Kalau punya badan gemuk, dan punya ketertarikan ke Parkour, pasti pernah terlintas di pikiran kalau badan gemuk itu bakal jadi satu hal yang menghalangi lo untuk jadi seorang Traceur. Biar lo nggak nyangkut di mindset kayak gitu, kenalan dulu nih sama Sebastien Charron! Dia adalah Traceur dengan perut buncit dan badan gemuk yang tetap bisa melakukan Parkour dengan berbagai trik akrobatik yang memukau. Kalau lo butuh kisah inspiratif soal Parkour, Sebastien jadi sosok yang paling cocok, Superfriends!
Sebastien Charron sejak dulu emang suka Parkour. Kalau lo bisa temuin video-video lamanya, lo bisa lihat di sana bagaimana Sebastien belajar Parkour dan menunjukkan skillnya di internet. Tapi, dulu dia nggak begitu terkenal karena penampilannya sama aja kayak Traceur pada umumnya. Cuma laki-laki atletis dan bisa berlari dan salto-salto di tengah kota. Sampai pada suatu waktu, ada kejadian yang membuat Sebastien Charron harus menghentikan langkahnya nggak cuma dalam Parkour, tapi juga pekerjaan dan kehidupan pribadinya.
Sebastien jatuh sakit, dan dia harus menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah dan mengonsumsi obat yang membuatnya kurang bertenaga. Perubahan gaya hidup yang dramatis ini membuat Charron harus mengadopsi kebiasaan baru. Meninggalkan gaya hidup yang aktif dan penuh adrenalin, untuk merangkul gaya hidup santai yang diisi dengan banyak makan dan duduk di sofa. Akhirnya, Sebastien jadi gemuk dan kehilangan banyak kemampuan fisik yang dulu nggak terpisahkan dari dirinya dan hobi urban extreme sports yang dia geluti.
Setelah Sebastien sembuh, ada sebuah pertanyaan lewat di kepalanya. Setelah bertahun-tahun nggak aktif bergerak dan berolahraga, apakah dia masih bisa Parkour? Saat itulah dia membuktikan pada dunia, kalau jadi seorang Traceur itu nggak cuma soal fisik, Superfriends. Seorang Traceur itu butuh hati, mental, dan teknik. Dengan badan yang gemuk dan perut yang buncit, Sebastien kembali tracing di kotanya dengan trik-trik akrobatik yang sama kerennya kayak dulu sebelum dia sakit! Bahkan, kali ini lebih keren, mengingat ada beban tambahan yang harus dia bawa.
Kisah Sebastien Charron ini langsung ramai disorot komunitas-komunitas Parkour di seluruh dunia. Salah satu yang paling menarik dari sana adalah sebutan “Real life Kung-Fu Panda” untuk Sebastien, karena caranya bermanuver dan postur tubuhnya mengingatkan orang-orang akan karakter Po dari serial film “Kung-Fu Panda”. Sebastien bisa melakukan semua itu nggak cuma karena fisiknya kuat, tapi karena satu faktor yang kerap dikenal dengan sebutan Muscle Memory.
You see, Superfriends, Parkour itu lebih membutuhkan teknik daripada otot. Pengalaman Sebastien sebagai seorang Traceur di masa lalu udah membiasakan ototnya bergerak sesuai yang dia inginkan dalam Parkour. Siapa yang sangka kalau ternyata kebiasaan itu masih diingat oleh otak, sampai ketika dia coba lagi trik itu dengan badannya sekarang, dia masih bisa. Meskipun kekuatan dia nggak sebaik dulu, tekniknya masih sama sempurna. Kayak naik sepeda aja, bro, meskipun bertahun-tahun lo nggak bersepeda, kalau udah duduk di sadel lo tetap masih bisa nge-gowes!
Belajar dari pengalaman Sebastien Charron, kalau lo merasa badan lo gemuk dan nggak mungkin belajar Parkour, itu salah besar! Lo tetap bisa Parkour kok. Cuma, fokus lo jangan ke kekuatan fisik dan kemampuan mengangkat beban tubuh. Fokuslah ke teknik dan pengendalian momentum. Siapa tau kalau lo berani coba, lo bisa menyaingi si Kung-Fu Panda!
PERSONAL ARTICLE
ARTICLE TERKINI
Source:https://saranewzxy.wordpress.com/parkour-and-freerunner-sebastien-charron-is-a-real-life-kung-fu-panda-and-hes-seriously-good/
Please choose one of our links :