Memahami Tangga Nada Pentatonis dalam Musik

Bagi kalian yang sempat mengikuti kursus instrumen, umumnya kalian akan mengenal istilah tangga nada. Baik itu tangga nada pentatonis maupun diatonis. Dalam pemahaman alat musik, pembelajaran tangga nada juga biasanya dilakukan dengan mengasosiasikan ke dalam huruf tersebut lebih dikenal dengan istilah chord atau kunci, seperti C, D, E, F, G, A, B, dan C. Tangga nada yang dipelajari tersebut merupakan salah satu tangga nada yang biasa digunakan dalam komposisi musik. Selain tangga nada pentatonis, ada juga tangga nada diatonis. Bagi kalian yang masih awam atau sudah mulai lupa dengan tangga nada pentatonis, mari kenali lebih lanjut salah satu jenis tangga nada dalam musik ini, Superfriends.

Tangga nada dalam musik

Sebelum membahas tentang tangga nada pentatonis secara menyeluruh, mari perdalam pengetahuan dasar terkait tangga nada itu sendiri. Sesuai dengan namanya, tangga nada merupakan susunan nada yang dibentuk dari nada dasar atau nada pokok hingga nada oktaf. Bagi kalian yang memahami Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, Do, hal tersebut merupakan contoh mudah untuk memahami tangga nada. Dimulai dari nada Do yang terus bergerak tinggi hingga akhirnya kembali ke Do dengan oktaf yang berbeda. Tangga nada tersebut juga dikenal dengan istilah tangga nada diatonis. 

Umumnya dalam tangga nada diatonis terdapat susunan interval seperti 1 dan ½ yang menentukan nada itu sendiri. Interval dalam suatu tangga nada akan berubah mengikuti nada dasar yang dimainkan dan menambah variasi permainan nada. Dalam variasi tersebut, kalian juga bisa menemukan tangga nada mayor dan minor yang umum untuk ditemui. Untuk tangga nada mayor sendiri, secara umum tangga nada tersebut memiliki interval yang disusun secara berurutan. Tangga nada mayor menggunakan interval nada 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½. Jika dimainkan menggunakan nada, tangga nada mayor yang dimulai dari do menuju re memiliki 1 interval nada. Sedangkan dari re menuju mi memiliki ½ interval nada. Mi menuju fa akan kembali memiliki interval 1 nada dan seterusnya. 

Setelah berhasil mempraktikkan penentuan tangga nada mayor, mari masuk ke dalam pengertian tangga nada minor. Berbeda dengan tangga nada mayor, tangga nada minor ini memiliki interval yang berbeda. Jika tangga nada mayor memiliki interval seperti 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½, tangga nada minor memiliki interval nada sebagai berikut 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1. Jika dimainkan, akan terasa perbedaan yang signifikan antara tangga nada mayor dan minor. Meskipun hanya berbeda ½ saja, antara tangga nada mayor dan minor akan menghadirkan sensasi nuansa yang berbeda dalam sebuah komposisi musik. 

Sedangkan permainan atau komposisi tangga nada minor merupakan kebalikan dari tangga nada mayor yang memiliki ciri khas riang gembira dan juga menghadirkan semangat. Jika Superfriends memilih untuk menghadirkan dominasi tangga nada minor secara dominan, maka atmosfer yang akan terasa biasanya lebih mengarah kepada suasana sedih, sendu, atau suasana yang sangat memengaruhi emosi pendengarnya. Sedangkan dalam mengomposisi musik menggunakan tangga nada minor, nada pertama yang biasa digunakan dalam memulai lagi adalah La.

Terkait variasi tangga nada, tangga nada pentatonis dianggap sebagai salah satu variasi tersendiri. Jika umumnya, tangga nada dikenal dalam 7 tingkatan tangga nada pentatonis ini hanya memiliki 5 tingkatan dalam 1 oktaf. Tingkatan dalam tangga nada pentatonis ini juga dianggap sebagai salah satu dasar dalam perkembangan musik di dunia. Tangga nada pentatonis ini bisa digunakan dalam komposisi musik modern maupun tradisional.

Tangga nada pentatonis

Sebagai salah satu perekmbangan nada musik dunia, tangga nada pentatonis dikenal berasal dan populer dari zaman Yunani kuno. Pada zaman tersebut tangga nada entatonis dimainkan untuk kithara Yunani. Selain itu, tangga nada pentatonis juga digunakan untuk menyempurnakan pertunjukan musik Gregorian. Untuk penggunaan yang lebih umum di masa kini, tangga nada pentatonis dianggap populer di kalangan para musisi rock. Selain itu, untuk area musik tradisional, kalian bisa menggunakan tangga nada pentatonis saat memainkan gamelan.

Sama halnya dengan tangga nada pada umumnya, tangga nada pentatonis punya jenis mayor dan minor. Namun untuk di Indonesia sendiri, jenis tangga nada pentatonis ini dikenal dengan istilah tangga nada pentatonis pelog dan juga tangga nada pentatonis slendro. Biasanya kedua jenis tangga nada pentatonis ini digunakan untuk permainan musik tradisional. 

Tangga nada pentatonis pelog

Untuk tangga nada pentatonis pelog, nada yang dihasilkan dari jenis ini biasanya memiliki nuansa yang berkesan layaknya sebuah penghormatan. Selain itu, karakteristiknya juga cenderung datang dengan permainan musik yang menenangkan. Jika mengambil nada modern, tangga nada pentatonis pelog ini identik dengan bunyi do, mi, fa, sol, dan si sebagai 5 nada primer. Selain itu, interval nada yang terdapat pada tangga nada pentatonis ini juga punya jarak yang terlampau besar. 

Tangga nada pentatonis slendro

Sedangkan untuk tangga nada pentatonis slendro punya karakteristik yang jauh berbeda dengan pelog. Untuk tangga nada pentatonis satu ini, karakteristik musik yang hadir terdengar ceria dan lincah. Dalam aspek musik tradisional, tangga nada pentatonis slendro digunakan untuk musik yang identik digunakan dalam sebuah permainan atau musik tradisional yang mudah dicerna oleh anak-anak. Tangga nada pentatonis slendro menggunakan nada do, re, mi, sol, la sebagai nada primernya. Selain itu tangga nada pentatonis satu ini juga punya interval jarak yang relatif kecil jika dibandingkan dengan tangga nada pelog.

Image courtesy of HQuality/shutterstock