Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Teori gembel penilaian audio dan prinsipnya

Author :

Article Date : 06/03/2021

Article Category : Super Buzz

Mungkin kita pernah bahas sama teman atau bahkan sama musisi tentang hasil rekaman dari sebuah band, pasti pembahasan yang dibahas lebih pada bagus atau tidaknya hasil rekaman band tersebut, memang dengan adanya sekolah audio mixing dan lain-lain membuat kita para musisi berlomba untuk mendapatkan sound yang sempurna, tapi apakah sound yang sempurna itu ada? nah ini yang mau gw bahas cuy…hehehe.. gw juga belajar tentang audio bahkan sekolah untuk menjadi “Insinyur” suara selama 2 tahun, ya memang ada rumus-rumus dari equalizer dan lain sebagainya, tapi bukan itu yang mau gw bahas, gw akan bahas teori gembel gw tentang sudut pandang kita menilai audio rekaman itu.

Nah…tapi apakah audio itu bisa dinilai? jawabannya bisa secara teori…tapi tidak bisa secara prinsip…, bingung kan lho hahaha…kita ambil contoh ada satu band yang justru pengen hasil rekamannya jelek karena mereka berpatokan dengan hasil rekaman Punk Rock era 80an misalnya, ambil contoh hasil rekaman MISFITS yang memang gak pake metronome bahkan drumnya hanya kedengeran snarenya doang, tapi dari sudut pandang band ini maunya seperti itu…ini yang gw maksud, kalau dinilai secara teori sudah jelas ini menyalahi aturan sekolah audio dimana kita belajar tentang cara membalance audio me-mixing hingga me-mastering hingga mendapatkan hasil audio yang sempurna, dalam konteks ini siapa dan apa yang mau kita nilai? ok kalau tadi band Punk…terus kalau band metal kan audionya edan-edan semua tuh hasilnya, kalau itu gimana? nah ini beda lagi konteksnya, sebenernya semua kembali kepada selera, tapi selera siapa? selera soundman kah? atau selera bandnya? banyak band sekarang yang menurut gw menyerahkan hasil audionya kepada si soundman untuk me-mixing hingga me-mastering karyanya hanya dengan memberikan referensi audio dari band idolanya atau band yang audionya mereka suka, ini boleh gak sih? teori gembel gw sih boleh-boleh aja, tapi alangkah lebih baik buat temen-temen musisi terutama yang pemula kita sama-sama belajar biar cuma dikit doang mah yang penting ngerti lah hahaha…daripada kita pasrah dengan hasil yang sebenernya kita kurang puas tapi di puas-puasin, kalau kita ngerti kan setidaknya kita bisa ngasih masukan secara “teknis” ke soundman yang mau mixing karya kita bukan ngasih referensi sound doang, hasilnya mau kata orang jelek atau apapun itu tapi itulah proses pembelajaran kita dalam berkarya, kita bisa bangga ini selera sound yang gw mau kok!!!dengan jawaban seperti itu gw rasa temen lu atau musisi yang denger juga pasti ngomong ooh ya udah kalau ini memang maunya hehehe…karena semua ini gak bisa dinilai menurut gw kalau lu bahas dari sudut prinsip, kalau kita bahas dari sudut teori sudah pasti musik dan audio bisa dinilai tapi kalau dari sudut prinsip semua sah-sah aja menurut gw.

Dulu gw pernah menilai karya dari sudut pandang audio, ambil contoh saat band-band melayu besar di ranah musik Indonesia, sombongnya gw pada saat itu berfikir…gilaaa gw sekolah cape-cape jadi insiyur suara…ini mereka rekaman jelek hasilnya kok laku ya??? jujuuuur…nyesel gw pernah punya perasaan kaya gini, bisa aja yang terjadi pada saat itu memang band-band itu selera audionya ya kaya gitu atau memang bisa juga mereka belum paham dan mengerti soal rekaman, tapi kok laku ya? kok banyak orang yang suka ya??? padahal vocalnya sumbang, teori gembel gw kembali mengatakan kalau ini kembali ke selera kita masing-masing, kita gak bisa tau apa yang lagi disuka sama penikmat musik sekarang bahkan nanti, kita gak bisa memprediksi musik yang bakalan laku seperti apa, jadi apapun hasil karya kita itu adalah pencapaian kita dalam bermusik.

Mungkin banyak yang lebih expert dari gw dalam hal ini..tapi ini semua hanya pemikiran gw saja hanya teori gembel gw aja melihat bahkan mendengar beberapa teman-teman musisi yang curhat ke gw tentang rekaman yang bagus kaya gimana sih bang? jawabanya ya rekaman yang bagus ya yang menurut lu puas dalam karya lu tersebut, selebihnya baru kita masuk ke teorinya dimana pendengar yang menilai semua itu bagus apa ngganya.

Sekarang udah banyak banget band dengan hasil rekaman yang bagus secara teori, tapi apakah siap akan pertanggungjawaban nanti diatas panggung? nah..saran gw sih ini juga harus dipikirin cuy hehehe…jangan sampe rekaman kita keren tapi pas manggung blangsak alias busuk wkwkwk…ambil contoh sekarang drum bisa digambar atau dibuat secara digital, tapi drummer band lu mainnya kurang bagus, saran gw sih buatlah drum yang memang si drummer mampu untuk maininnya, karena buat gw pertanggung jawaban diatas panggung lebih tak ternilai dibandingkan hasil rekaman, gw bisa bilang band itu keren kalau gw udah lihat panggungnya secara live, itu menurut gw, kalau kalian gimana? 

Sekian dulu ya guys tulisan gw kali ini, mudah-mudahan bisa saling membantu atau mungkin bisa menambahkan di kolom komen, dan sekali lagi ini hanya pendapat dan teori gembel gw aja cuy hehehe…see ya at the real gigs!!!

PERSONAL ARTICLE

ARTICLE TERKINI

Tags:

#supernoize #Buluk Superglad

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Super Buzz

Lalahuta Cerita tentang Patah Hati di Single Terbaru 1 2 3

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

The Rain Rilis Single Mengembara, Rayakan 22 Tahun Berkarya

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Suara Kayu Lepas Single Terbaru Berjudul Rekat

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

D’Jenks Rilis Musik Video Reggae Reseh, Penghormatan untuk Kebayoran

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Yovie Widianto Bentuk Supergrup SEMVA, Rilis Single Sumpah Cintaku

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Gugun Blues Shelter Lepas Single Terbaru Berjudul Don’t Cry For Me

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Sarah Barrios Rilis Lagu Singkat Serba Nyeleneh Berjudul Bitter Bitches

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Ganti Nama, Club Mild Lepas Single Baru Bertajuk Sun Gazer

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Ranu Pani Mengajak Berimajinasi di Album Terbaru Berjudul Inklusi

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Umumkan Album Baru, Neck Deep Rilis Single Berjudul “It Won’t Be Like This Forever”

Read to Get 5 Point
image arrow
1 /