Kendrick Lamar sebagai King of Today Hip-Hop

Sebagai salah satu musisi kenamaan generasi kiwari, Kendrick Lamar adalah seorang rapper/MC yang berhasil mencapai status ikonis–baik secara komersil, maupun di telinga kritik. Karya-karyanya di sepanjang dekade 2010 menjadi pembuktian atas kehebatannya di balik mic dan di atas kertas lirik. Kendrick dikenal sebagi seorang lyricist (penulis lirik) andal, yang kemudian ia patenkan melalui tiga album instant classic, yakni Good Kid, M.A.A.D City (2012), To Pimp a Butterfly (2015), dan DAMN (2017). Tiga album major label-nya itu menampilkan wordplay yang memukai dan narasi berkonsep yang menopangnya menjadi musisi hebat era kontemporer.

Kendrick Lamar Duckworth lahir di Compton, California, Amerika Serikat; ia tumbuh dekat dengan budaya hip-hop dan gang. Di kala muda, Kendrick gemar menulis cerita, puisi, dan lirik–hal-hal yang kemudian menggiringnya ke dunia rap. Di awal karirnya, ia dikenal sebagai K. Dot, pertama kali melepas rilisan di tahun 2003 ketika ia masih berusia 16 tahun. Ialah debut mixtape The Hub City Threat: Minor of the Year, yang darinya berhasil menarik perhatian Top Dawg Entertainment (TDE)–label rekaman jangka panjang Kendrick yang hingga sekarang membantu karier musiknya menjadi musisi papan atas. Dari tahun 2005 hingga 2009, ia melepas tiga rilisan: mixtape Training Day, album kolaborasi bersama Jay Rock bernama No Sleep ‘til NYC, serta C4. Kala itu, ia juga tergabung dalam Black Hippy, grup hip-hop yang anggotanya banyak memuat roster TDE (Ab-Soul, Jay Rock, ScHoolboy Q).

Rilisan awal yang seutuhnya maju atas namanya sendiri adalah mixtape Overly Dedicated, mengudara di September 2010. Ia menjadi rilisan komersil pertama Kendrick, berhasil menyusup masuk ke tangga lagu R&B/Hip-Hop Albums milik Billboard. Namanya terus melambung ketika majalah hip-hop XXL memuatnya ke dalam Freshman Class edisi 2011.

Momentum tersebut langsung dilanjutkan oleh Kendrick dengan merilis studio album pertamanya, Section.80, pada Juli 2011. Album tersebut dikerjakan bersama produser Sounwave, menampilkan narasi yang lebih matang dan aransemen yang juga lebih tajam–langkah awal dominasi Kendrick Lamar di jagad hip-hop global. Masih di tahun 2011, Dr. Dre, Snoop Dogg, dan Game menyatakan bahwa Kendrick Lamar merupakan “The New King of the West Coast”. Dre juga menggaet Kungfu Kenny–panggilan lain dari Kendrick–untuk masuk ke label Aftermath miliknya.

Good Kid, M.A.A.D City menjadi album debut Kendrick bersama label mayor. Ia rilis pada bulan Oktober 2012 dan mendarat di peringkat ke-2 dalam tangga lagu Billboard 200. Tiga singlenya, “Swimming Pools (Drank)”, “Poetic Justice”, dan “Bitch Don’t Kill My Vibe” berhasil masuk tangga lagu Top Ten R&B/Hip-Hop dan Top 40 Pop milik Billboard.

Album tersebut berhasil menampilkan Kendrick Lamar sebagai seorang storyteller berkualitas melalui narasi berkonsep. Good Kid M.A.A.D City akhirnya masuk nominasi Grammy dalam empat kategori: Best New Artist, Album of the Year, Best Rap Album, dan Best Rap/Sung Collaboration.

Setelah perilisan yang sukses, Kendrick enggan injak rem. Ia tetap aktif di tahun 2013-2014, menjalankan tur dan tampil dalam kolaborasi bersama musisi lain macam Tame Impala, YG, serta rekan satu labelnya, SZA. Melepas single “i” di bulan September 2014 (yang juga memenangkan banyak penghargaan di tahun itu), Kendrick mengumumkan album ketiganya akan menyusul di tahun 2015. To Pimp a Butterfly akhirnya rilis di bulan Maret, menjadi album yang berhasil mengguncang dunia rap/hip-hop kalanya rilis, bahkan hingga sekarang.

Album tersebut memuat kolaborasi dengan Snoop Dogg, Bilal, Thundercat, dan George Clinton. Ia juga berhasil meraup penjualan lebih dari 325.000 keping hanya dalam minggu pertamanya. To Pimp a Butterfly masuk ke dalam sederetan daftar-daftar album terbaik, dan akhirnya memenangkan Grammy untuk Best Rap Album 2015. Track “Alright” juga menjadi anthem bagi gerakan Black Lives Matter, dan “These Walls” menang Best Rap Performance dari Grammy.

Tak lama setelah To Pimp a Butterfly, Kendrick Lamar juga sempat merilis untitled unmastered di bulan Maret 2016. Rilisan ini menampilkan demo-demo yang direkam selama tiga tahun sebelumnya, menyajikan sajian beats segar hasil produser kenamaan macam Sounwave, Terrace Martin, dan Thundercat. Lepas sebulan dari perilisan tersebut, Kendrick Lamar berkolaborasi dengan Beyoncé dalam lagu “Freedom”.

Dibuka dengan single “HUMBLE”, adalah album ketiga Kendrick Lamar yang berjudul DAMN, mendarat pada bulan April 2017. Memuat 14 lagu dalam tracklist-nya, semua nomor itu masuk ke dalam tangga lagu Hot 100 milik Billboard. DAMN pun mendarat di nomor satu dalam tanggu lagu pop. Lepas tiga bulan setelah mengudara, album tesrebut sudah bersertifikat multi-platinum, menjadi bukti bahwa Kendrick Lamar masih berada di puncak kreativitasnya.

DAMN memenangkan lima penghargaan Grammy; termasuk diantaranya, Best Rap Album, Best Rap Performance (“HUMBLE”), Best Rap Song, dan Best Video. Best Rap/Sung Performace juga dimenangkan dengan track “LOYALTY” bersama Rihanna. Bahkan, DAMN juga berhasil memenangkan penghargaan musik milik Pulitzer Prize yang prestisius di tahun 2018–menjadi musisi pertama di luar kancah jazz dan klasikal untuk memenangkannya.

Usai DAMN, Kendrick digaet dalam penggarapan soundtrack untuk film Marvel, Black Panther. Albumnya, Black Panther: The Album, memuat nama Kendrick di setiap track-nya, termasuk single-single hit macam “All the Stars” bersama SZA, “King’s Dead” dengan Jay Rock dan Future, dan “Pray for Me” bersama the Weeknd,

Kendrick Lamar telah membuktikan kepada dunia bahwa ia patut dicatat sebagai nama ikonis dunia rap dan hip-hop. Hal tersebut ia patenkan dengan karyanya, melalui album-album berkualitas tinggi yang menghiasi diskografinya. Namun tentu karya-karyanya tidak akan berhenti sampai di sini. Belum lama ini, ia sempat menyatakan bahwa album terbarunya akan mengadopsi musik rock. Setuju atau tidak setuju, tidak bisa dipungkiri bahwa Kendrick Lamar merupakan seorang ikon dalam jagad musik.