Author :
Article Date : 21/08/2020
Article Category : Super Buzz
Adalah Rayssa Dynta, seorang penyanyi-penulis lagu yang dikenal melalui karakter suara merdu dan kepribadiannya yang manis. Di tahun 2018, ia merilis EP debut Prolog yang menjadi perkenalannya terhadap kancah permusikan lokal selaku seorang musisi pop elektronik. Selanjutnya, mendaratlah lagu “Under Cover” yang dihidangkan sebagai penutuh dari EP perdananya itu.
Sekarang, sang musisi kembali hadir dan merilis materi baru. Tidak tanggung-tanggung, ia melepas separuh dari album debutnya, disajikan melalui EP Allegory: Act I yang memuat tiga lagu, dan dirilis dibawah naungan labelnya, Double Deer Music.
“Pada EP ini Rayssa menulis semua lagunya sendiri, dimana ia mengeksplorasi metafora untuk bercerita dalam lagu-lagunya,” tulisnya, dilansir dari rilisan pers.
Allegory: Act I dibuka dengan track bertajuk “Cards”, sebuah lagu yang diproduksi oleh Aryo Adhianto, yang menampilkan eksplorasi Rayssa menuju warna yang baru dalam bermusik. Meski begitu, lagu ini tetap dibawakan dengan iringan musik elektronik walau terbilang cukup kontras dengan karya-karya dari EP sebelumnya.
Selanjutnya pendengar dihadapkan dengan track “Sharp Edges”. Pada lagu ini Rayssa berkolaborasi dengan produser Lukman Hakim Ijas dan mengemas alunan serta progresi yang halus menjadi tulang punggung lagunya. Tak hanya itu, suara Rayssa pun turut ditonjolkan dalam lagu ini, diberikan ruang untuk lebih dapat berkelana.
Allegory: Act I ditutup oleh “Work of Art” yang diproduseri oleh Kareem Soenharjo (BAPAK., BAP., Yosugi)--sebuah track yang banyak memadukan sayatan halus suara strings, memberikan kita gambaran yang lebih menekankan skema ruang ketimbang track dua track sebelumnya.
Bersamaan dengan dirilisnya tiga lagu ini, video musik untuk “Cards” juga turut ditayangkan. Dalam penggarapannya, Rein Maychaelson duduk di bangku sutradara, dan Christabel Fortunatus maju sebagai produsernya.
Video musik ini menampilkan visual Rayssa Dynta yang bermain board games dengan berbagai versinya dirinya sendiri. “Makna visual seperti itu diserahkan kepada interpretasi penonton, karena berapa makna menunjukan pentunjuk untuk albumnya yang akan datang,” terangnya.
Please choose one of our links :