Pernah mendengar istilah startup dalam bisnis nggak, Superfriends? Sebenarnya, apa sih perbedaan mendasar startup dengan perusahaan konvensional pada umunya? Kuy, cari tahu jawaban lengkapnya di bawah ini!
Pada dasarnya, startup adalah perusahaan rintisan. Ini merupakan perusahaan yang usianya belum lama. Namun, ketika perkembangan teknologi informasi semakin pesat, pengertian startup sendiri mengalami pergeseran nih, Superfriends.
Dilansir laman Kompas, Startup adalah perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi. Dengan kata lain, startup artinya perusahaan yang baru masuk atau masih berada pada fase pengembangan atau penelitian untuk terus menemukan pasar meupun mengembangkan produknya.
Saat ini, istilah perusahaan startup biasanya mengacu pada perusahaan-perusahaan yang layanan atau produknya berbasiskan teknologi. Biar makin paham, mendingan simak lengkap perbedaan mendasar startup dengan perusahaan konvensional berikut ini, Superfriends!
Struktur Organisasi
Image source: pexels.com/@startup-stock-photos
Hal pertama yang membedakan antara perusahaan konvensional dan startup adalah masalah struktur organisasi. Pada perusahaan rintisan maka investor tidak banyak turut campur untuk urusan bisnis.
Investor hanya akan terlibat untuk menangani hal strategis, sementara untuk operasional maka akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab manajemen. Hal ini berbeda dengan perusahaan konvensional.
Pada perusahaan konvensional sering kali ditemukan investor justru masuk ke dalam manajemen.
Pendanaan
Image source: unsplash.com/@towfiqu999999
Pada perusahaan konvensional, umumnya sumber dana berasal dari satu atau sekelompok orang. Mereka ini yang nantinya akan terus menjadi sumber dana bagi perusahaan. Hal ini berbeda dengan cara pendanaan perusahaan rintisan.
Pada startup maka cara pendanaanya adalah, pada tahap awal maka founder akan mengeluarkan dana sebagai modal awal. Di tengah prosesnya, maka founder akan mencari investor untuk mendapatkan dana segar sebagai sumber pendanaan lanjutan.
Tujuan Keuntungan
Image source: pexels.com/@cottonbro
Pada perusahaan konvensional, yang mana pola bisnisnya sudah terbentuk maka pola dan tujuan keuntungan sudah jelas sejak awal. Contohnya adalah keuntungan pada perusahaan konvensional adalah ketika bisa mendatangkan profit.
Sementara startup adalah perusahaan yang masih mencari pola bisnis. Sehingga, tujuan dari setiap keuntungan adalah untuk mengembangkan bisnis. Hampir setiap profit yang mereka dapatkan akan digunakan kembali untuk mengembangkan bisnis.
Ritme Kerja
Image source: unsplash.com/@austindistel
Hal lain yang juga sangat membedakan perusahaan konvensional dengan startup adalah masalah ritme kerja. Pada perusahaan konvensional, ketika semua prosesnya sudah memiliki standar maka ritme kerja setiap orang sudah memiliki tugas pokok masing-masing, Superfriends.
Pada perusahaan startup, ketika standarnya belum terbentuk maka bisa saja satu orang mengerjakan satu atau dua pekerjaan lain di luar tugas pokoknya. Hal ini juga karena setiap perusahaan rintisan perlu mempelajari banyak hal dalam waktu cepat untuk bisa bersaing.
Namun salah satu keunggulan dari ritme kerja di startup adalah fleksibilitas. Salah satunya, karyawan perusahaan rintisan bisa bekerja dari manapun tanpa harus datang ke kantor.
Pola ini tentu jarang kamu temukan pada perusahaan konvensional. Dari berbagai penjelasan di atas bisa kita tarik kesimpulan jika startup adalah perusahaan baru yang masih mencari model bisnis yang tepat.
Perusahaan rintisan juga merupakan usaha yang lahir karena perkembangan teknologi yang sangat cepat. Bahkan saat ini, hampir semua sektor sudah ada perusahaan rintisan di dalamnya. Dari mulai perdagangan, transportasi, pertanian, pendidikan, dan lain-lain.
Nah, itulah beberapa perbedaan mendasar startup dengan perusahaan konvensional. Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan ya, Superfriends!
PERSONAL ARTICLE
ARTICLE TERKINI
Source:https://koinworks.com/blog/startup-adalah/#Perbedaan-StartUp-dengan-Perusahaan-Konvensional
Please choose one of our links :