Tahun 2021, Smashing Pumpkins masih mencoba untuk menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu band rock legendaris yang terus produktif. Di tahun ini sendiri, band asuhan Billy Corgan ini sempat merilis beberapa karya nostalgia, seperti rekaman piringan hitam aksi panggung mereka di The Viper Room pada tahun 1998 dan konser virtual merayakan 30 tahun album Gish. Saat ini Smashing Pumpkins diberitakan tengah dalam proses mengerjakan album ke-12 mereka.
Kabar tentang aktivitas yang tengah dikerjakan oleh Smashing Pumpkins ini diungkap oleh sang gitaris, Jeff Schroeder dalam sebuah sesi wawancara untuk Audio Ink Radio. Dalam wawancara tersebut, Jeff Schroeder menyatakan bahwa proyek album baru Smashing Pumpkins ini sudah berjalan kurang lebih 50 persen. Diharapkan oleh seluruh anggota Smashing Pumpkins, album ke-12 ini akan jadi album yang besar. Jeff Schroeder juga mengungkapkan, inspirasi utama dari album baru bandnya tersebut adalah sebuah sekuel dari Mellon Collie and the Infinite Sadness, sebuah album fenomenal dari Smashing Pumpkins di tahun 1995 silam dan juga lanjutan dari album Machina di tahun 2000.
Secara singkat, gitaris dari Smashing Pumpkins tersebut menjelaskan bahwa album baru nanti jadi saga terakhir dari trilogi musikal yang sudah dibangun sejak lama. Bahkan sang gitaris tidak segan untuk mengungkapkan total akan ada 33 lagu yang siap untuk menjadi bagian dari album ke-12 Smashing Pumpkins. Jumlah lagu yang banyak bukanlah hal yang asing bagi Smashing Pumpkins. Band milik Billy Corgan ini sudah beberapa kali merilis album dalam format double album yang berisi minimal 20 lagu. Terakhir kali Smashing Pumpkins merilis double album pada tahun 2020, berjudul CYR.
Jeff Schroeder juga menambahkan bahwa proses pengerjaan album baru Smashing Pumpkins ini dilakukan di lokasi yang berbeda. Kebetulan Jeff Schroeder dan James Iha selaku gitaris berada di kota yang sama, yaitu Los Angeles. Hal tersebut memudahkan dalam proses pengembangan ide. Namun untuk pentolan Smashing Pumpkins sendiri, Billy Corgan memutuskan untuk mengerjakan bagiannya untuk album ke-12 di kediamannya di Chicago. Sedangkan Jimmy Chamberlin sudah menyelesaikan proses rekaman drumnya dari jauh-jauh hari. Diketahui bahwa seluruh anggota band sudah mulai menggelar proses produksi kurang lebih satu tahun berjalan. Menurut sang gitaris, setidaknya di tahun proses tersebut bisa diselesaikan.
Dengan konsep album yang besar, terdapat tantangan yang besar juga bagi Smashing Pumpkins. Sang gitaris sendiri merasa bahwa dirinya harus bekerja secara ekstra untuk dapat membuat komposisi gitar yang baik. Rasa lelah dan jengah dirasakan oleh sang gitaris ketika dirinya sudah menyelesaikan 11 komposisi lagu yang dibutuhkan. Mengetahui bahwa masih ada 22 komposisi lagu lagi yang harus disiapkan sempat membuat sang musisi merasa sedikit tertekan.
Rasa tertekan tersebut tidak hadir dari jumlah yang dibutuhkan, melainkan dari kreativitas yang harus terus digali. Gitaris dari Smashing Pumpkins tersebut menjelaskan bahwa setiap lagu tentu memiliki jiwa yang berbeda. Dalam mencari jiwa tersebut Jeff Schroeder menyatakan kadang dirinya butuh waktu beberapa hari hingga akhirnya bisa merasa puas dengan komposisi lagu yang dibuat.
Apa yang diupayakan oleh Smashing Pumpkins di tahun ini melebihi usaha yang telah mereka lakukan untuk album CYR di tahun 2020 lalu. Album ke-11 Smashing Pumpkins tersebut hadir dalam format double album berisi 20 lagu. Selain itu, dalam menyelesaikan proyek CYR, Smashing Pumpkins melakukan rekaman di satu kota saja. Proses rekaman album CYR dilakukan di kota kelahiran The Smashing Pumpkins, Chicago dan diproduseri langsung oleh sang frontman, Billy Corgan.
Warna musik yang ditawarkan Smashing Pumpkins juga mengalami perubahan untuk album CYR. Berdasarkan, maxi single CYR dan The Colour of Love sebagai materi promosi awal, kedua lagu ini membawa warna yang berbeda dari karya-karya Smashing Pumpkins sebelumnya. Pada kedua single tersebut, band ini melakukan eksplorasi dan pendekatan yang eksentrik dengan memadukan sintesisasi pada keyboard dan dentuman drumnya, layaknya musik-musik dalam genre synth-pop.
Pendekatan baru yang dilakukan oleh The Smashing Pumpkins untuk karya-karya terbarunya ini membuat lagunya terkesan penuh dan terdengar cocok untuk diputar di suatu pesta karena beat-nya yang easy to follow. Mungkin banyak yang tidak menyangka, tapi warna musik baru mereka terdengar cocok dengan karakteristik vokal Billy Corgan yang sengau dan melankolis. Dari dua single ini para pendengar setia The Smashing Pumpkins mungkin dapat menebak nuansa album terbaru mereka secara keseluruhan.
Di luar proyek album CYR, Smashing Pumpkins juga menelurkan karya kreatif lainnya di tahun 2020. Smashing Pumpkins berhasil memproduksi sebuah serial animasi berjudul In Ashes hasil kolaborasi bersama studio animasi, Deep Sky. Serial animasi ini juga berperan sebagai medium promosi untuk album terbaru The Smashing Pumpkins yang akan datang. Terbagi dalam 5 bagian, episode 1 dan 2 sudah dirilis pada 25 September lalu. Lagu-lagu yang ada di album CYR juga berperan sebagai soundtrack pada serial tersebut.
Image courtesy of Sumerian Records
Please choose one of our links :