Author :
Article Date : 14/11/2016
Article Category : Super Buzz
Di saat senggang, coba deh kamu data ada berapa band di seluruh dunia – dari dulu hingga sekarang. Pasti jumlahnya tidak terhitung, mulai dari band legendaris hingga yang baru saja menginjakkan kakinya di ranah musik dunia. Namun jika kita telaah lebih dalam, mungkin hanya segelintir yang benar-benar membekas di telinga para fans. Nah, sekarang kamu bayangkan jika beberapa musisi jempolan dari band besar tersebut bersatu padu. Maka terbentuklah supergrup!
Bagaimana jadinya jika vokalis kenamaan A bergabung dengan gitaris beken B, dipadu dengan gebukan drummer enerjik C dan ditambah dengan betotan bassis tenar D? Supergrup mungkin dianggap sebagai proyek ‘iseng’, namun di sisi kualitas mereka tetaplah paket lengkap terdiri dari master di tiap instrumen. Masih dalam semangat bulan pahlawan, SupermusicID mengumpulkan para band ‘super’ dengan formasi paling wah diisi oleh bintang panggung. Penasaran, check this out, bro!
Cream
Ditasbihkan sebagai kelompok supergrup pertama di dunia, band dengan formasi Eric Clapton – Ginger Baker – Jack Bruce ini berumur singkat. Dianggap sebagai punggawa rock modern kelas kakap, unit asal London ini telah merilis total empat studio album selama masa bakti di blantika Fresh Cream (1966), Disraeli Gears (1967), Wheels of Fire (1968), terakhir ditutup Goodbye (1969). Selain Cream, Clapton yang didaulat sebagai salah satu gitaris terhebat sempat juga mengisi pos gitar di band tenar The Yardbirds. Tak hanya Clapton, Baker juga menyandang predikat drummer terbaik di generasinya, sementara Bruce sendiri juga dilabeli sebagai sosok bassis paling berpengaruh di antara master betot lainnya. Wajar bila kombo maut Cream menjadi katalisator bagi musisi lain yang berniat membentuk supergrup.
The Traveling Wilburys
Saat glam metal sedang merajai panggung hiburan, lanskap musik dunia di penghujung era 80’an sempat dikagetkan dengan kemunculan band super yang berisi musisi-musisi ‘wajah lama’. Sebut saja Bob Dylan, George Harrison, Tom Petty, Roy Orbison dan Jeff Lynne bergabung membentuk unit folk rock The Traveling Wilburys. Dan lagi-lagi, supergrup ini tak berumur panjang. Di saat The Traveling Wilburys gencar melayangkan serangan ke industri showbiz, kabar duka pun menyelimuti mereka, di mana Roy Orbison meninggal dunia. Uniknya, kelima personel menciptakan persona Wilbury bersaudara (Otis, Nelson, Lefty, Charlie dan Lucky). Selama dua tahun aktif rentang waktu 1988-1990, Wilburys sukses melepas sepasang LP resmi. Traveling Wilburys vol.1 (1988) dan Traveling Wilburys vol.3 (1990).
Them Crooked Vultures
Apa jadinya jika trio handal Dave Grohl – Josh Homme – John Paul Jones dipertemukan dalam sebuah band? Jawabannya, sebuah band maut bernama Them Crooked Vultures. Lihat saja, alumni supergrup ini terdiri dari personel band beken - Nirvana, Foo Fighters, Kyuss, Queens of the Stone Age, hingga Led Zeppelin. Dengan Grohl mengisi pos drum, Jones sebagai bassis dan Homme selaku gitaris sekaligus merangkap vokalis, musik yang dimainkan menderu kencang dengan nuansa balutan hard rock dipadu psychedelic mumpuni. Them Crooked Vultures telah merilis sebuah album selftitled yang rilis 2009 lalu. Tak tanggung-tanggung mereka langsung instan memenangkan penghargaan Grammy Award 2011 sebagai Best Hard Rock Performance lewat single “New Fang”. Hingga kini Them Crooked Vultures sedang berada di masa hiatus, yang diharapkan cepat atau lambat kembali meramaikan industri musik.
Velvet Revolver
Akibat ulah otoriter seorang Axl Rose di Guns N’ Roses, mantan kolega-kolega terdekat Rose tak menunggu lama untuk membuat sebuah proyekan musik besar. Trio eks GN’R Slash, Duff Mckagan
dan Matt Sorum langsung mengajak pentolan band alternatif rock – Scott Weiland – dan gitaris punk band underground Dave Kushner dari Wasted Youth. Singkat cerita, terbentuklah supergrup Velvet Revolver. Komposisi solid yang terdengar di single “Slither” yang meraih penghargaan prestisi di Grammy Award 2005 lewat nominasi Best Hard Rock Performance. Dua album studio telah dirilis Velvet Revolver, Contraband (2004) mengawali debut album, diikuti Libertad (2007). Sayangnya, Weiland memutuskan untuk kembali ke band yang telah membesarkannya Stone Temple Pilots.
Electronic
Tak hanya rock, tanah Manchester, Inggris Raya sempat menjadi saksi terbentuknya supergrup genre dance alternative. Diisi dengan sosok Bernard Sumner (New Order/Joy Division), Johnny Marr (The Smiths) serta Neil Tennant (Pet Shop Boys), supergrup Electronic telah menelurkan single klasik “Getting Away with It”. Tercatat tiga LP telah dirilis ke pasaran, seperti album electronic (1991), Raise The Pressure (1996), Twisted Tenderness (1999). Walau demikian, supergrup satu ini lagi-lagi tak berumur panjang. Dengan alasan padatnya agenda band utama mereka, proyek kolaborasi Electronic harus bubar setelah bertahan lebih dari satu dekade.
Kantata Takwa
Jika ada yang bertanya, siapakah pionir supergrup di Indonesia? Maka kami akan lugas menjawabnya, Kantata Takwa. Yep, kelompok ini bukan sembarang proyekan musik seperti kebanyakan. Digawangi deretan sosok seniman legendaris, seperti Setiawan Djodi, W.S. Rendra, Iwan Fals, Sawung Jabo dan Jockie Suryoprajogo, proyek ambisius ini memiliki visi tajam yang sarat akan pesan sosial politik Indonesia. Kritikan keras terhadap rezim Orde Baru menjadi senjata utama unit Kantata Takwa, di mana supergrup ini kerap dianggap sebagai wakil rakyat lewat medium musik. Tak jarang aksi panggung mereka juga dibalut dengan elemen teaterikal, seperti konser akbar Kantata Takwa, di Stadion Utama Gelora Bung Karno 26 tahun silam. Kantata Takwa merilis album selftitled di tahun 1990, yang dianggap sebagai salah satu album terbaik di lanskap musik Indonesia. Buktikan sendiri di track andalan mereka, “Kesaksian” dan “Air Mata”.
Konspirasi
Di panggung musik alternatif lokal, tak ketinggalan pasukan grunge asal Jakarta – Konspirasi. Berisikan sederet personel bintang, Che Cupumanik, Edwin Cokelat, Marcell Siahaan dan Romy Sophiaan menjadi konspirator di balik pembentuk terbentuknya band Konspirasi. Tumbuh besar di era keemasan grunge, Konspirasi mengikuti langkah ksatria grunge pada masa itu Alice in Chains, Pearl Jam dan Soundgarden. Tahun 2012 silam, Konspirasi melancarkan album cadas Teori Konspirasi dengan single “Melawan Rotasi”.
Please choose one of our links :