Author :
Article Date : 15/04/2021
Article Category : Super Buzz
Apa yang dilakukan oleh Feel Koplo untuk mengangkat musik dangdut koplo ke ranah mainstream merupakan hal yang bisa dianggap sebagai sebuah fenomena di sejarah musik modern Indonesia. Pasalnya musik dangdut, terlebih koplo dikenal sebagai musik regional yang sulit merepresentasikan kehidupan masyarakat urban di kota-kota besar Indonesia. Namun, sejak hadirnya Feel Koplo yang dibentuk oleh Maulfi Ikhsan dan Tendi Ahmad di akhir tahun 2018, mereka berhasil mematahkan anggapan tersebut.
Tentu saja pendekatan yang lebih kreatif perlu dilakukan oleh Feel Koplo demi meraih atensi dari para penikmat musik di kota-kota besar di Indonesia. Terutama Bandung, sebagai rumah dari duo musisi elektronik tersebut. Oleh karena itu, Feel Koplo memutuskan untuk mengemas kembali lagu-lagu musisi independen lokal dengan elemen koplo dan mempresentasikannya dalam format DJ. Sukses meraih atensi dan apresiasi dari para penikmat musik di Indonesia, akhirnya di tahun 2020, Feel Koplo mencoba peruntungan untuk menulis lagu orisinil mereka berjudul Akulturasik.
Akulturasik bisa dibilang merupakan sebuah pembuktian dari Feel Koplo bahwa mereka hadir sebagai musisi bertalenta yang mampu menghadirkan musik-musik berkualitas. Tidak hanya sekadar me-remix lagu musisi ternama dengan balutan koplo dan musik elektronik modern. Komposisi lagu Akulturasik yang digarap oleh Feel Koplo ini juga cukup terdengar fresh dengan penggabungan nuansa musik modern yang digabungkan dengan elemen musik etnis, sekaligus juga tetap menghadirkan beat koplo yang khas secara minimalis.
Selain akhirnya berhasil memproduksi lagu orisinil, Feel Koplo pun bergegas untuk meraih milestone lain dalam perjalanan kariernya sebagai musisi. Di tahun ini, Feel Koplo resmi merilis mini album perdana mereka berjudul A Culture A 6. Berdasarkan siaran pers yang diterima, Maulfi Ikhsan menyatakan bahwa lahirnya mini album A Culture A 6 pada 19 Maret lalu merupakan bentuk pengukuhan identitas dari Feel Koplo sendiri. Salah satu anggota Feel Koplo tersebut menyatakan bahwa kini Feel Koplo telah mampu menulis lagu secara mandiri, maupun mengemas ulang lagu musisi lainnya sebagai bentuk tribute. Keduanya akan tetap dilakukan oleh Feel Koplo dengan gaya musik yang mereka pilih.
Maulfi Ikhsan juga mengungkapkan tema yang diusung hadir dari refleksi kehidupan para anggota Feel Koplo sehari-hari. Mereka mencoba untuk menangkap fenomena bahwa kehidupan masyarakat urban yang dipenuhi dengan perjuangan dan drama di balik hubungan antara manusia, serta kehadiran teknologi yang telah menjadi bagian dari budaya sebagai landasan pembentukan konsep mini album A Culture A 6.
Mini album A Culture A 6 ini berisikan 6 buah lagu, dengan 3 lagu orisinil dan 3 lagu remix yang berasal dari karya The Panturas, Closehead, dan Rocket Rockers. Selain itu, Feel Koplo juga baru saja merilis video klip yang berasal dari single perdana mini album A Culture A 6, berjudul Hura-Haru. Pemilihan single tersebut dimaknai oleh Feel Koplo sebagai representasi yang tepat dalam mewakili tema besar yang ingin diungkapkan oleh Feel Koplo melalui mini album A Culture A 6.
Proses penggarapan visual untuk video klip Hura-Haru dari Feel Koplo juga dibantu oleh kehadiran Aurelia Vizal dan Herlambang Bayu Saputra yang bermain peran untuk menangkap kehidupan dua insan dalam kesehariannya dalam lingkungan urban. Selain itu, Feel Koplo juga memercayakan Wildan Sugara sebagai sutradara untuk video klip single perdananya tersebut.
Image courtesy of Feel Koplo
Please choose one of our links :