Author :
Article Date : 27/07/2019
Article Category : Super Buzz
Soundgarden menyatakan telah melakukan apapun yang mampu untuk mengabadikan nama eks-vokalisnya, Chris Cornell—yang meninggal bunuh diri di tahun 2017.
Melalui wawancara teranyar bersama Music Radar, Kim Thayil (gitar) mendiskusikan materi-materi yang kala itu sedang dikerjakan oleh Soundgarden sebelum kepergian Cornell yang mengejutkan. Thayil bahwa mereka berharap bisa mendapatkan hak mereka dan menggunakan materi di demo-demo Cornell.
“Memang hanya demo, tapi kualitasnya cukup bagus, karena baik Chris dan Matt, keduanya menjadi sangat tertarik dengan teknik rekaman pribadi, jadi mereka kerap merekam demo lagu, lalu saya dan Ben akan menambahkan gitar dan bass.
Mungkin Matt akan memainkan drum dengan riff yang disusun dan direkam oleh Chris. Materi itulah yang nantinya direkam oleh teknisi kami,” papar Kim.
“Ini cukup menarik: seluruh staff backline, teknisi gitar dan teknisi bass kami, mereka adalah produser dan teknisi rekaman, jadi kita sangat senang mereka ingin ikut kita saat tur. Kami juga sangat menyukai orang-orang di studio, tapi hanya tiga orang yang masuk dalam kedua kelompok tersebut—mereka adalah Nate Yaccino, Josh Evans dan Dave French.
Itulah orang-orang yang selalu berada bersama kita, baik di studio ataupun di panggung, dan mereka merupakan sebuah keluarga yang baik—yang sangat nyaman untuk dilibatkan dalam segala aspek dari karir band kita. Mereka sangat membantu.
Jadi mereka datang dan merekam bagian-bagian yang kita tambahkan di demo-demo itu. Sekarang, semua proses itu tertahan. Kita mencoba untuk menggarapnya dua tahun lalu, tapi kita tidak memiliki satupun demo dari Chris yang kala itu sedang mereka kerjakan. Kita memiliki copy-nya, namun yang kita butuhkan adalah file aslinya agar bisa menyelesaikan tambahan-tambahan overdub dan merampungkan rekaman ini. Kita tidak memiliki demo tersebut,” lanjutnya bercerita.
Namun, Kim juga menyatakan bahwa mendapatkan izin untuk demo-demo yang dimaksud tidaklah mudah.
“Kami tidak tahu. Kami telah meminta secara baik-baik, kami menyarankan bahwa hal ini akan menguntungkan semua pihak jika pihak band memiliki file-nya dan bisa menyelesaikan lagu yang sedang digarap.
Namun nampaknya ada sejumlah komplikasi pada pihak-pihak lain terkait apa saja sangkut-pautnya dan bagaimana cara kerjanya. Kita tidak bisa bergerak maju, dan hal tersebut tidak menguntungkan pihak manapun.
Semua ini sangat melelahkan. Kita tidak bisa melanjutkannya sampai setidaknya ada pihak yang sadar apa untungnya memberikan akses kepada kami—kawanan kreatif Chris—terkait materi demo tersebut,” papar Thayil.
Semoga Kim, Soundgardend dan keluarga almarhum mengurus permasalahan ini, mengingat ada penggambaran menarik atas materi demo Chris.
“Ada aksen psikadelia didalamnya, dan cukup grooving juga. Bisa dibilang sedikit berbau ballad, tapi dengan permainan gitar yang seperti ‘Fell On Black Days’. Lalu ada juga sejumlah lagu sedih, dan ada beberapa lagu yang heavy yang sejalan dengan proses kreatif yang sedang kita lalui kala itu.
Seperti mix-nya King Animal, tapi tidak se-heavy itu. Semua itu sangat menarik. Ketika Matt, Ben dan saya mendapatkan materinya dan merampungkannya, lagunya tentu akan menjadi lebih berat, gelap, dan lebih trippy,” pungkas Thayil.
Please choose one of our links :