Author :
Article Date : 07/01/2016
Article Category : Super Buzz
Tidak disangka-sangka, pemain keyboard Dream Theater Jordan Rudess, ternyata nyaris terlibat dalam penggarapan album legendaris Pink Floyd, The Wall (1979). Uniknya, kesempatan itu bukan pada posisi keyboard yang selama ini ia geluti, melainkan sebagai drummer tamu untuk bagian interlude dari lagu “Bring The Boys Back Home”.
“Saya punya seorang teman yang biasa dipanggil Blue Ocean,” ungkap Jordan Rudess dalam wawancaranya dengan Team Rock. "Ia adalah drummer yang hebat dan pernah bermain untuk The Monkees. Suatu ketika si Blue Ocean dapat pekerjaan jadi bagian dari marching band yang akan mengisi track “Bring The Boys Back Home.”
[bacajuga]
Hingga suatu ketika, Jordan Rudess berkunjung ke rumah Blue Ocean untuk mendengarkan materi "Bring The Boys Back Home" dan tiba-tiba ditawari kemungkinan untuk mengisi drum pada lagu tersebut. Momen itu masih diingat jelas oleh Jordan Rudess, “Well, I wasn’t a drummer – by that point I’d have been around 18 years old and had long since decided that keyboards would be my life – but I’d played some very basic snare drum when I was in third grade.”
“Kemudian saya ikut dalam sesi latihan studio bareng Blue Ocean. Seorang pria memberi saya drum dan sepasang stik. Saya lalu memainkan drum sekian lama dan itu rasanya cukup menyenangkan," lanjut Jordan Rudess. “Tiba-tiba saya sadar kalau ada Bob Ezrin (produser album The Wall) yang sedang menonton saya di ruangan itu. Ia terus mengamati permainan drum saya dengan seksama, hingga akhirnya ia berujar ‘I don’t think so'.'”
Kalimat pendek Bob Ezrin itu sekaligus menutup peluang Jordan Rudess untuk terlibat dalam produksi album The Wall. Meskipun berat dan menyesakkan, Jordan Rudess bisa memahami keputusan sang produser, "Iya, saya bisa terima keputusan Bob Ezrin saat itu. Saya akui saya memang drummer yang buruk. Tapi siapa yang tidak bermimpi bisa terlibat dalam The Wall?”
Foto: CME-PRO / Team Rock / Pink Floyd
Please choose one of our links :