Sambut Tur Amerika Serikat, Drug Church Rilis “Myopic”

Untuk konsistensi dan produktivitas, skena post-hardcore New York punya banyak jagoan yang bisa diandalkan. Salah satunya adalah Drug Church. Kuartet post-hardcore asal New York ini sudah berhasil mengantongi empat buah album penuh semenjak berdiri di tahun 2011. Bahkan 2022 merupakan kali terakhir unit cadas ini merilis albumnya, yaitu Hygiene. 

Satu tahun berselang, Drug Church pun langsung tancap gas untuk kembali memperkenalkan karya barunya. Kali ini, Drug Church baru saja merilis single terbaru mereka yang berjudul Myopic. Lagu ini merupakan karya terbaru dari unit post-hardcore tersebut di luar album Hygiene yang rilis di tahun lalu. 

Myopic juga menjadi single yang spesial karena perilisannya jadi sebuah tanda bagi Drug Church untuk memulai tur besar di Amerika Serikat tahun ini. Nggak sendiri, Drug Church menggelar tur akbar tersebut bersama Prince Daddy & The Hyena, Anxious, dan Webbed Wing. 

Kehadiran Myopic sebagai karya baru bagi Drug Church merupakan kejutan bagi para penggemarnya. Pasalnya, unit post-hardcore satu ini masih cukup panas dengan pencapaian yang mereka raih lewat album Hygiene. Album keempat dari Drug Church tersebut sempat masuk ke dalam daftar album terbaik di tahun 2022 versi Kerrang. 

Terkait lanjutan dari Myopic, Drug Church belum mengungkapkan kabar lainnya. Para penggemar hanya bisa menunggu apakah single tersebut merupakan langkah baru bagi Drug Church untuk menyambut album kelima atau rilisan dalam format EP lainnya, Superfriends. 

Untuk lagunya sendiri, Myopic menawarkan sudut pandang yang cukup mendalam. Lagu baru dari Drug Church ini berbicara mengenai pengalaman orang yang berkembang jadi lebih baik dan belajar dari kesalahan masa lalu. Untuk teknik penulisan liriknya sendiri, Drug Church memutuskan untuk menggunakan majas metafora. 

Dalam membahas cerita yang coba diangkat dalam lagu Myopic, Drug Church menggambarkan kehidupan seperti sebuah pekan raya di kota kecil. Hingar bingar hiburan dan atraksi yang hadir menjadi sebuah gambaran kehidupan yang penuh dinamika bagi Drug Church. 

Nama Drug Church cukup mendapatkan perhatian sejak perilisan album keempat mereka, Hygiene. Selain mendapatkan tempat sebagai salah satu dari 50 album terbaik di tahun 2022, Kerrang juga melakukan sesi wawancara khusus dalam memahami apa itu Drug Church dan mengapa pergerakan mereka begitu besar dampaknya, Superfriends. 

Dalam wawancara tersebut, sang frontman, Patrick Kindlon mengungkapkan cerita kelam di balik Drug Church. Menurut sang musisi album Hygiene merupakan sebuah gambaran nyata bagaimana Ia berjuang sebagai musisi dan juga seniman. Menurut sang frontman, apa yang Ia tawarkan lewat karya nggak selalu selaras dengan apa yang terjadi. 

Meskipun begitu, Ia juga mengakui bahwa banyak tantangan hidup yang Ia perlu lewati dan beebrapa masuk ke dalam warna musik Drug Church hingga saat ini. Meskipun begitu, Ia nggak selalu ingin jadi orang yang identik dengan karyanya. 

Terkait arahan kreatif musiknya, Drug Church memainkan musik dengan inspirasi dari gabungan antara Black Flag dan referensi rock alternatif serta grunge. Dengan kombinasi tersebut, bisa dibilang kalau Drug Church merupakan salah satu unit post-hardcore dengan emosi yang cukup intens di dalam lagu-lagunya. 

Proses penulisan lirik bagi Drug Church juga memiliki ritualnya tersendiri. Patrick Kindlon selaku frontman cenderung menulis lirik ketika proses rekaman berlangsung. Ia nggak perna punya catatan lirik yang dipersiapkan sebelumnya. Untuk kalian yang penasaran, bisa langsung dengerin apa yang Drug Church tawarkan lewat lagu Myopic-nya, Superfriends. 

Image courtesy of Drug Church