Author :
Article Date : 12/02/2020
Article Category : Super Buzz
Debut Kausa, yang lahir di bulan Agustus 2018, menyelami sepuluh track di dalamnya terasa cukup memuaskan. Terutama, kalau kalian menggemari sahut-menyahut dan ketukan ketat punk, sound kotor dan gitar menyeret dengan groove stoner.
Berisi empat personel dari empat daerah berbeda, Kausa mengemas musik heavy rock dan stoner menggunakan mentalitas-penjiwaan punk/hardcore. Alhasil? Sepuluh nomor yang tidak main-main. Kasar dan berjingkrak tak bisa diam. Seperti sebuah perpaduan yang bandel.
Mau pilih mana? Kausa tak mau memilih, mereka melibas keduanya dengan fashion bandel tapi berisi. Alhasil, muncul pula warna-warna metal ke dalamnya; apa daya, sejajarkan riff renyah dengan tempo ngebut, tak aneh begitulah yang muncul ke permukaan.
Seperti yang sudah dikatakan, narasi Corvus Corvidae sudah cukup berisi. Jajal saja lirik-lirik pedas yang semuanya dikemas cukup tak kosong tanpa isi; ada pesan yang hendak disampaikan dari lagu-lagu ini. Seperti orasi membara di tengah medan demonstrasi, atau puisi amarah yang siap meledak. Bidikan Kausa terang benderang, mengupas habis isu sosial yang ada-ada saja.
Formasi Kausa diisi Lukman Laksamana, atau Buluk (vokalis Superglad) pada vokal-gitar, Danar pada bass, Fafa pada gitar; dan Ivan di balik drum. Meski masih di album debut, keempatnya mampu meracik materi matang. Mungkin, mentalitas, penjiwaan yang benar-benar sepaham dan pengalamanlah yang menjadi bekal mereka.
Sebagai album dengan dua kiblat besar, Corvus Corvidae terdengar sebagai sebuah karya yang cukup luas. Luas, dalam artian bisa dinikmati berbagai kalangan: mendalami punk, stoner, hingga metal sekalipun.
Contohnya adalah single “Wacana dan Rencana” yang ngebut nikmat. Atau intro satu menit lebih “Knarki” dengan sing-a-long ala punk rock lawas yang dibumbui dinginnya gelap metal. Cerna juga beberapa ruang dalam “Ruang Meraung” yang berikan groove sedap stoner di nada-nadanya.
Album ini juga menampilkan nama-nama musisi tamu, seperti Eet Sjahranie (Edane), Che (Cupumanik), Anggi Ariadi (Revenge The Fate), Buux Frederiksen (Turtles Jr), dan Gavin Iedema.
Ketok palu, Corvus Corvidae adalah crossroad yang mudah diselami telinga masing-masing arah. Metal? Stoner dan heavy rock? Punk? Semua hadir dan diterima, semua senang. Mungkin yang lebih nikmat adalah untuk membuang sejenak embel-embel genre yang bikin pusing, dan terjun bebas ke sepuluh treknya. Hentak kepala tak mungkin terhindarkan!
Please choose one of our links :