di studio musik maupun di atas panggung, amplifier bass keluaran Gallien-Krueger kerap kali muncul dan dianggap sebagai salah satu amplifier bass yang mumpuni serta kuat di segala medan. Meskipun begitu, bagaimana perjalanan Gallien-Krueger untuk bisa dipercaya sebagai salah satu brand amplifier berkualitas?
Sebelum menjadi Gallien-Krueger, Robert Gallien selaku salah satu pendiri brand tersebut lebih dulu mendirikan perusahaan bernama GMT di tahun 1968. Perusahaan cikal bakal Gallien-Krueger tersebut merupakan usaha kecil-kecilan dari Robert Gallien untuk merancang sebuah amplifier alat musik. Proses produksi yang dilakukan GMT tersebut dilakukan di dalam garasi rumahnya. Kala itu Robert Gallien juga masih bekerja sebagai salah satu teknisi untuk perusahaan teknologi Hewlett-Packard.
Di waktu luang, salah satu pendiri Gallien-Krueger tersebut terus mengolah kemampuannya dalam merancang amplifier. Ketekunan yang dijalaninya tersebut menghasilkan dua buah amplifier bernama GMT 226A and 226B. Saat pertama kali dipasarkan, kedua amplifier rancangan Robert Gallien tersebut dianggap sebagai sebuah hal yang unik. Pasalnya dibandingkan dengan amplifier massal yang menggunakan tabung, amplifier miliknya dirancang untuk dapat bisa beroperasi menggunakan transistor.
Saat masih menggunakan GMT, Robert Gallien tidak secara fokus membuat amplifiernya hanya untuk digunakan oleh pemain bass. GMT 226A merupakan sebuah amplifier gitar yang cukup mumpuni. Bahkan, musisi Carlos Santana menjadi salah satu musisi yang berhasil tertarik untuk memiliki amplifier tersebut di awal kemunculannya. Amplifier pertama rancangan Robert Gallien tersebut pun dapat terlihat di panggung Woodstock. Akhirnya di tahun 1970-an, Robert Gallien memutuskan untuk mengajak Rich Krueger bergabung ke dalam proyek amplifiernya sehingga nama GMT diubah jadi Gallien-Krueger.
Saat bergabung menjadi Gallien-Krueger, perusahaan milik Robert Gallien dan Rich Krueger ini tidak langsung mengubah arah menjadi produsen amplifier untuk spesialisasi bass. Amplifier bass pertama yang diproduksi oleh Gallien-Krueger justru baru hadir pada tahun 1983. Pada tahun tersebut Gallien-Krueger meluncurkan amplifier bass dengan nomor seri 800RB. Seri amplifier bass tersebut juga yang membuat nama Gallien-Krueger meroket sebagai salah satu produsen amplifier alat musik berkualitas.
Para pemain bass profesional pada zamannya cukup memberikan apresiasi positif terhadap kehadiran amplifier bass perdana dari Gallien-Krueger tersebut. Amplifier bass perdana dari Gallien-Krueger ini dinilai memiliki karakteristik yang gahar dan reaksi suara yang instan. Karakteristik tersebut cukup diminati oleh para pemain bass di ranah rock yang mengharuskan mereka memiliki gaya permainan yang cepat. Nama-nama musisi seperti Flea dari Red Hot Chili Peppers, Duff McKagan dari Velvet Revolver dan Guns N’ Roses, Tom Hamilton dari Aerosmith, serta Ted Dwane dari Mumford and Sons adalah segelintir nama musisi yang setia menggunakan amplifier bass dari Gallien-Krueger.
Di luar seri andalannya, Gallien-Krueger juga merancang amplifier bass MB200 yang revolusioner. MB200 merupakan amplifier bass dari Gallien-Krueger yang dirancang untuk menjadi amplifier bass yang kecil dan juga ringan dengan kapasitas daya sebesar 200 watt yang akhirnya juga jadi inspirasi produsen amplifier lainnya. Selain itu Gallien-Krueger juga pertama kali merancang 250BL yang merupakan amplifier bass pertama dengan fitur channel switch. Fitur dan inovasi tersebut menjadi salah satu alasan mengapa Gallien-Krueger hingga saat ini masih jadi produsen amplifier bass yang cukup diminati oleh banyak orang.
Di awal tahun 1990-an akhirnya Gallien-Krueger secara resmi memberhentikan lini produksi amplifier gitar elektrik mereka. Sejak saat itu, fokus utama Gallien-Krueger adalah merancang amplifier serta speaker kabinet bass yang mampu berjalan seiringan dengan zaman dari hal teknologi, fitur, serta durabilitas agar tidak mudah dimakan oleh waktu.
Image courtesy of Gallien-Krueger
Please choose one of our links :