Seringkali, pelaku bisnis membuka usaha nggak langsung usaha besar yang memakan banyak modal. Akan tetapi, bisa dari usaha kecil yang hanya dijalankan sendiri dengan modal kecil, yang disebut Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Superfriends.
Selain itu ada juga yang membuka perusahaan rintisan (startup), yang juga bisa dengan modal kecil dan sedikit tenaga kerja. Namun, meski sama-sama bisnis baru dan bermodal kecil, ternyata UKM dan startup memiliki banyak perbedaan. Berikut di antaranya!
Target Market
Image source: pexels.com/@marc-218740
Dalam hal target pasar, startup lebih unggul dibanding UKM karena startup punya target market yang jauh lebih luas dibanding UKM.
Baca juga : Tips Ampuh Buat Memulai Langkah Awal Rintis Startup
Memang produk UKM juga sudah banyak yang menembus pasar luar negeri, namun hal itu terjadi setelah mereka melakukan berbagai upaya dan kerja keras untuk dapat diakui di pasar luar negeri.
Seperti mengikuti banyak pameran yang diadakan di dalam maupun di luar negeri. Sementara startup yang menyediakan jasa dalam usaha mereka, punya area yang lebih luas. Sejak awal berdiri, startup sudah bisa langsung menembus dunia internasional.
Ini karena produk mereka memang nggak serumit produk UKM yang harus menjalani berbagai prosedur untuk bisa mengirim barang dagangan mereka ke luar negeri.
Produk
Image source: pexels.com/@karolina-grabowska
UKM dan startup memiliki perbedaan yang jelas dalam hal produk yang dihasilkan. UKM lebih banyak berkutat dalam produk yang bisa langsung dinikmati konsumen, seperti makanan, perhiasan, atau produk fashion dan lainnya.
Sementara startup lebih banyak berkutat di bidang informasi teknologi yang bersifat jasa. Seperti perangkat lunak, aplikasi, cloud based service, atau digital marketing. Startup nggak menghasilkan produk untuk dinikmati seperti halnya makanan. Tapi mereka menawarkan bantuan berupa jasa kepada konsumen yang membutuhkannya.
Contoh startup asli Indonesia yang berkembang baik adalah Gojek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak. Mereka nggak menawarkan produk jadi, melainkan jasa yang bisa dimanfaatkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Akselerasi usaha
Image source: pexels.com/@kampus
UKM dan startup pasti punya target yang ingin dicapai dari usaha mereka. Misalnya, pelaku UKM ingin memiliki ratusan cabang usaha. Namun, dalam hal akselerasi usaha, boleh dibilang kecepatan UKM masih kalah dibanding startup.
Itu karena sejak awal, startup memang sudah didesain untuk melakukan pengembangan usaha dengan cepat. Sementara itu, UKM nggak didesain untuk mengembangkan usaha secara cepat.
Bahkan jika ada yang memiliki ratusan cabang usaha dalam waktu singkat, dapat dipastikan ada yang salah dengan sistem yang mereka kembangkan. Sebuah usaha UKM akan terlihat sustainable setelah melewati masa 5 tahun. Sementara bagi startup, masa 5 tahun sudah ditargetkan untuk bisa menguasai pasar.
Permodalan
Image source: pexels.com/@olia-danilevich
Baik UKM dan startup pada awalnya bisa sama-sama menggunakan dana pribadi untuk memulai usaha. Namun, dalam perkembangannya akan terlihat perbedaan yang mencolok dari UKM dan startup ini.
Baca juga : Ini Perbedaan Mendasar Startup dengan Perusahaan Konvensional
Dalam mengembangkan usahanya, UKM lebih banyak memutarkan modal yang dimiliki. Kalaupun butuh dana yang lebih besar, mereka biasanya akan menggandeng bank untuk mendapatkan dana pinjaman yang harus dikembalikan dalam kurun waktu tertentu.
Startup lebih memilih menggandeng investor dalam mengembangkan usaha mereka. Di mana modalnya didapat dari investor perorangan maupun yang berbentuk modal ventura. Dana yang bisa didapat dari investor ini akan jauh lebih banyak dibanding yang bisa diperoleh UKM dari pinjaman bank.
PERSONAL ARTICLE
ARTICLE TERKINI
Source:https://www.idntimes.com/business/finance/rehia-indrayanti-br-sebayang/ini-beda-startup-dan-ukm-yang-wajib-diketahui/5
Please choose one of our links :