Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Rekaman Gitar dengan Plugins, Kenapa Tidak?

Author :

Article Date : 23/05/2018

Article Category : Tips & Gears

Halo semuanya, selamat berpuasa bagi kalian yang menjalankan. Teman-teman yang mengikuti artikel-artikel saya di Supergears pasti masih ingat dua artikel sebelumnya tentang Audio Interface dan juga Digital Audio Workstation (DAW). Di artikel itu teman-teman akan bisa mengenal dua hal tersebut, mulai dari fungsi sampai buying tips. Semoga saat artikel ini dibuat teman-teman sudah ada yang sudah mulai berkarya, atau setidaknya sudah berniat untuk membuat karyanya sendiri, hehe. 

Masih dalam tema untuk “berkarya sendiri”, artikel kali ini bisa dibilang lanjutan dari artikel sebelumnya, karena kemungkinan besar teman-teman yang telah membaca artikel-artikel Supergears, dan kemudian telah membeli/mendapatkan apa itu Audio Interface dan DAW, biasanya akan langsung “gatal” untuk mulai merekam instrumen mereka, baik itu gitar, bass, kibor atau bahkan suara mereka sendiri (vokal).

Untuk soal vokal mungkin akan saya kesampingkan dulu, tapi untuk para gitaris, khususnya yang baru menyentuh dunia home recording pasti akan muncul pertanyaan “Kok suara gitarnya gini?” atau “Biar ada distorsinya gimana nih?”

Jika saya boleh share sedikit tentang proses merekam sound gitar di studio profesional, akan dibutuhkan beberapa equipment tambahan, seperti sebuah amplifier gitar, mikrofon, kabel-kabel, dan sebuah ruangan khusus. Kenapa saya sebut ruangan khusus, karena ruangan tersebut harus mampu menahan volume dari ampli gitar yang di-“geber”, and yes its very loud.

Kurang lebih itulah gambaran besar mengenai bagaimana seorang gitaris untuk mendapatkan sound distorsi saat proses rekaman. Namun seiring berkembangnya teknologi digital, sekarang ini sudah banyak sekali bermunculan amp simulator/modeler yang bisa dijadikan alternatif untuk mendapatkan sound ampli konvensional.

Selain itu sudah banyak juga plugins-plugins guitar amps yang memang sudah sangat layak untuk digunakan, baik itu untuk keperluan demo bahkan album.

Hal kedua inilah yang akan saya bahas pada artikel kali ini, yaitu tentang plugins untuk para gitaris. Saat kita membicarakan tentang plugins guitar amp, pasti akan banyak memancing pro dan kontra, terutama dari teman-teman yang memang sudah berpengalaman dalam proses rekaman.

Tidak sedikit yang berpendapat jika sound dari plugins tersebut “tidak layak”, tapi ada juga yang berpendapat “Plugins sekarang udah bagus-bagus, dan pastinya lebih praktis, soalnya gak perlu ampli dll.” Jadi mending yang mana?

Menurut saya gak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan tersebut, karena keduanya adalah alat, dan keduanya (plugins atau ampli sungguhan) punya kegunaan masing-masing.

Jika dikatakan menggunakan plugins hanya layak untuk sebatas demo, toh ada juga beberapa teman yang memang memproduksi albumnya menggunakan plugins. Salah satunya adalah Balum, yang memang menggunakan plugins untuk keseluruhan sound gitar di album solonya, Realization of Illusion.

Terlepas dari semua itu, mari kita lihat beberapa kelebihan menggunakan plugins, yakni:

1. Tidak perlu memikirkan akustik ruangan

Yup, sebagaimana yang saya sebutkan mengenai “ruangan khusus”, dengan menggunakan plugins, resiko kita untuk dikomplain tetangga akan lebih kecil

2. Tidak perlu tambahan mikrofon

Karena semua hal (termasuk mikrofon) biasanya sudah diakomodasi oleh plugins yang kita gunakan, maka pastinya kita tidak akan memerlukan mikrofon tambahan.

3. Masalah noise yang lebih sedikit

Saat menggunakan plugins, minimum requirement dari equipment kita adalah sebuah gitar dan satu buah jack, yang otomatis akan meminimalisir munculnya noise, terkecuali gitar/kabel yang kita gunakan memang bermasalah.

4. Menghemat waktu

Mirip seperti poin nomor 2 di atas, proses-proses seperti ganti ampli, mikrofon dsb akan lebih cepat. Sekedar gambaran, saat saya melakukan proses recording di studio, proses pencarian sound untuk album terbaru Burgerkill memakan waktu kurang lebih selama dua shift (1 shift=6 jam).

Beberapa poin di atas mungkin hanya sebagian dari banyaknya poin-poin lainnya, yang mungkin bisa disebutkan oleh teman-teman yang sudah lebih lama menggunakan plugins. Dan seperti biasanya, saya akan memberikan daftar beberapa plugins yang bisa kalian gunakan as a starting point:

1. Amplitube

Salah satu plugins yang mungkin paling populer di kalangan gitaris yang hobi home recording. Bisa dibilang salah satu pionir untuk plugins gitar yang ada saat ini

2. Kuassa Amplification

Produk buatan dalam negeri (yap, made in Bandung) yang telah bersaing di kancah internasional ini terus terang sempat bikin saya terkejut saat pertama mencobanya. Mulai dari sound dan feel yang diberikan, bisa dibilang ini adalah salah satu plugins ampli yang sangat layak untuk digunakan.

3. Overloud

Mungkin bisa dibilang tidak sepopuler amplitube, tapi dengan fitur interface yang interaktif tapi tetap user friendly, dan juga variasi pilihan sound yang bisa dieksplor, plugins ini pantas saya masukkan ke dalam daftar.

4. Bias Amp & FX

Salah satu plugins ampli yang terbilang masih baru tapi cepat menyebar di market sekarang ini. Plugins ampli keluaran bias ini memungkinkan kita untuk mengeksplor lebih jauh variasi ampli dari preset yang diberikan. Dan tidak tanggung-tanggung, gitaris sekaliber Ola Englund juga didapati sering menggunakan plugins ini dalam videonya.

5. JST Toneforge

Setelah belum lama ini banyak bermunculan video tentang bagaimana setting amp plugins untuk mendapatkan sound gitar untuk musik-musik djent. Muncul salah satu plugins baru yang memang awalnya fokus ke sound tersebut. Plugins yang memang mengeluarkan seri-seri khusus gitaris-gitaris “kekinian” seperti Jason Richardson atau Ben Bruce.

Uraian di atas adalah sedikit gambaran tentang plugins yang dapat kamu gunakan, khususnya oleh para gitaris. Semoga kamu mendapatkan gambaran untuk memutuskan apakah akan menggunakan ampli atau plugins. Karena dibandingkan kita berdebat lebih bagus mana antara ampli atau plugins, menurut saya lebih bagus jika kita tetap terus berkarya, terlepas itu menggunakan ampli atau plugins.

PERSONAL ARTICLE

ARTICLE TERKINI

Tags:

#plugin gitar #home recording #amplitube #kuassa amplification #overloud #bias amp & fx #jst toneforge

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Tips & Gears

Headrush MX5: Inovasi dalam Dunia Perangkat Efek Gitar

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Schecter Apocalypse V-1: Kekuatan dan Presisi dalam Gitar

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Memahami Kinerja Unggul Behringer BC 100 Drum Microphone

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Midas M32C: Solusi Mixer Digital Profesional dalam Format Compact

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Ini Cara Memilih Gitar Elektrik untuk Pemula, Perhatikan!

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Schecter Synyster Gates: Gitar yang Menggoda

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Mengenal Lebih Dekat Apple Logic Pro: Software Produksi Musik Profesional

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Fender Tone Master Pro: Legenda dengan Teknologi Modern

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Mendalami Keunikan Suara dengan Silktone Fuzz: Pengantar ke Dunia Distorsi Berkualitas Tinggi

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Tips & Gears

Vox StompLab 2B Bass: Eksplorasi Suara Bass yang Tak Terbatas

Read to Get 5 Point
image arrow
1 /