Pendaki Solo Terbaik Sepanjang Masa, Ada yang Tahu?

Pendaki solo mungkin menjadi orang yang paling berani dalam menghadapi berbagai kondisi di alam bebas seorang diri. Selain itu, mereka juga akrab dengan kesunyian bahkan saat menciptakan prestasi luar biasa. Seperti orang-orang yang menyandang gelar sebagai pendaki solo terbaik sepanjang masa.

Nggak seperti pemain sepakbola atau bulutangkis, pendaki solo terbaik hanya dikenal oleh pecinta alam yang hobi berpetualang di alam bebas. Karena itu, perlu kerjasama semua pihak agar prestasi mereka bisa diketahui oleh masyarakat umum.

Sebagai pecinta alam, tentunya lo berada di garis depan dan memerlukan pengetahuan yang mumpuni. Berikut ini beberapa informasi yang bisa lo gunakan sebagai “bekal” mengenalkan pendaki solo terbaik sepanjang masa ke circle pertemanan lo, Superfriends.

Walter Bonatti

Image source: port-magazine.com

Rasanya semua pendaki sepakat bahwa nama Walter Bonatti nggak boleh dilewatkan saat membahas pendaki solo terbaik. Pasalnya dia sudah diakui sebagai legenda terbesar juga ksatria gunung terakhir, yang berperan penting dalam menyatukan pendakian gunung serta harmonisasi alam raya.

Bonatti berhasil mengalahkan berbagai macam medan pendakian menggunakan peralatan solo hiking yang terbilang sederhana. Salah satu prestasi yang paling dikenal adalah saat dia menaklukan gunung K2 bersama Amir Mehdi pada tahun 1953.

Nggak sedikit lho orang yang menganggap bahwa Achille Compagnoni serta Lino Lacedelli nggak mungkin mencapai puncak tanpa kehadiran Bonatti dan Mehdi di K2. Prestasi besar dari Bonatti yang lainnya adalah pendakian solo di gunung Aiguille du Dru dan Wjah Utara Matterhorn.

Tomaz Humar

Image source: humar.com

Selanjutnya ada Tomaz Humar, seorang mantan prajurit tempur perang Bosnia yang menjadi pendaki gunung. Dia memilih berhenti dari dunia militer karena merasa kecewa dengan tugasnya di Bosnia. Dia merasa telah menjadi pembantu sebuah genosida saat bertugas di perang Bosnia.

Humar juga dikenal sebagai orang pertama yang menunjukan bahwa pendakian solo bisa dilakukan di gunung apa pun. Selain itu, dia juga menjadi pendaki pertama yang menjajal sisi selatan Annapurna.

Begitu besar kecintaan Humar pada dunia hiking dan climbing. Bahkan dia menghembuskan nafas terakhirnya di gunung Langtang Lirung yang menjadi gunung terakhir dalam perjalanan solo hiking dirinya.

Paul Preuss

Image source: en.wikipedia.org

Pendaki solo terbaik sepanjang masa nomor tiga adalah Paul Preuss yang berasal dari Austria. Dia dijuluki sebagai “nabinya para pendaki gunung sejati” dan menjadi pencetus ide pendakian free solo.

Free solo merupakan jenis panjat tebing paling berbahaya yang menuntut pemanjat untuk beraksi seorang diri dengan bantuan sepatu serta chalk bag. Selain itu, dia juga banyak melakukan pendakian solo di sekitar negara Austria.

Reinhold Messner

Image source: Courtesy Adidas archive

Setelah “nabinya para pendaki gunung seati” selanjutnya ada “dewa gunung dunia” Reinhold Messner. Dia adalah pendaki asal Italia yang terkenal dalam sejarah mountaineering.

Sama seperti pendaki solo terbaik sebelumnya, Messner juga punya banyak pencapaian sepanjang karirnya. Namun yang paling dikenal dan mampu mengharumkan namanya adalah saat dia menaklukan puncak Everest seorang diri tanpa tabung oksigen.

Bahkan prestasi tersebut sudah diakui sebagai pencapaian tertinggi yang bisa dilakukan oleh manusia. Dan nggak diragukan lagi, Messner patut menyandang gelar legenda.

Alex Honnold

Image source: instagram.com/alexhonnold

Pendaki solo terbaik yang terakhir adalah seorang pendaki yang dijuluki sebagai raja rock climbing modern, yaitu Alex Honnold. Sama seperti Preuss, dia banyak mencatatkan prestasi luar biasa selama menjadi pendaki solo.

Nggak heran kalau banyak yang menjadikannya sebagai panutan dalam melakukan pendakian tebing dengan cara yang luar biasa. Honnold terkenal karena berhasil menaklukan rute panjat tebing paling legendaris di dunia seperti pegunungan Rocky, El Capitan, Alaska, dan Patagonia.