Melihat sepak terjang Muse, pendekatan kreatif dan juga inovasi teknologi jadi aspek menarik yang berhasil membuat kelompok musik asal Inggris tersebut dianggap sebagai salah satu band rock ikonis di era modern saat ini. Maka tidak aneh rasanya jika Muse mencoba untuk memanfaatkan perkembangan teknologi yang pesat terhadap setiap karya kreatif yang mereka buat. Kali ini, Muse mengungkapkan kesiapan mereka untuk membuat sebuah konser virtual dengan pengalaman yang berbeda.
Satu tahun ke belakang, konsep konser virtual bukan jadi hal yang asing maupun aneh lagi dilakukan oleh para musisi. Muse pun tidak melewatkan kesempatan untuk mempelajari lanskap pertunjukkan musik baru tersebut. Namun di tahun 2021 ini, berdasarkan pengalaman tersebut, band yang dimotori oleh Matt Bellamy, Chris Wolstenholme, dan Dominic Howard ini pun mencoba untuk mengembangkan potensi lainnya dari konser virtual.
Pengembangan potensi tersebut hadir melalui fitur virtual reality atau VR. Konser virtual yang dibantu dengan fitur VR ini hadir dengan tajuk Enter The Simulation. Untuk membuat konsep futuristis ini Muse bekerja sama dengan Stageverse. Stageverse merupakan platform dan aplikasi digital baru yang menyuguhkan konser virtual dengan nuansa layaknya konser nyata yang interaktif. Sebagai dasar dari konsep tersebut, Muse mencoba untuk menghadirkan kembali konser tur album Simulation Theory di Madrid pada tahun 2019 lalu.
Konser ini terselenggara virtual dengan pengalaman berbeda yang disuguhkan oleh Muse ini terselenggara pada 21 September lalu. Para penggemar Muse masuk ke ruang simulasi konser virtual melalui aplikasi Stageverse yang diberi nama Stageverse Stadium. Dalam konser virtual ini, para penikmat konser pun bisa hadir dalam bentuk avatar dan bertegur sapa dengan sesama penikmat konser lainnya dalam menikmati suguhan Enter The Simulation dari Muse ini.
Matt Bellamy menjelaskan bahwa ketika dirinya pertama kali mencetuskan ide untuk album Simulation Theory, sang musisi ingin Muse bisa jadi jembatan yang mampu memberikan pengalaman berbeda mengenai teknologi dalam kehidupan manusia. Menurut pentolan Muse tersebut, kehadiran konser Enter The SImulation ini jadi salah satu langkah yang baik untuk mencoba kembali mencari jalur tengah untuk manusia bisa hidup dengan teknologi secara menyeluruh.
Di luar proyek eksploratif yang dilakukan Muse, tahun ini band rock asal Inggris tersebut juga baru saja merayakan 20 tahun album kedua mereka, Origin Of Symmetry. Untuk merayakan sekaligus menghadirkan penghormatan terhadap album yang digadang sebagai sebuah mahakarya dan berhasil membuat Muse mendapatkan pengakuan di industri musik di kancah mancanegara, band asal Inggris ini memutuskan untuk merilis kembali album Origin of Symmetry dengan menambahkan beberapa lagu eksklusif di dalamnya.
Rilisan ulang dari album kedua Muse tersebut diberi tajuk Origin of Symmetry (XX Anniversary RemiXX). Huruf “XX” pada judul album milik Muse tersebut menandakan sebagai angka 20 dalam bahasa Romawi. Dalam menyambut perilisan ulang album Origin of Symmetry Muse pun baru saja merilis single Citizen Erased yang mereka remix ulang. Untuk versi terbarunya, single Citizen Erased ini datang dengan nuansa yang lebih kasar dan gahar. Single terbaru Muse ini akan cukup memuaskan rasa rindu para penggemarnya untuk bernostalgia dengan musik Muse di awal kariernya yang identik dengan tingkat cadas yang berada di atas rata-rata.
Untuk proyek perilisan album Origin of Symmetry, Muse mengundang salah satu produser yang telah sering bekerja sama dengan band asal Inggris tersebut, Rich Costey. Saat mengumumkan kabar tentang album Origin of Symmetry yang dirilis ulang, Muse menyatakan bahwa materi yang ada di dalam album remix tersebut akan terdengar lebih terbuka dan dinamis dibandingkan karya originalnya yang rilis 20 tahun silam. Matt Bellamy selaku salah satu motor di dalam Muse menjelaskan bahwa tujuan utama perilisan album remix Origin of Symmetry ini adalah untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dari karya-karya sebelumnya. Secara garis besar, dengan pengalaman yang ada Muse tidak terlalu kesulitan dalam melakukan optimalisasi lagu-lagu lawas mereka di album Origin of Symmetry. Namun, Matt Bellamy mengungkapkan bahwa lagu seperti Plug In Baby dan Bliss secara struktur sudah memiliki komposisi dan konsep yang terlampau bagus. Hal tersebut tentu membuat Muse sulit untuk melakukan perubahan demi menyesuaikan dengan konsep remix yang diinginkan.
Matt Bellamy juga menambahkan bahwa ada satu lagu yang membuat dirinya dan seluruh anggota Muse bangga dengan konsep remix yang dijalankan. Lagu tersebut berjudul Micro Cuts. Muse menganggap bahwa mereka mampu membuat lagu tersebut terdengar jauh berbeda dengan apa yang mereka lakukan sebelumnya di album asli Origin of Symmetry. Muse juga menyematkan sebuah lagu spesial ke dalam proyek remix album Origin of Symmetry, yaitu sebuah lagu berjudul Futurism. Lagu tersebut awalnya hanya dirilis secara eksklusif untuk album Origin of Symmetry di Jepang. Muse berencana untuk merilis album remix Origin of Symmetry dalam format piringan hitam pada 9 Juli mendatang.
Image courtesy of A.PAES / Shutterstock
Please choose one of our links :