Ngomongin tentang Everest, gunung tertinggi di dunia ini emang menjadi magnet tersendiri bagi para pendaki di seluruh dunia. Lagi pula, siapa sih pendaki yang nggak pengen menaklukkan ujung tertinggi dunia ini? Tentunya ini bakal menjadi pengalaman menarik serta kebanggaan tersendiri.
Namun, dengan ketinggiannya yang mencapai 8.848 meter di atas permukaan laut membuat gunung ini cukup ekstrem buat dicapai. Nggak hanya karena ketinggiannya, tapi juga cuaca di atas gunung yang kadang nggak terduga. Nggak jarang, para pendaki dunia harus gugur dan nggak pernah pernah kembali dari Everest.
Para pendaki dunia yang gugur tersebut terpaksa harus dikuburkan di gunung itu, karena membawa jenazahnya turun ke bawah merupakan suatu hal yang berbahaya. Bahkan, ada juga sebagian yang jenazahnya nggak bisa ditemukan.
Penasaran siapa aja sosok pendaki dunia yang gugur dan nggak pernah kembali dari pendakian Gunung Everest? Berikut ini adalah sosok-sosok penantang adrenalin yang tangguh tersebut.
1. Karl Gordon Henize (1993)
Image source: artsandculture.google.com
Merupakan seorang profesor astronomi di Universitas Northwestern, pria kelahiran Cincinnati pada 17 Oktober 1926 ini melakukan pendakiannya ke Gunung Everest pada Oktober 1993, saat usianya 66 tahun.
Dalam perjalanan American Expedition saat itu ia mau menguji alat dari NASA buat mengukur radiasi. Tapi sayang, Henize meninggal pada ketinggian 6.400 meter karena High-altitude pulmonary edema (HAPE) pada 5 Oktober 1993. Henize pun dimakamkan di tempat wafatnya, sesuai dengan keinginannya.
2. Marty Hoey (1982)
Image source: mountainsoftravelphotos.com
Marty Hoey adalah seorang kepala patrol keamanan di sebuah resor ski di Utah. Pada tahun 1982, ia mengambil waktu libur untuk mendaki Gunung Everest. Ia bahkan menjadi satu-satunya perempuan yang mendaki bersama 16 laki-laki dalam Whittaker American Expedition.
Namun pada 15 Mei 1982, sekitar pukul 05.30 waktu setempat, Hoey memanjat bagian curam gunung sekitar 8.100 kaki dan seketika gesper keselamatan yang dipakainya dalam posisi terlepas. Rekan-rekannya pun hanya bisa menyaksikan tubuh Hoey turun hingga 1.800 meter ke jurang. Jenazahnya pun nggak bisa ditemukan.
3. George Mallory (1924)
Images source: daily mail, toptenz
Lahir pada 18 Juni 1886 di Cheshire, guru asal Inggris ini harus gugur pada pendakiannya yang ketiga di Everest pada 1924. Sebelumnya, pada tahun 1921 dan 1922, ia merupakan bagian dari British Mount Everest Expedition.
George Herbert Leigh Mallory dan timnya memulai pendakian pada 6 Juni 1924, lalu pada 8 Juni mereka udah mencapai ketinggian sekitar 8.168 meter. Namun, ternyata saat itu adalah menjadi terakhir kalinya Mallory menjajaki Everest. Tubuhnya ditemukan 75 tahun setelahnya oleh pendaki asal China di ketinggian 8.156 meter.
4. Rob Hall (1996)
Image source: toptenz
Pendaki dunia asal Selandia Baru ini juga harus gugur di Everest, ia memimpin delapan pendaki gunung amatir ke puncak Everest pada Mei 1996. Pada 11 Mei pukul 16.30 waktu setempat, salah satu timnya pingsan. Lalu cuaca memburuk ketika badai datang dan mereka terjebak di ketinggian 8.686 meter.
Pada 12 Mei sore, Hall mencoba menggunakan telepon satelit buat menghubungi istrinya yang lagi mengandung. Ia sempat mengucapkan kalimat terakhir yang menyatakan rasa cintanya kepada istrinya. Tubuh Hall terjauh lebih dari 3.650 meter karena mengalami hipotermia. Lalu, tujuh orang lainnya pun meninggal dalam bencana badai salju tersebut. Satu-satunya yang selamat adalah Jim Krauker.
Itu tadi beberapa sosok pendaki dunia yang gugur nggak pernah kembali lagi dari Everest. Keberanian mereka terhadap tantangan ini tentu bisa menginspirasi lo, Superfriends.
PERSONAL ARTICLE
ARTICLE TERKINI
Source:https://www.brilio.net/news/9-pendaki-dunia-ini-tak-bisa-kembali-dari-everest-gugur-saat-mendaki-150930m.html
Please choose one of our links :