Memperkenalkan identitas mereka sebagai “band rock pulang ngantor”, Perunggu menemukan celah waktu produktif untuk merilis single terbaru mereka berjudul Biang Lara. Single terbaru dari Perunggu ini diperkenalkan secara luas pada akhir bulan Juni lalu, serentak tersedia untuk didengar melalui platform musik streaming. Perunggu merupakan sebuah trio bernapaskan rock yang digawangi oleh Adam Adenan (bass/vokal), Ildo Hasman (drum/vokal), dan Maul Ibrahim (vokal/gitar) yang mulai aktif bermusik pada tahun 2019 silam.
Untuk single terbarunya, Perunggu menjadikan Biang Lara sebagai bentuk perayaan mereka atas menikmati kelelahan. Judul lagu terbaru dari Perunggu ini juga merupakan permainan kata dari sebuah wahana komidi putar yang cukup ikonis di Jakarta, Bianglala. Perunggu menjadikan wahana komidi putar tersebut sebagai sebuah roda kehidupan yang menawarkan banyak pengalaman, baik susah maupun senang.
“Bianglala itu kalau kita dudukin, kita bisa ngerasain dan tahu kapan naik, kapan turun, kapan di atas, kapan di bawah. Nggak usah selamanya harus maksa jadi poros. Cobain duduk di ujung terluar dan dibawa sama kondisi juga kadang perlu. Nggak usah terus-terusan diam di poros dan maksain megang kendali. Menepi saja untuk beberapa lama. Ternyata menyegarkan. Secara lirik, itu yang ingin kami gambarkan”, ungkap Maul Ibrahim dalam menjelaskan makna dari lagu Biang Lara.
Lagu baru dari Perunggu ini sebenarnya sudah ditulis sejak tahun 2019 silam. Draft Biang Lara ditulis oleh Maul Ibrahim seusai merasakan penat sehabis bekerja. Awalnya vokalis dari Perunggu itu merasa kurang yakin untuk memberikan draft lagu Biang Lara kepada dua rekannya. Alasan tersebut didasari karena Maul Ibrahim merasa lagu ini memiliki komposisi musik yang manis. Karakteristik tersebut terbilang berbeda dari materi-materi lain yang sudah pernah diperkenalkan Perunggu melalui EP berjudul Pendar pada tahun 2020 silam.
“Secara aransemen lagu ini main jalan di tightrope antara Perunggu mau jadi manis pop banget atau stick ke guitar driven rock kayak 3 lagu di EP Pendar sebelumnya. Akhirnya bisa nemu jalan tengahnya ketika proses rekaman. Lagu paling manis ini justru di-infuse sama suara gitar paling fuzzy berisik dibanding semua lagu di album lainnya. Ternyata bisa klop,” tambah Maul.
Namun, pada akhirnya draft lagu tersebut pun diinformasikan keberadaannya kepada dua anggota Perunggu lainnya, Adam Adenan dan Ildo Hasman. Akhirnya, lagu Biang Lara ini juga yang jadi pembuka jalan bagi Perunggu dalam melengkapi rencana mereka untuk merilis album perdana di tahun 2021. Menurut Ildo Hasman selaku penabuh drum di dalam tubuh Perunggu, Biang Lara ini dianggap sebagai sebuah teaser dari formula musik apa saja yang akan ditawarkan oleh Perunggu untuk album perdananya.. “Secara lirik, makin dalem self reflection tanpa harus formal menasihati. Secara musik, masih berisik namun bisa masuk dengan mudah di kuping dan duduk anteng di otak,” pungkasIldo Hasman.
Untuk proses produksinya, proses rekaman dan finalisasi materi lagu Biang Lara masih dikerjakan dengan tim yang sama dengan proyek EP Pendar sebelumnya. Giovanni Rahmadeva hadir sebagai seorang produser untuk proses penggarapan lagu Biang Lara. Selain itu, Perunggu juga dibantu oleh Dennis Ferdinand dari DvD Music Production.
Image courtesy of Perunggu
Please choose one of our links :