Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Rahasia di Balik Penemuan Piringan Hitam

Author : Admin Music

Article Date : 19/01/2022

Article Category : Super Buzz

Tidak bisa dipungkiri bahwa vinyl atau piringan hitam masih jadi salah satu rilisan fisik yang punya nilai lebih dari sekadar media penyimpan lagu saja. Beberapa tahun ke belakang, tren koleksi piringan hitam di Indonesia berperan untuk kembali memberi ruang bagi para musisi Tanah Air untuk menghadirkan karya dalam format tersebut. Penggemar maupun pihak lainnya beranggapan bahwa piringan hitam menawarkan pengalaman menikmati audio yang berbeda jika dibandingkan dengan medium modern seperti kaset dan CD. 

Terlepas betul atau tidak anggapan tersebut, piringan hitam memang punya nilai yang menarik. Terutama dari bagian historisnya. Format piringan hitam sebagai medium penyimpanan lagu ini sudah dikenal dari jauh generasi sebelumnya. Selain itu, piringan hitam juga dinilai punya durabilitas yang baik. Tentu saja dengan perawatan yang rutin terjaga, Superfriends. Mari memahami lebih dalam mengenai piringan hitam.

Sejarah piringan hitam

Popularitas piringan hitam mulai beranjak naik ketika Thomas Alva Edison memperkenalkan alat pemutar piringan hitap bernama phonograph. Namun, menurut sejarah, orang yang pertama kali berjasa dalam membuat piringan hitam adalah Alexander Graham Bell. Keinginan Alexander Graham Bell dalam merancang piringan hitam ini didasari oleh profesi sang ayah yang seorang ahli dalam bidang fisiologi vokal. Dengan memahami suara jadi sebuah aset yang bisa bermanfaat untuk masa yang akan datang, Alexander Graham Bell pun mencari cara untuk membuat medium perekam audio.

Untuk temuan piringan hitam buatannya, Alexander Graham Bell menggunakan bahan yang terkenal punya tingkat kekuatan yang baik. Di antaranya adalah karet, kaca, hingga plastik. Namun di luar temuannya, beberapa pihak mulai mengembangkan material piringan hitam yang lebih ringan dan praktis. Salah satu material piringan hitam yang terkenal pada zamannya adalah shellac. Material untuk membuat piringan hitam tersebut berasal dari bahan kapas yang digunakan untuk membuat kertas manila.

Namun inovasi tersebut nyatanya menghadirkan permasalahan lainnya. Material yang terlalu ringan tersebut membuat piringan hitam jadi mudah rusak. Hal tersebut tentu jadi masalah besar, ketika piringan hitam tidak hanya digunakan sebagai perekam audio pidato, tapi juga untuk kebutuhan musik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, akhirnya vinyl digunakan sebagai material utama pembuatan piringan hitam.

Hingga saat ini, vinyl masih jadi material lekat dengan piringan hitam. Vinyl merupakan material yang sejenis dengan plastik polymer. Selain dinilai punya durabilitas yang baik, ternyata vinyl juga menawarkan manfaat lainnya dalam pengembangan piringan hitam. Salah satunya adalah dengan memberi opsi bentuk dari piringan hitam. Dengan menggunakan vinyl, para produsen piringan hitam bisa membuat vinyl dalam 3 ukuran, yaitu 7 inci, 10 inci, dan 12 inci. Setiap ukuran juga punya pengaturan rotasi pemutarannya, yaitu 78 rpm, 45 rpm, dan 33 1/3 rpm.

Perangkat pemutar piringan hitam

Tidak hanya material dan ukuran dari piringan hitam sendiri saja yang mendapatkan pengembangan. Alat putar dari piringan hitam pun juga saling dikembangkan di setiap generasinya. Ada tiga alat pemutar piringan hitam yang populer. Berikut adalah sejarah perkembangannya.

Phonograph

Di masa awal pengembangan piringan hitam, phonograph merupakan alat putar yang cukup sering digunakan. Alat putar piringan hitam ini merupakan sebuah penemuan dari Thomas Alva Edison. Selain untuk digunakan sebagai alat pemutar suara, phonograph juga digunakan untuk merekam audio ke dalam medium piringan hitam sebagai bagian dari preservasi aset. 

Namun jika ditarik lebih lampau lagi, phonograph merupakan sebuah upaya dari Thomas Alva Edison dalam pengembangan alat putar piringan hitam. Di tahun 1877, penemu asal Prancis, Edouard-Leon Scott de Martinville memperkenalkan phonautograph. Perangkat ini digunakan untuk mengolah audio berdasarkan gelombang yang bergerak melalui udara. Gelombang tersebut pun digetarkan melalui diafragma perkamen yang dihubungkan dengan bulu yang nantinya menggerakan jarum untuk menghadirkan data sebuah penelitian.

Meskipun Thomas Alva Edison jadi penemu phonograph yang cukup terkenal. Nyatanya banyak ilmuwan lainnya yang juga mencoba membuat perangkat lainnya untuk jadi alat putar suara. Phonograph juga merupakan perangkat yang jadi cikal bakal gramafon. 

Gramafon

Perlu dipahami, Superfriends, gramafon sebenarnya adalah sebuah merek dagang dari Inggris. Namun, berkat hak paten dan juga strategi pemasaran yang tepat, orang-orang di Inggris dan luar negeri pun akhirnya mengenal alat musik putar ini dengan istilah gramafon. Gramafon merupakan sebuah inovasi dari phonograph dengan corong yang ikonis. Perangkat putar piringan hitam tersebut diproduksi oleh The Gramophone Company yang didirikan di Inggris oleh Emil Berliner.

Gramafon sendiri merupakan sebuah perusahaan induk dari His Master's Voice, sebuah label piringan hitam. Piringan hitam dari label tersebut pun jadi nama yang cukup populer untuk digunakan pada perangkat gramafon. Hal tersebut didasari karena berada di dalam sebuah induk perusahaan yang sama sehingga punya kompabilitas yang tepat. Gramafon juga berafilisasi dengan American Victor Talking Machine Company. Perusahaan tersebut adalah pencetus turntable yang hingga kini masih digunakan sebagai alat putar piringan hitam.

Turntable

Pada masa pengembanganya, turntable merupakan alat putar piringan hitam yang cukup mahal. Hal tersebut didasari oleh salah satu elemen, yaitu Lenco drive yang harus diimpor dari Swiss. Pada masa itu, turntable digunakan sebagai alat putar dalam sebuah institusi atau perusahaan. Namun, di tahun 1980-an, Uni Soviet mulai berhasil memproduksi turntable dengan biaya yang terjangkau. Hal ini membuka kesempatan bagi setiap orang untuk bisa memiliki turntable di rumah mereka Material yang digunakan berasal dari kualitas yang kurang baik. Namun, perusahaan di luar Uni Soviet akhirnya mulai mengembangkan turntable dengan harga yang terjangkau dengan kualitas yang tetap terjaga.

Image courtesy of Delpixel/shutterstock

PERSONAL ARTICLE

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Vinyl #Piringan Hitam #turntable #Musik #gramafon

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Super Buzz

Lalahuta Cerita tentang Patah Hati di Single Terbaru 1 2 3

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

The Rain Rilis Single Mengembara, Rayakan 22 Tahun Berkarya

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Suara Kayu Lepas Single Terbaru Berjudul Rekat

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

D’Jenks Rilis Musik Video Reggae Reseh, Penghormatan untuk Kebayoran

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Yovie Widianto Bentuk Supergrup SEMVA, Rilis Single Sumpah Cintaku

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Gugun Blues Shelter Lepas Single Terbaru Berjudul Don’t Cry For Me

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Sarah Barrios Rilis Lagu Singkat Serba Nyeleneh Berjudul Bitter Bitches

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Ganti Nama, Club Mild Lepas Single Baru Bertajuk Sun Gazer

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Ranu Pani Mengajak Berimajinasi di Album Terbaru Berjudul Inklusi

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Umumkan Album Baru, Neck Deep Rilis Single Berjudul “It Won’t Be Like This Forever”

Read to Get 5 Point
image arrow
1 /