Author :
Article Date : 24/04/2021
Article Category : Noize
Dengan peran sebagai salah satu pilar keberlangsungan kancah musik, bisnis label rekaman tentunya sempat porak-poranda dihantam badai pandemi sepanjang tahun 2020 kemarin hingga penghujung kuartal satu tahun 2021 ini. Jadwal panggung yang seharusnya juga menjadi sarana promosi dari banyak band batal, perilisan album melenceng dari target, jalur distribusi yang sempat mandek akibat lockdown, adalah beberapa masalah yang dihadapi oleh para bandar rilisan fisik.
Selain harus memutar otak ekstra keras demi melanjutkan perputaran ekonomi, nyali yang besar tentu sangat diperlukan oleh para penggiat rilisan fisik dalam menjalankan bisnis ini. Bila berbicara dalam konteks musik metal lokal, para metalhead nampaknya boleh bangga dengan mental bertarung dari band-band yang ada di dalam liga, serta kepala batu label-label rekaman menerobos bermacam keterbatasan akibat pandemi.
Bagaimana tidak, menjual rilisan fisik saja rasanya sudah sulit belakangan ini, apalagi dari genre yang banyak dianggap sebagai anak haram sebuah ekosistem musik. Melihat banyaknya potensi dan materi yang kadar kerennya berada di tingkat amat sangat, kerjasama label dan band membuahkan hasil pemikiran: ludes tidak ludes, urusan belakangan, yang utama adalah bagaimana agresi-agresi yang sudah direkam itu bisa diedarkan seluas-luasnya seantero negeri.
Label-label musik keras kelas satu seperti Lawless Jakarta Records, Grimloc Records, Blackandje Records atau Armstretch Records memberi contoh berani tersebut. Deretan album berdaya pukul super keras seperti 'Worshipper' Busuk, 'Pissed' Angry Retards, 'Silalatu' Forgotten, 'Morbid Funk' Bars Of Death, 'Sejawat' Hellcrust, 'Sanctuary' Fraud berhasil dilepas di tengah masa-masa sulit.
Imej dan sederet karakter khas dari masing-masing label maupun band, terus coba dijaga eksistensinya. Pun ketika memasuki tahun 2021, musik metal dalam negeri belum menunjukkan tanda-tanda loyo dalam menghasilkan rilisan-rilisan yang penuh api. Belum lama ini album 'Serem' Mesin Tempur, 'Bara Dalam Lebam' Taruk atau 'Labirin' Carnivored sudah menjadi soundtrack moshing (di rumah) dari banyak penikmat musik keras.
Plus yang membuat 2021 akan lebih seru lagi, bila memantau linimasa dari beberapa band favorit seperti Deadsquad, Masakre, Down For Life, Viscral, SLFR, Amerta hingga Morgensoll, yang sudah merilis single anyar atau potongan progress rekaman di dalam studio, rasanya album baru mereka akan hadir tidak lama lagi, semoga.
image courtesy of Lori Butcher / Shutterstock
Please choose one of our links :