Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Gitaris Jenius Filosofis

Author :

Article Date : 06/10/2015

Article Category : Super Icon

I have no other agenda. I don’t want to rule the world, I don’t have a lust for money, I’m not obsessed with sex. Expressing myself through my art is everything. And I’ve been blessed with the opportunity to be able to do it for a living. So what the hell else should I spend my time doing?”

Apa yang disampaikan Omar Rodriguez-Lopez pada Guitar World telah mewakili semuanya. Pria jenius kelahiran Bayamón, Puerto Rico, empat puluh tahun yang lalu ini dikenal baik lewat karyanya bersama The Mars Volta (2001-2012). Berperan sebagai songwriter, produser, penulis lagu, aktor, sutradara sekaligus memiliki kemampuan multi-instrumental, tidak ada alasan lain untuk tidak mengagungkan seorang Rodriguez-Lopez.

Karir bersama The Mars Volta

Rodriguez-Lopez adalah gitaris dengan etos kerja yang menakjubkan. Ia bergerak cepat dalam berkarya, tidak heran album-album The Mars Volta keluar hanya berselang satu sampai tiga tahun saja dan memiliki kualitas yang tidak bisa dipandang remeh.

Ia bukan orang yang suka menunda sesuatu. Dengan filosofi personal pandangan dan ide bisa berubah setiap waktu, Rodriguez-Lopez selalu menggarap sesuatu tepat ketika ide meluap dari otaknya.

Gitaris Antemasque dan Bosnian Rainbows ini tidak bisa disebut sebagai pekerja yang sengaja melakukan pemenuhan nafsu fans. Apapun yang ia lakukan bersama The Mars Volta dan dengan projek apapun adalah pemenuhan bagi nafsunya sendiri.

Ia tidak peduli apakah ini yang diinginkan oleh pendengar, penonton atau orang-orang yang mau datang ke konser mereka. Hal ini membuat Rodriguez-Lopez dipandang sebagai antagonis bagi sebagian orang. “I’m making a record the way I would want to hear it”.

Sangat kentara bahwa kepala dari The Mars Volta tidak lain dan tidak bukan Rodriguez-Lopez dan sang vokalis Cedric Bixler-Zavala. Hubungan mereka lah yang menghasilkan nomor-nomor jenius dari The Mars Volta. Chemistry yang terbentuk di antara mereka terlahir karena mereka sering bersama dan memiliki pikiran yang sejalur.

“Bersama Mars Volta, saya tau sebuah fakta bahwa hal terbaik yang saya buat adalah karena apa yang Cedric buat. Itu yang membuat semua klasik dan diingat. Saya tidak bisa berbicara tentang satu dengan membicarakan yang lain, karena ini kembali pada saat Cedric dan saya bertemu setiap hari. Saya hampir mempelajari semua yang saya tau tentang bermain dan gitar itu sendiri dari dia dan melalui grup,” cerita Rodriguez-Lopez kepada Rolling Stone.

Meski keterikatan di antara Rodriguez-Lopez dan Bixler-Zavala dalam The Mars Volta berakhir tahun 2012, mereka kembali tergabung dalam band yang sama pada tahun 2014. Projek bernama Antimasque menjadi wadah kegilaan dari kedua kepala ini. Entah bakal berlanjut atau tidak, kita sudah barang tentu menunggu eksperimen menarik dari kedua orang cerdas ini. Ya, beserta dua personil lainnya tentu.

Karakter kuat permainan gitar Rodriguez-Lopez

Dalam sebuah wawancara dengan Guitar Player, Rodriguez-Lopez mengaku, dirinya sempat ingin menjadi seorang pemain piano – saudara laki-laki dan pamannya sangat pintar bermain instrumen ini. Tapi, setelah bertahun-tahun bermain bermacam instrumen, ia sadar bahwa gitar lah satu-satunya instrumen yang menjadi medium penyampaian ide-idenya secara cepat.

Rodriguez-Lopez pun sadar ia merupakan pemain gitar yang brutal dan kasar. Bahkan ia seringkali membuat senar gitarnya menjadi out of tune. Meski menyadari ini sebuah kelemahan, Rodriguez-Lopez menyukai gaya permainannya yang satu ini.

Rodriguez-Lopez selalu tau apa yang ia mau dan sukai. Selalu. Seperti yang ia katakan sebelumnya, ia bisa menyalurkan ide dengan cepat lewat gitar. Begitu pula dengan karakter suara yang ia inginkan, ketika memainkan pedal.

Proses yang dilalui Rodriguez-Lopez ketika mengaplikasikan ide sound gitar ke dalam pedal terbilang cepat. Tentu saja, ia mengerti betul soal pedal dan bisa memadukannya untuk menemukan suara yang dia mau.

Pedal esensial yang menjadi andalan Rodriguez-Lopez cukup signifikan. Ia menggunakan Moogerfooger Ring Modulator, Boss DD-5 Digital Delay, MXR Phase 90, Ernie Ball Wah dan sebuah pedal delay keluaran Rusia. He has a particular fondness for tape delays.

Ia memiliki berbagai jenis delay, bahkan ia sampai memiliki delapan unit Roland RE-201 yang masing-masing memiliki karakter suara berbeda. Mulai dari yang rusak sampai yang memang masih berfungsi dengan baik. Ia juga memiliki lima Echoplex!

Dengan gitar kesayangannya Ibanez ORM-1, Rodriguez-Lopez senang menggunakan ampli Vox AC30 dan Orange untuk pertunjukan. Ia pun menggunakan Harmony 2x12 dan Supro Thunderbolt untuk rekaman album-album projek musiknya.

Meskipun Rodriguez-Lopez terkenal dengan permainan gitarnya yang gila, ia tidak lantas berbesar kepala. Ia menyadari masih banyak gitaris hebat di luar sana dan mencoba bermain sebaik mungkin di setiap kesempatan. Masih mau bilang pria berambut kribo ini antagonis? Boleh saja. Seorang antagonis rendah hati yang bertindak semuanya!

Foto: guitarplayer.com, poonehghana.com, ibanez.co.jp, fanart.tv, mattbooy.com, ibanez.wikia.com, rollingstone.com

PERSONAL ARTICLE

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Omar Rodriguez-Lopez #Icon #The Mars Volta

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Super Icon

Childish Gambino: Ikon Multitalenta Generasi Milenial

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Icon

Greg Graffin: The Punk Professor

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Icon

Childish Gambino: Ikon Multitalenta Generasi Milenial

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Icon

Kendrick Lamar sebagai King of Today Hip-Hop

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Icon

Yellow Magic Orchestra: Pelopor Musik Elektronik dari Negeri Sakura

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Icon

The Upstairs Membawa Gelombang Musik Baru di Indonesia

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Icon

Tyler, The Creator: Ikon Rapper Nyentrik Masa Kini

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Icon

Mitch Lucker: The Fallen Prince of Deathcore

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Icon

Gerard Way si Frontman Emo Mulitalenta

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Icon

The Weeknd: Starboy yang Terus Meroket

Read to Get 5 Point
image arrow
1 /