Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Yulio Piston: Serunya Warna Musik Lama Yang Dibawakan Para Pemain Baru Kancah Lokal

Author : Admin Music

Article Date : 18/12/2021

Article Category : Noize

Di tengah banjirnya beberapa band yang mencoba memainkan musik dalam berbagai bentuk yang lebih modern, penggemar bebunyian oldskool mungkin sedikit mengerutkan wajahnya saat mulai menyadari tren tersebut marak muncul dalam beberapa waktu terakhir.

Hype adalah sesuatu yang tidak dapat dibendung, bagaimanapun caranya dan sebagaimana kesalnya memandang fenomena tersebut. Sebab, bagi para pendatang baru yang memiliki geliatnya sendiri, ketika mencari referensi sudah semudah itu (mungkin?), sekarang adalah saat yang tepat untuk mencangkok sana-sini. Mengobrak-abrik sederet pakem, aturan tidak tertulis, atau marwah dari apa-apa yang sudah diyakini selama puluhan tahun demi melahirkan sesuatu yang segar. Hal ini juga dalam upaya menyiasati kebosanan yang ada.

Kalau bicara dalam konteks kreativitas, hal tersebut rasanya sah-sah saja. Karena selera dan preferensi berada di ranah privat, tidak boleh diganggu gugat kalau tidak mau dianggap fasis. Toh, rock, punk, atau metal, dengan berbagai jenis turunannya, memang lahir ke dunia sebagai bentuk perlawanan atas hal-hal yang monoton dan mengekang. Genre-genre itu muncul sebagai sebuah pernyataan sikap, iman utamanya adalah fuck 'em all-attitude.

Kembali ke paragraf awal. Secara pribadi, di tengah banyaknya konsumsi ragam musik sehari-hari dan maraknya gembar-gembor atas nama pembaruan, selalu senang rasanya saat menemukan unit yang memainkan gaya lama. Apalagi dibawakan dengan energi yang segila itu, paten, seperti apa yang dilakukan oleh pendahulunya.

Sekarang, mari sedikit menakar serunya gelombang oldskool di sirkuit musik lokal melalui beberapa nama yang layak diberi perhatian ekstra. Meskipun sayangnya, daftar ini masih diisi oleh band-band dari Bandung, Jakarta, dan satu dari Blora.

Jadi, sebelum kalian komplain soal pemilihan band yang dari situ-situ saja dan melanjutkan scroll ke bawah untuk membaca tulisan ini lagi, silakan banjiri kolom komentar posting-an Supermusic dengan rekomendasi nama-nama dan rilisan terbaik dari kota kalian masing-masing. Dari ujung barat sampai ke pelosok timur itu luas, bung. Mari berjejaring! 

Ok everyone, so strap yourself in and here's the list: 

Perunggu

Ramainya romantisasi berlebih akan serunya musik alternatif ternyata tidak berimbang dengan jumlah pemain yang dapat membawakannya kembali dengan tepat. Lewat Perunggu, genre yang lekat dengan image skill pas-pasan, slebor, namun bisa menjadi raja tangga lagu di masanya, kembali terdengar menarik. Ada takaran Foo Fighters, Sunny Day Real Estate, sampai Jimmy Eat World di era empat album awal yang diramu dengan cermat.

Iron Voltage

Bagi yang beranggapan kalau thrash metal sudah tamat di Tanah Air, silakan tarik lagi statement tidak beralasan itu. Sebab, Iron Voltage kini datang dengan manuver super tajam. Merentet seperti senapan, mereka siap melumpuhkan siapa saja yang coba menghadang. Kalau tiga album awal: Exodus, Dark Angel, atau Power Trip adalah bentuk thrash metal terbaik versi kalian, maka Iron Voltage belum memiliki lawan satu ring di dalam negeri.

Mouthless

Menjadi buas dan melodius di dalam satu wajah yang sama jelas bukan perkara mudah. Hal tersebut untungnya tidak berlaku bagi Mouthless. Mereka begitu paham bagaimana cara membagikan agresi dengan tepat, agar pesan yang dibawa tidak hilang maknanya. Seperti hasil hibrida terbaik dari Gorguts dan Bolt Thrower, bengisnya Mouthless terasa begitu elegan.

Sun Lotus

Membangun soundscape yang megah, kokoh, dan mampu menggetarkan setiap pendengarnya tentu saja tidak melulu tentang gitar yang sudah dioprek sedemikian rupa dan jejeran pedal sepanjang meja belajar. Perlu penjiwaan yang begitu kuat dan rasa tercabik orisinil untuk bisa memainkan shoegaze a la Kevin Shields dan teman-temannya. Dari dalam negeri, Sunlotus rasanya ada di titik yang paling mendekati.

SMAVG 

SMAVG dengan cemerlang menyajikan kombinasi ngebutnya Motörhead, riff pengangguk kepala khas Angel Witch, serta gelapnya lirik yang pasti terinspirasi Black Sabbath dan Trouble. Mendengarkan SMAVG seperti terbang mundur ke medio akhir 1970-an hingga 1980-an, sebuah masa ketika tidak ada bendera yang berkibar lebih mashyur daripada heavy metal.

Image source: Shutterstock

PERSONAL ARTICLE

ARTICLE TERKINI

Tags:

#yulio piston # band lokal #warna musik lama #pemain baru #iron voltage #SMAVG #SUNLOTUS #oldskool #band indonesia

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Noize

Rudolf Dethu: Muda, Bali, Bernyali

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Perilaku Individu Musik Indonesia di Era ‘Baby Boomers’ dan ‘Gen X’

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Yulio Piston: Tentang Menjadi Pengkritik Musik

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Sudah Saatnyakah Indonesia Punya Rock ‘n Roll Hall of Fame?

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Acum Bangkutaman: Mencari Band Buruk yang Berpengaruh

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Berkeliling Eropa Bersama Morgensoll dalam Eternal Tour 2023

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Pentingnya Paham Soal Hukum dalam Industri Musik

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Musisi Bertopeng dan Budaya Asalnya

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Menebak-nebak Masa Depan Vinyl Indonesia

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Noize

Catatan Perjalanan: EHG Forever, Forever EHG!

Read to Get 5 Point
image arrow
1 /