Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Sosial Media, Bisnis Label Rekaman dan Merchandise Di Tengah Pandemi

Author :

Article Date : 20/03/2021

Article Category : Noize

Pandemi COVID-19 kini telah mengubah pola kehidupan yang ada di dalam berbagai bidang, yang paling krusial adalah ekonomi dan bisnis. Perubahan cara masyarakat menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari pun telah menyesuaikan kondisi yang sedang berlangsung, yang mengharuskan orang untuk tidak melakukan kegiatan terkait ekonomi dan bisnis secara bergerombol dan tetap menjaga jarak, telah menciptakan konfigurasi baru yang jangkauannya lebih luas lagi.

Banyak orang mulai beralih dari toko konvensional ke berbagai online market yang tersedia hanya dalam beberapa kali klik di internet. Bagi para pelaku bisnis, kondisi yang terbentuk saat ini tentu harus diperhatikan. Dasar strategi pemasaran dengan berbagai gimmick dan informasi menarik, dapat menguatkan hubungan dengan pembeli yang nantinya akan berujung pada kestabilan perputaran roda ekonomi.

Berbicara industri hiburan, khususnya musik, label rekaman dan merchandise menjadi salah dua pancang terkuat sumber pemasukan dari banyak orang yang berkecimpung di sana. Dengan situasi yang ada sekarang, peran media sosial menjadi semakin menentukan nasib keberlangsungan bisnis. 

Kali ini, Marika Zorzi yang merupakan head marketing label musik Sargent House region Eropa dan social media manager dari Evil Greed, perusahaan merchandise band underground paling besar di Jerman, meluangkan waktu untuk berbincang tentang media sosial, bisnis label musik dan merchandise di tengah pandemi COVID-19.

- Salah satu faktor yang membuat kamu pindah ke Berlin dari Italia adalah kamu merasa lingkungan di sana sangat mendukung untuk beberapa pekerjaan yang sekarang sedang dijalani, yaitu musik underground dan dunia digital, dengan berbagai infrastruktur dan budaya di dalamnya. Pandemi COVID-19 kemudian datang dan Berlin berubah seketika. Bagaimana rasanya sekarang ? 

Berlin berada di fase lockdown yang ketat sejak bulan Desember tahun 2020 sampai sekarang (Februari 2021). Hidup di kota ini sangat menyenangkan karena dikelilingi budaya, musik dan berbagai subkultur lainnya. Saat pandemi datang, Berlin banyak berubah. 

Maksud saya, secara tata kota tentu saja sama, namun tanpa adanya hal-hal tadi, Berlin terasa seperti makhluk yang sedang tertidur dan menunggu dibangunkan oleh dentuman keras dari berbagai klub dan venue musik yang ada di sana. 

- Apa yang paling membuat kehilangan dari berubahnya Berlin saat ini ?

Rindu datang ke suatu pertunjukan bersama teman-teman pastinya, yang juga dipenuhi orang banyak orang asing yang juga menyukai musik yang sama. Pertunjukan musik memiliki peranan besar dalam hidup saya, dan saya merasa tidak benar-benar hidup tanpa hal tersebut. 

- Banyak hal tentu berubah saat pandemi COVID-19 datang, terlebih saat bekerja di perusahaan merchandise besar dan label musik internasional. 

Hal ini memang merubah banyak hal di berbagai industri di seluruh dunia, terlebih industri hiburan. Untungnya saya tinggal di Jerman, yang bila dibandingkan dengan beberapa negara Eropa lainnya, masih memiliki penanganan lebih baik. Pemerintah juga mengalokasikan dana untuk beberapa bidang seni dan hiburan. 

- Tentang Sargent House. Bagaimana cara terbaik untuk berjualan rilisan di tengah situasi seperti sekarang ?  

Kami bekerja dengan beberapa public relations dan lebih aktif menggunakan sosial media untuk berinteraksi dengan banyak orang. Kami mencoba menghadirkan konten-konten yang lebih dalam dan menarik. Karena peraturan yang ada mengharuskan kita semua untuk tetap berdiam diri di rumah, yang juga meningkatnya penggunaan internet dan waktu ketika berada di depan layar, membuat tidak ada lagi batasan antara penggemar dengan label atau artis.

- Tidak ada konser selama tahun 2020, dan kemungkinan besar hal tersebut masih akan berlangsung di tahun 2021. Apakah pengaruhnya besar untuk penjualan Sargent House ? 

Perubahan sudah pasti ada, tapi tidak terlalu signifikan. Kami harus berani menghadapi perubahan yang perlahan terjadi. Untungnya, semua menjadi lebih mudah saat ini. Kami lebih mudah berinteraksi langsung dengan para penggemar dan pembeli, juga penggunaan sosial media yang optimal untuk membuat mereka lebih cepat menoleh ketika kami merilis sesuatu. 

- Banyak orang bilang bahwa saat ini adalah periode yang sulit untuk berjualan rilisan fisik. Terlebih tidak ada pertunjukan musik secara langsung, karena biasanya penggemar akan mencari rilisan dari suatu band setelah terpukau melihat mereka di atas panggung. Ada tanggapan ? 

Kami mencoba untuk tetap berani merilis musik, karena kami rasa itu adalah hal yang dibutuhkan oleh banyak orang di saat seperti ini. Tur memang penting, dan itu menjadi salah satu pemasukan terbesar dari setiap band. Tapi itu bukan satu-satunya cara agar setiap rilisan mendapatkan perhatian yang tepat, terlebih di tahun 2021. 

Banyak orang yang sangat suportif dengan Sargent House dan band-band yang ada di dalamnya. Mereka stream musik kami, membagikannya kepada orang-orang sekitarnya, membeli rilisan fisik dan merchandise, bahkan di saat tidak ada konser seperti sekarang. 

Hal seperti ini yang seharusnya lebih banyak disadari, ada berbagai macam cara untuk mendukung band, tidak hanya dengan datang ke pertunjukan mereka.

- Sampai saat ini, Februari 2021, kenapa belum ada artis dari Sargent House yang menggelar konser live streaming ?

Karena menurut kami, agak mustahil menyampaikan energi dan sound dari sebuah pertunjukan yang sesungguhnya ke hadapan layar. 

- Cathy Pellow, founder dari Sargent House, mengajak kamu bergabung dalam ekspansinya ke Eropa, yaitu Sargent House Europe. Bagaimana kamu memandang sosoknya sebagai salah satu pemilik label metal eklektik terbesar yang ada saat ini ?

Sangat menyenangkan bekerja dengan Cathy. Dia adalah wanita dengan energi yang luar biasa dan berani, serta mengerti betul tentang cara mengelola sebuah label. Mungkin Cathy salah satu yang terbaik, karena ia benar-benar peduli dengan band-band yang ada di dalam Sargent House. 

Sargent House bukan hanya sekadar label, tapi keluarga. Cathy selalu memberi arahan yang tepat dan bekerja sangat keras dalam mengerjakan sebuah rilisan.

- Sekarang tentang Evil Greed. Apa yang membuat kalian begitu besar di Eropa saat ini ?

Evil Greed lebih dari sebuah toko, tapi merupakan titik temu antara label, band dan para penggemar. Tidak selalu mudah untuk mendukung band-band favorit masing-masing secara langsung, tapi Evil Greed membuat proses tersebut menjadi lebih ringkas. Mungkin itu kekuatannya. Lagi-lagi, optimalisasi internet dan menyajikan konten-konten menarik di sosial media sangat membantu semua prosesnya. Untuk saat ini, dua hal tersebut adalah yang paling logis yang dapat kami kerjakan.

- Kamu bekerja sebagai social media manager di Evil Greed. Apa visimu saat bekerja untuk mereka ? 

Saat bergabung dengan Evil Greed di tahun 2019 lalu, saya ingin membangun komunitas yang kuat. Saya adalah seorang jurnalis dan mengerti tentang hal-hal seputar editorial, itu yang coba saya berikan untuk Evil Greed.

Tidak hanya menjual merchandise dan rilisan, tapi bagaimana membuat orang-orang untuk lebih terlibat dengan kancah musik underground melalui konten-konten yang menarik seperti interview, review dan news dari band-band favorit kita semua. Evil Greed sendiri juga bisa dikatakan sebagai platform yang menghubungkan banyak orang yang memiliki gairah yang sama. Ini adalah komunitas yang kuat yang diisi oleh para penggemar musik terbaik dari seluruh dunia. 

- Apa kunci dari memproduksi konten yang baik untuk band-band underground ? seperti yang kamu kerjakan saat ini di Evil Greed.

Konten yang menarik datang dari pengetahuan yang luas dari kancah musiknya itu sendiri. Kita harus terlibat langsung dan mendengarkan musik-musik baru yang muncul. Riset yang dalam juga sangat dibutuhkan. Bagaimana bisa membahas sebuah band tanpa pernah mendengarkan atau menyaksikan mereka misalnya ? Ikut aktif di dalam sebuah komunitas juga adalah salah satunya.

- Kamu bekerja untuk label rekaman dan toko merchandise. Ada perbedaan yang signifikan dari penggemar musik dalam mengkonsumsi dua hal tersebut ?

Sebetulnya kebiasaan membeli rilisan fisik atau merchandise band tidak terlalu banyak berbeda. Yang paling penting adalah bagaimana kalian mendukung band-band favorit masing-masing.

- Apa yang membuat kamu percaya diri untuk terus berada di kancah musik underground seperti saat ini ?

Kancah ini sudah seperti keluarga bagi saya. Saya sudah tertarik dengan berbagai hal yang ada di dalamnya sejak umur 15 tahun. Saya merasa ada sesuatu yang besar yang melibatkan orang-orang dari seluruh dunia di sini. Musik adalah aspek yang penting bagi saya, dan bisa aktif terlibat di dalamnya merupakan kesenangan tersendiri yang tidak terbayarkan rasanya.

- Di situasi yang sulit untuk ditebak seperti sekarang, ada prediksi tentang kancah musik underground dalam beberapa tahun ke depan ? 

Sejujurnya saya belum bisa menebak apa yang akan terjadi nanti. Kita semua menghadapi situasi yang berat seperti sekarang, tapi mendukung satu sama lain adalah prinsip utama dari kancah musik underground. Saya rasa itu yang membuatnya terasa sangat spesial.

PERSONAL ARTICLE

ARTICLE TERKINI

Tags:

# marika zorzi # sargent house europe & evil greed #sosial media # bisnis label rekaman #Merchandise

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Noize

Rudolf Dethu: Muda, Bali, Bernyali

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Perilaku Individu Musik Indonesia di Era ‘Baby Boomers’ dan ‘Gen X’

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Yulio Piston: Tentang Menjadi Pengkritik Musik

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Sudah Saatnyakah Indonesia Punya Rock ‘n Roll Hall of Fame?

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Acum Bangkutaman: Mencari Band Buruk yang Berpengaruh

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Berkeliling Eropa Bersama Morgensoll dalam Eternal Tour 2023

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Pentingnya Paham Soal Hukum dalam Industri Musik

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Musisi Bertopeng dan Budaya Asalnya

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Menebak-nebak Masa Depan Vinyl Indonesia

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Catatan Perjalanan: EHG Forever, Forever EHG!

Read to Get 5 Point
image arrow
1 /