MICHELLE Bagikan Single Baru Melankolisnya, Expiration Date

Kolektif indie asal New York, Amerika Serikat, dan anggota The NME 100 2021 MICHELLE telah merilis single baru, Expiration Date. Single Expiration Date ini dirilis pada 6 Januari 2022, menampilkan kolektif melanjutkan merek khas mereka dari vokal berlapis melodi dan harmoni, kunci cerah, dan perkusi R&B sambil bernyanyi tentang menikmati hubungan selama itu berlangsung. Visualisasi nan romantis untuk single Expiration Date ini dianimasikan oleh Kohana Wilson.

Expiration Date menandai single ketiga yang akan dirilis dari album kedua MICHELLE yang akan datang, AFTER DINNER WE TALK DREAMS. Album yang dirilis pada 28 Januari 2022 itu, menampilkan single yang sebelumnya dirilis, Syncopate dan Mess U Made.

Album AFTER DINNER WE TALK DREAMS juga akan menampilkan potongan-potongan baru seperti Pose, Talking To Myself, dan Layla In The Rocket. Tracklist untuk album AFTER DINNER WE TALK DREAMS di antaranya:

1. MESS U MADE
2. EXPIRATION DATE
3. POSE
4. SYNCOPATE
5. NO SIGNAL
6. TALKING TO MYSELF
7. 50/50
8. LOOKING GLASS
9. END OF THE WORLD
10. FIRE ESCAPE
11. HAZARDS
12. LAYLA IN THE CLOSET
13. SPACED OUT, PHASED OUT
14. MY FRIENDS

Dalam wawancara Agustus 2020 dengan NME, MICHELLE berbagi bahwa misi mereka sebagai kolektif adalah “untuk mendorong komunitas yang benar-benar inklusif yang bebas dari kebencian dan menyerukan ketidakadilan. Kami hanya ingin berbagi cita-cita kami dengan pendengar kami dan menyebarkan hal positif.”

Pada Januari 2021 lalu, grup ini merilis satu single berjudul FYO. Single ini kemudian menerima dua versi alternatif sepanjang tahun, satu dengan band Jepang CHAI, dan yang lainnya merupakan pengerjaan ulang yang dipreteli. Sementara pada tahun 2021, MICHELLE juga merilis koleksi remix dari single yang dirilis sebelumnya Sunrise dan Unbound. Kedua koleksi tersebut menampilkan lagu asli, remix resminya, dan versi alternatif yang menampilkan pemain tamu.

“FYO adalah tentang memiliki dunia yang berbeda tetapi merasa ditolak oleh keduanya. Tumbuh sebagai minoritas ras campuran di AS, konsep diri saya dibengkokkan oleh orang lain yang memberi tahu saya siapa saya dan bukan, mendorong dan menarik saya di antara identitas,” jelas Jamee Lockard dari band tersebut.

Kolektif indie asal New York ini meluncurkan lagu setelah menandatangani kontrak dengan Transgressive. Mereka merilis sendiri album debut mereka berjudul HEATWAVE tahun 2020 lalu sebelum mendarat di The NME 100, kumpulan artis penting NME yang harus diwaspadai pada tahun 2021.

Single FYO Tayang perdana di acara Apple Music 1 Matt Wilkinson pada 27 Januari 2021. Single baru FYO membahas pengalaman MICHELLE tumbuh dengan identitas ras campuran.

Jamee Lockard melanjutkan, “Meskipun perasaan saya tentang disonansi budaya masih pasang surut, sekarang saya memiliki kosakata, sistem pendukung, dan perspektif untuk membongkar konflik batin itu dengan cara saya sendiri. Kita seharusnya tidak pernah memberi orang lain wewenang untuk mendefinisikan siapa kita.”

FYO disertai dengan video resmi yang disutradarai oleh Layla Ku dan Emma Lee dari MICHELLE.

Single MICHELLE sebelumnya, Unbound, keluar Oktober 2020 lalu. Rhian Daly ketika menulis The NME 100 tentang band ini mengungkapkan, “Lagu-lagu mereka, yang melengkung dan berputar keluar dari kotak yang mungkin Anda coba untuk menyematkannya, membanggakan synth dazzle pencakar langit, ritme lesu untuk bersantai di tempat teduh, dan harmoni yang subur. Dengan kata lain, serotonin musikal yang Anda ingin mandi selama berjam-jam.”

MICHELLE merupakan sebuah kolektif enam seniman dari New York. MICHELLE tidak hanya menantang kolektif tradisional tetapi juga definisi konvensional genre, membentuk suara mereka sendiri melalui campuran R&B, pop indie, dan jazz. Kehadiran genre yang berbeda masuk akal, mengingat grup tersebut berisi enam pemikiran unik. Namun, ketika mereka semua bersatu, suara MICHELLE terdengar jelas. 

Judul album debut 2018 mereka, HEATWAVE, yang sepenuhnya diproduksi di salah satu kamar tidur anggota, cocok dengan getaran nostalgia mereka yang hangat.

MICHELLE tidak hanya memiliki kehangatan yang terdengar tetapi juga liris, dengan banyak referensi ke matahari dan elemen rinci musim panas. Demikian pula, nostalgia ditampilkan tidak hanya secara sonik tetapi juga dalam tema liris lain yang muncul kembali dari kesederhanaan masa kanak-kanak, baik cinta lama dan baru.

Beragam genre di album HEATWAVE menampilkan rentang gaya kolektif, dari THE BOTTOM, lagu yang lebih pop indie hingga MANGO, didorong oleh backbeat reggaeton dan melodi vokal jazzy. Lalu ada STUCK ON U, yang menampilkan perpaduan penuh cita rasa dari bubblegum pop, indie, dan soul era Motown, representasi suara MICHELLE yang hampir sempurna. Dengan gitar hangat yang terdengar seperti dimainkan melalui telepon putar, kunci jazzy, suara synth vintage khas mereka, dan vokal yang murni dan jujur, STUCK ON U pasti akan membuat Anda terjebak di MICHELLE.

MICHELLE mungkin bukan grup tipikal karena mereka berbagi visi kolektif. Terbukti dalam suara mereka yang sudah disetel dengan baik. Akan menjadi pernyataan yang meremehkan untuk mengatakan bahwa akan menarik untuk melihat apa yang MICHELLE miliki untuk kita selanjutnya.

Image source: NME