Author :
Article Date : 31/12/2019
Article Category : Super Buzz
Sebagai sebuah “kado natal” yang spesial, Bring Me The Horizon (BMTH)—secara mengejutkan—telah merilis sebuah EP delapan trek di tanggal 26 Desember 2019.
Judulnya cukup panjang: Music to listen to~dance to~blaze to~pray to~feed to~sleep to~talk to~grind to~trip to~breathe to~help to~hurt to~scroll to~roll to~love to~hate to~learn Too~plot to~play to~be to~feel to~breed to~sweat to~dream to~hide to~live to~die to~GO TO. Namun, berhubung ini rilisan "pop" yang seperti “membunuh” limitasi genre, kita rasa itu adalah judul yang paling pas untuk menjelaskan apa itu EP ini. Sebuah cara yang sangat, sangat harafiah.
Melaluiya, sederet kolaborasi pun dirajut. EP ini melibatkan nama-nama musisi emerging seperti Yonaka, BEXEY, dan Lotus Eater
“Steal Something” adalah trek pertama dari EP “gado-gado” ini. Dibuka dengan gemuruh pop/RnB, ia juga dipadu manis dengan beat rap nan heavy dan gelap. Jadinya? Sebuah trek atmosferik yang gritty dan bandel. Terkesan jahat dan seksi secara bersamaan, mendengarnya seperti menjadi gangster dengan kecanggihan teknologi modern—sebuah soundtrack yang pas untuk menikmati tarian striptease di tahun 2088.
“Candy Truck” menyusul setelahnya; sebuah nomor pop yang lebih segar, meski masih menggandeng unsur lo-fi dari trek sebelumnya, penggunaan sample dipaparkan secara kental di paruh awal lagu ini. Selanjutnya, kecenderungan elektronika ala UK naik panggung, terima kasih kepada kompleksitas tatanan beat yang cukup ketat. Trek kemudian di sambung dengan alunan pop mengawang ala Frank Ocean di paruh penutupnya, seraya menguatkan percampuran yang tidak tanggung-tanggung.
Trek ketiga adalah “A Devastating Liberation.” Inilah jadinya jika BMTH menggubah lagu James Bond mereka. Tersajilah sebuah trek orkes yang megah, lengkap dengan instrumen tradisional macam alat tiup dan strings section yang melahirkan nada-nada dramatis. Lagu ini mengandalkan lembaran-lembaran suara yang tebal dan intens. Seperti judulnya, cukup devastating, namun di saat yang bersamaan, terasa membebaskan.
“¿” adalah trek yang dikerjakan bersama popstar Halsey. BMTH kembali menggubah komposisi pop modern yang diisi penuh oleh beats-beats banger yang galak dan terus terang. Permainan synth yang menggelitik juga dominan, dimatangkan dengan fill-in ala drum n bass yang menyentil. Melalui aransemen ini, Halsey diberikan ruang vokal yang nyaman sesuai dengan nuansa musik yang biasa ia sajikan, meski tetap memeluk intensitas BMTH dan lagu-lagu lainnya di EP ini. Ketok palu: Pop yang sangar.
Selanjutnya tolong beri ruang kepada “Underground Big” yang berdurasi 24 menit. Isinya beragam, dibuka dengan beat trap pedas yang tajam, lalu terjun bebas jadi aransemen metalcore yang menampilkan karakteristik asli BMTH untuk sementara. Tiba di menit ke-5, transformasi lagi menjadi repatisi sample glitchy yang mengawang—diisi secara renggang dengan spoken words yang terbentang luas selama 20 menit.
“Like Seeing”—Intensitas kembali dipangkas di lagu “Like Seeing.” Di trek ini, BMTH membuka sebuah balladry piano yang masih dibungkus unsur atmosferik dan sensibilitas pop. Highlight-nya adalah vokal Oli yang menyanyi secara rentan di sepanjang trek yang menampilkan jajaran suara dari beragam instrumen, membuatnya cukup ramai meski memiliki susunan yang simpel. Diselipkan juga gebrakan teknologi ala dubstep sebelum ditutup dengan suara rekaman ombak yang damai.
Suara ombak di trek sebelumnya membuka ruang bagi masuknya “Dead Dolphin” ini. Adapula suara lumba-lumba sebagai pengokohan relevansi judul trek yang didapuk menjadi pembukanya. BMTH kembali bermain segar. Resep happy-sad menghiasi trek ini. Lagu bernada ceria dengan narasi lirik yang cukup melankolis. Unsur rap lo-fi kembali digaet, dengan tatanan beat drum yang lively dan suara-suara cerah menjadi latarnya. Di tengah jalan, trek ini berubah menjadi sajian pop/prog-house dengan beat four-to-the-floor dan vokal sintetis
“±ªþ³§” adalah nomor pamungkas yang cukup setia dengan genre yang dipeluk dari awal hingga rampung. pop elektronika yang tajam dan dingin, lengkap dengan synth bergelora yang memberi sedikit sentuhan gothic di dalamnya. Vokal penuh efek, dan kick yang bulat dan kokoh jadi penguatnya. Sebuah trek penutup yang layak untuk sebuah album yang seakan tak bisa diam, selingkuh sana-sini dengan genre lain secara berani, atau secara mulus, atau secara terang-terangan.
Melanjutkan diskografi mereka setelah merilis album Amo, BMTH bak melepas pernyataan kuat bahwa pengembaraan mereka keluar dari zona nyaman itu tidak sebatas nyebrang ke satu-dua genre yang berbeda. Dalam EP ini, pop memang benang merah utamanya, namun mereka membuktikan bahwa palet musik mereka luas. Keluasan itu ditampilkan secara telanjang di antara kedelapan trek ini.
Please choose one of our links :