Ngomongin tentang puncak tertinggi dunia, lo pasti udah paham kan apa yang dimaksud? Yup, Gunung Everest merupakan puncak tertinggi di dunia. Berada di deretan Pegunungan Himalaya, gunung ini udah menjadi lokasi impian para pendaki dunia.
Meski banyak pendaki yang mau menaklukkan Everest, nyatanya nggak semua yang mendaki bisa benar-benar sampai di puncak atau turun dengan selamat. Inilah yang menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan pendakian ke puncak tertinggi dunia tersebut. Siapapun yang berhasil mencapai puncaknya, tentu punya rasa puas dan bangga yang luar biasa.
Pada awalnya puncak ini sangat sulit buat ditaklukkan, hingga akhirnya dua orang pendaki, Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Tenzing Norgay, seorang Sherpa dari Nepal, tercatat menjadi penjelajah pertama yang sukses mencapai puncak Gunung Everest.
Nyatanya, banyak kisah menarik di balik pencapaian pertama di puncak tertinggi dunia tersebut, Superfriends. Lo udah tau belum gimana ceritanya? Simak nih kisah selengkapnya berikut ini.
Ekspedisi Inggris Pertama
Image source: Wikimedia
Apa yang udah dilakukan oleh Edmund Hillary dan Tenzing Norgay tentu bukan suatu usaha pencapaian yang tiba-tiba, pendakian yang mereka lakukan ini merupakan bentuk ekspedisi dari Inggris. Dan ternyata, ini bukanlah upaya pertama dalam menaklukkan puncak tertinggi itu.
Upaya pertamanya dilakukan pada tahun 1921. Pada saat itu ada berbagai halangan dan rintangan yang harus dihadapi, seperti perjalanan sejauh 400 mil yang cukup sulit buat melintasi dataran tinggi Tibet ke kaki gunung serta adanya badai besar. Akhirnya ekspedisi terpaksa harus dibatalkan.
Namun, George Leigh Mallory, salah satu orang dari para pendaki ekspedisi Inggris tersebut udah melihat apa yang tampak seperti rute yang layak buat mencapai puncak.
Ekspedisi Inggris Kedua
Image source: Wikimedia
Selanjutnya, ekspedisi Inggris kedua pun dilakukan lagi pada tahun 1922. Mallory kembali ikut dalam ekspedisi tersebut, dan akhirnya ia dan Geoffrey Bruce berhasil mencapai ketinggian lebih dari 27.000 kaki. Sayangnya, pada peristiwa yang dilakukan Mallory ini telah menewaskan tujuh Sherpa karena longsoran salju.
Seperti yang udah diketahui, Sherpa merupakan warga lokal yang berasal dari wilayah Khumbu. Mereka udah lama jadi pendukung penting dalam pendakian Himalaya karena kekuatan dan kemampuan mereka buat bertahan di ketinggian.
Ekspedisi Inggris Ketiga
Image source: Wikimedia
Masih belum menyerah, ekspedisi Inggris ketiga pun dilakukan pada tahun 1924. Dalam ekspedisi ini, pendaki Edward Norton berhasil mencapai ketinggian 28.128 kaki, 900 kaki vertikal pendek dari puncak, tanpa menggunakan oksigen tambahan.
Lalu empat hari setelahnya, George Mallory dan Andrew Irvine melakukan pendakian menuju puncak. Namun sayang, mereka nggak pernah terlihat lagi setelah itu. Hingga akhirnya pada tahun 1999, tubuh Mallory ditemukan berada di ketinggian Everest.
Misteri tentang apakah Mallory dan Irvine udah berhasil mencapai puncak Everest pun masih belum bisa terpecahkan.
Ekspedisi Swiss
Image source: Wikimedia
Dengan banyaknya upaya yang belum berhasil buat mencapai puncak Everest melalui rute Northeast Ridge, akhirnya membuat Tibet tertutup bagi orang asing setelah Perang Dunia II. Namun, pada tahun 1949, Nepal membuka pintu buat orang asing.
Hal ini membuat ekspedisi Inggris melakukan pendakian ke rute Ridge Tenggara. Selain itu, pada tahun 1952, ekspedisi Swiss menavigasi Khumbu Icefall yang berbahaya dalam upaya menuju puncak. Dua pendaki, Raymond Lambert dan Tenzing Norgay, berhasil mencapai ketinggian 28.210 kaki. Pencapaian ini tepat berada di bawah puncak Everest. Tapi sayang, mereka harus kembali karena kurangnya pasokan bekal.
Pencapaian Pertama Puncak Everest
Inggris pun terkejut sama keberhasilan ekspedisi Swiss ini. Akhirnya hal tersebut membuat sebuah ekspedisi besar diorganisasi pada tahun 1953 dengan komando Kolonel John Hunt. Ekspedisi ini terdiri dari para pendaki Inggris terbaik serta Sherpa berpengalaman seperti Tenzing Norgay.
Selain itu, para pendaki berbakat dari Selandia Baru (persemakmuran Inggris) juga diturunkan, yakni George Lowe dan Edmund Hillary. Berbagai perlengkapan pendakian pun dipersiapkan secara teliti. Mereka dilengkapi dengan sepatu bot dan pakaian yang terisolasi khusus, peralatan radio portabel, dan sistem oksigen sirkuit terbuka dan tertutup.
Akhirnya, pada pukul 11.30 pagi tanggal 29 Mei 1953, Edmund Hillary dan Tenzing Norgay berhasil tiba di puncak tertinggi dunia. Keberhasilan mereka bahkan menjadi suatu berita yang sangat menggembirakan dan diterima oleh Ratu Elizabeth II pada 1 Juni, menjelang penobatannya. Hingga akhirnya berita tersebut menyebar ke seluruh dunia pada keesokan harinya.
PERSONAL ARTICLE
ARTICLE TERKINI
Source:https://kumparan.com/potongan-nostalgia/di-balik-pencapaian-pertama-puncak-tertinggi-di-dunia-1tV7WThByQL/full
Please choose one of our links :