Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Author :

Article Date : 21/11/2018

Article Category : Tips & Gears

Pernah lihat gitar dengan bentuk fret yang miring-miring? Jika kalian pernah bertanya ke seseorang tentang fret yang miring tersebut, akan ada yang menjawab itu sebagai fanned Fret, atau multiscale fret. Pertanyaan selanjutnya pastinya: apa sih multiscale atau fanned fret?

Multiscale atau fanned fret gitar adalah konsep di mana setiap string-nya mempunyai panjang scale yang berbeda satu sama lain. Untuk belum tahu, scale pada gitar adalah jarak antara nut gitar dan bridge. Di multiscale atau fanned fret, kita akan mempunyai scale yang lebih panjang setiap senar yang lebih rendah.

Banyak yang berpendapat jika fitur multiscale ini memiliki playability dan tone yang lebih baik ketimbang gitar dengan fretboard konvensional.

Konsep multiscale instrument sebenernya sudah umum digunakan pada banyak instrumen musik lainnya, sepert piano, harpa, dll. Saat konsep ini diterapkan pada instrumen yang menggunakan fret (seperti gitar), akan terjadi beberapa perubahan bentuk, yang sekarang lebih banyak dikenal sebagai Fan Fret.

Menurut  berbagai sumber, konsep multiscale ini pertama muncul sekitar abad 16 pada alat musik bernama Orpharion dan Bandora. Baru akhirnya pada tahun 1900-an konsep multiscale ini diterapkan pada gitar modern.

Pada umumnya, scale yang digunakan oleh gitar-gitar umumnya antara 25.5 inch, meskipun ada juga yang menggunakan scale yang lebih pendek atau lebih panjang. Apa bedanya? Mungkin pertanyaan yang lebih tepat adalah: apa benefit dari menggunakan scale panjang/ pendek pada gitar?

Berikut akan kita bahas beberapa pro dan kontra, baik itu menggunakan scale yang pendek atau pun panjang.

1. Scale yang lebih pendek

Pro:

-String tension lebih berkurang

-Lebih mudah di-bending

-High string bersuara lebih smooth

-Jari akan lebih mudah untuk melakukan posisi-posisi yang memerlukan stretch

Kontra:

-Akan membutuhkan senar yang lebih tebal jika ingin down tuning

-Terkadang frekuensi low-end terdengar muddy atau tidak jelas

-Sering memerlukan setting intonasi saat down tunning

2. Scale yang lebih panjang

Pro:

-Low string akan bersuara lebih clear dan tight

-Intonasi yang lebih baik pada low string

-Karena tensi senarnya bertambah, maka user bisa menggunakan senar yang lebih kecil

-Saat bermain di fret-fret tinggi akan lebih banyak ruang (karena jarak antar fretnya cenderung lebih lebar)

Kontra:

-String tension akan lebih berat

-Lebih sulit untuk bending

-High string bisa bersuara terlalu bright

-Akan lebih sulit melakukan hand stretching

Beberapa poin di atas adalah pro dan kontra menggunakannya, baik itu gitar dengan scale pendek ataupun panjang. Bagaimana dengan multiscale? Teman-teman pasti sudah menebak jika multiscale menggabungkan benefit dari kedua scale tersebut. Yup, it does. Berikut adalah beberapa uraiannya:

Multiscale Fret

Pro:

-String tension pada senar tinggi akan lebih kecil sehingga lebih mudah untuk bending

-Karena scale pada senar rendah lebih panjang, maka string tension-nya juga akan lebih besar sehingga kita tetap bisa menggunakan senar yang lebih kecil

-Karena scale di senar tinggi lebih pendek, maka otomatis akan bersuara lebih smooth

-Pada lower string-nya juga akan mempunyai intonasi yang lebih baik, dan juga bersuara lebih tight dan jelas

Meskipun terlihat menjawab semua problem yang ada di kedua jenis scale, tetapi multiscale ini tetap memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

-Beberapa bentuk chord akan lebih sulit dimainkan

-Akan perlu penyesuaian dalam memainkannya

-Opsi yang terbatas, karena belum banyak pabrikan gitar yang memakai konsep ini, otomatis kita akan lebih sulit untuk mencari varian produk, spare part dan tempat servis-nya

Meski pada awalnya gitar jenis ini sulit untuk didapatkan, tapi seiring waktu, saat ini sudah banyak pabrikan yang mengeluarkan produk gitar yang menggunakan multiscale, seperti Kiesel, Strandberg, Axe Factory, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Baca Juga: LR Baggs M1A

Multiscale ini bisa dibilang salah satu terobosan yang akan banyak kita jumpai di gitar-gitar modern nantinya, karena semakin banyaknya gitaris yang ingin mengeksplor sound dan permainannya, salah satunya adalah menambah jumlah senar. Dan untuk mengatasi masalah yang muncul pada senar yang semakin banyak (intonasi dan clarity), multiscale fret merupakan salah satu solusinya. Salah satu gitaris yang identik dengan multiscale fret adalah Tosin Abasi (Animal As Leaders), atau ada juga gitaris dari Indonesia yang sering menggunakan multiscale fret, salah satunya adalah Balawan.

*Foto: guitarcenter.comguitar.co.uk

PERSONAL ARTICLE

ARTICLE TERKINI

Tags:

#fanned fret guitar #multiscale fret

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Tips & Gears

Headrush MX5: Inovasi dalam Dunia Perangkat Efek Gitar

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Schecter Apocalypse V-1: Kekuatan dan Presisi dalam Gitar

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Memahami Kinerja Unggul Behringer BC 100 Drum Microphone

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Midas M32C: Solusi Mixer Digital Profesional dalam Format Compact

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Ini Cara Memilih Gitar Elektrik untuk Pemula, Perhatikan!

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Schecter Synyster Gates: Gitar yang Menggoda

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Mengenal Lebih Dekat Apple Logic Pro: Software Produksi Musik Profesional

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Fender Tone Master Pro: Legenda dengan Teknologi Modern

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Mendalami Keunikan Suara dengan Silktone Fuzz: Pengantar ke Dunia Distorsi Berkualitas Tinggi

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Vox StompLab 2B Bass: Eksplorasi Suara Bass yang Tak Terbatas

Read to Get 5 Point
image arrow
1 /