Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Sisemba, Tradisi Adu Kaki Toraja saat Pesta Panen Tiba

Kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Indonesia memang nggak perlu diragukan lagi, bahkan dunia pun ikut mengakui hal ini. Dari kekayaan budaya itu pula masyarakat Indonesia memiliki banyak sekali tradisi yang dilakukan turun-temurun.

Beberapa daerah di Indonesia juga terkenal dengan berbagai tradisi uniknya yang kadang memang nggak biasa. Apalagi yang berhubungan dengan upacara rasa syukur, karena hasil panen yang melimpah. Salah satu tradisi unik tersebut bisa lo temukan di Toraja, Sulawesi Selatan.

Dilansir berbagai sumber, Tradisi Sisemba ini sangat diminati oleh warga dan sudah berlangsung sejak lama.

[readalso url=21847]

Tradisi Ungkapan Rasa Syukur Usai Panen

Image source: leezheek.blogspot.com

Sisemba merupakan sebuah tradisi turun-temurun dari masyarakat Toraja yang dilaksanakan sebagai ungkapan kegembiraan usai melaksanakan panen padi. Tiap tahun, warga Kande Api akan menggelar tradisi pesta panen dengan membawa berbagai macam makanan khas, seperti nasi bamboo atau peong.

Tradisi ini digelar dengan tari Ma’gallu, serta Ma’lambuk atau menumbuk padi secara beramai-ramai. Para tetua adat akan memberi wejangan yang berisi pesan leluhur tentang aturan bertani. Warga yang memadati lokasi pesta panen disuguhkan tarian Ma’gallu.

Tarian ini bermakna sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang berlimpah. Tradisi Sisemba bukan hanya sekadar permainan adu kaki atau hiburan semata, tapi juga diyakini dapat mengantisipasi gagal panen, serta dapat meningkatkan hasil pertanian pada tahun berikutnya.

Para Pria Beradu Kekuatan

Image source: leezheek.blogspot.com

Sesuai dengan namanya, para pria akan saling beradu kekuatan dengan cara saling menendangkan kaki mereka. Tradisi adu kaki ini dilakukan secara kelompok yang terdiri dari anak-anak usia 10 hingga 15 tahun. Setelah mereka selesai, para petarung remaja dan orang dewasa mulai berkumpul dan mengambil alih arena permainan.

Peserta adu kaki ini selalu membludak, karena memang dilakukan secara massal, tetapi hanya dilakukan oleh kaum pria aja. Permainannya pun lumayan keras dan terlihat brutal, sehingga berisiko mengalami cedera cukup tinggi. Meski demikian, cedera serius juga jarang terjadi dalam permainan ini.

Permainan adu kaki atau Sisemba dimainkan oleh dua kubu atau dua kelompok petarung yang berbeda. Biasanya antara warga kampung yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta panen dengan warga dari kampung tetangga lainnya.

Karena permainan ini hanya melibatkan kaki, maka para petarung dari setiap kubu wajib berpasangan dengan cara bergandengan tangan, baik ketika menyerang lawan maupun dalam posisi bertahan. Dan nggak diperbolehkan menyerang lawan menggunakan tangan, seperti menampar atau memukul.

[readalso url=21845]

Ada Mantra-mantra Khusus

Setiap petarung sama-sama mengandalkan kekuatan kaki dan kelincahan gerak tubuh kala menendang, juga kekuatan fisik sewaktu menerima serangan dari pihak lawan. Bahkan, ada juga yang menggunakan mantra-mantra atau yang dikenal dengan Panimbolo’ yang berupa benda maupun bacaan-bacaan tertentu.

Namun, sebagai petarung yang tangguh dan sportif, nggak semua petarung menggunakan mantra dan murni hanya mengandalkan kekuatan fisik mereka aja. Meski begitu, rasa persaudaraan tetap tercipta, walau rasa sakit melanda kaki mereka. Bahkan nggak sedikit juga dari yang meringis kesakitan.

Acara yang dihadiri ratusan warga tersebut juga merupakan ajang silaturahmi bagi warga kampung untuk mempererat tali persaudaraan sekaligus untuk menghindari permusuhan.

Bagaimana menurut lo, bro? Indonesia memang penuh dengan tradisi unik dan juga menarik, ya!

 

Source: kumparan.com

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Beginner #Extreme #solo-traveling

Article Category : Urban Action

Article Date : 05/07/2020

Superadventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Urban Action

Staycation Sambil Menyusuri Keindahan Labuan Bajo di Atas Kapal Phinisi, Seru!

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Urban Action

5 Hal Penting yang Wajib Lo Tahu Jika Ingin Trekking ke Ranu Kumbolo

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Urban Action

6 Alasan Jangan Bekerja Saat Liburan

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Urban Action

Musisi Lokal yang Lagunya Enak Dinikmati Selama Perjalanan Traveling

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive